Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MIMPI Indonesia menjadi negara maju di 2045 dinilai tak realistis. Sebab, modal-modal dasar untuk menjadi negara yang maju perekonomiannya belum dimiliki secara utuh.
Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri kepada Media Indonesia, Senin (30/10).
"Kita ingin mencapai Indonesia maju pada 2045, tetapi di satu sisi yang lain, mungkin itu tidak terlalu realistis atau mungkin bisa dicapai dengan baik. Apalagi kita juga melihat berbagai tantangan yang ada di lingkup global," ujarnya.
Baca juga: Wujudkan Indonesia Emas 2045, FEB UI Dorong Pemerintah Transformasi Sistem dan Pembiayaan Kesehatan
Daripada fokus pada ambisi itu, Indonesia sebaiknya fokus memperkuat modal-modal dasar yang diperlukan. Hal pertama yang paling penting ialah soal kemampuan untuk terus bertumbuh di segala aspek, tak melulu ekonomi.
Kedua, ialah mengenai inklusivitas. Dalam artian, pertumbuhan yang diraih harus bisa dirasakan oleh semua orang, alih-alih hanya dinikmati segelintir kalangan. "Kalau kita melihat target 2045 ini hanya fokus pada pertumbuhannya," tutur Yose.
Baca juga: Ketidakpastian Ekonomi akan Berlangsung Satu Dekade ke Depan
"Dengan menjadi negara maju, perekonomian maju, padahal harus ada unsur lain yang harus secara eksplisit dituju, yaitu inklusivitas yang bisa dirasakan semua orang," tambahnya.
Ketiga, yakni, menyangkut daya tahan perekonomian. Ini perlu untuk diperkuat agar ekonomi tak terombang-ambing ketika dihadapkan dengan satu persoalan.
Keempat ialah komitmen pada prinsip keberlanjutan. Ini dinilai penting karena perubahan iklim secara nyata memengaruhi dinamika perekonomian baik di luar dan dalam negeri.
Dari empat hal dasar itu, Yose menilai sulit bagi Indonesia mencapai ambisi 2045. Sebab performa dari keempatnya belum berjalan dengan cukup baik.
Dari sisi pertumbuhan, misalnya, ekonomi Indonesia cenderung konsisten hanya tumbuh di kisaran 5% setiap tahun. Padahal pemerintah kerap mengatakan pencapaian menjadi negara maju 2045 memerlukan angka pertumbuhan 6-7%.
Demikian halnya dari sisi inklusivitas. Sejauh ini, menurut Yose, hanya segelintir kelompok atau kalangan yang dapat menikmati manisnya pertumbuhan ekonomi yang stagnan tersebut.
"Kita masih melihat kesempatan yang diberikan untuk masyarakat itu masih bisa ditingkatkan lebih jauh lagi. Jadi masih jauh dari ideal mengenai inklusivitas ini," tuturnya.
Sedangkan dari sisi ketahanan, Indonesia kerap salah mengartikan prinsip tersebut. Hal yang selalu diutarakan pemerintah ialah mengenai swasembada. Padahal itu tak serta merta menjadikan Indonesia berdaya tahan.
Sementara dari sisi keberlanjutan, apa yang dilakukan pemerintah sejauh ini hanya berkata-kata. Tak ada kemauan untuk melakukan perubahan signifikan dari aspek keberlanjutan tersebut.
"Isu keberlanjutan itu masih lebih kepada lip service, ada political will, tapi tidak diikuti dengan perubahan. Ada isu transisi energi, ini tidak mendukung, kelistrikan misalnya, kita bergantung sekali pada satu BUMN yang pada akhirnya mereka memegang peranan pada kebijakan energi. Kita juga belum ada kemauan lebih kuat untuk isu keberlanjutan ini. jadi hanya sekadar political statement saja," pungkas Yose. (Mir/Z-7)
Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2023 menunjukkan bahwa angka anak tidak sekolah meningkat seiring bertambahnya usia.
JURU Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arief mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh positif dengan pertumbuhan di triwulan I 2024 mencapai 5,11 persen
Peran pemerintah daerah sangat krusial untuk mendukung pencapaian Indonesia menjadi negara maju. Optimalisasi peranan daerah dapat mempercepat Indonesia keluar dari middle income trap.
Iwan mengatakan penentuan kebijakan terkait IHT harus dirumuskan secara matang. Harus ada pertimabngan dampaknya bagi kemampuan industri dalam menyerap tenaga kerja.
YULIOT Tanjung resmi diangkat menjadi Wakil Menteri Investasi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Dialog ekonomi ini membahas peran pemerintah daerah dalam pembangunan nasional yang menuntut kewenangan lebih luas untuk mengelola anggaran dari pemerintah pusat.
Masalah kesehatan mental kini sudah mendunia. Diperkirakan satu dari tiga perempuan dan satu dari lima laki-laki akan mengalami depresi berat dalam hidupnya.
BPP HIPMI Banom Womenpreneur menggelar konferensi pertamanya yang berfokus pada hilirisasi industri sebagai langkah menuju Indonesia Emas
Wakil Presiden Ma’ruf Amin meresmikan Revitalisasi Kawasan Taman Balekambang, Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (24/7).
Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati menyebut pemerintah harus realistis dalam mencanangkan target Indonesia Maju 2045.
Perusahaan-perusahaa negara memiliki potensi luar biasa untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Program Toilet Bersih Tingkat Sekolah Dasar ini diselenggarakan sekaligus juga dalam rangka memperingari Hari Anak Nasional 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved