Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan harga bahan bakar minyak (BBM) Pertamax Green 92 yang akan berlaku sebagai pengganti pertalite tidak akan memberatkan masyarakat. Ia mengatakan harga BBM teranyar itu tidak jauh berbeda dengan harga pertalite saat ini yang dipatok Rp10.000 per liter.
"Ya kita akan tetap lihat harganya agar rakyat itu jangan terbebani, itu kuncinya," kata Luhut di Hotel Fairmont Jakarta, Rabu (6/9).
Luhut mengungkapkan Pertamax Green 92 adalah BBM jenis bioetanol yang berbahan dasar nabati dan menghasilkan polutan rendah. Itu menjadi salah satu solusi untuk menekan polusi udara terutama di DKI Jakarta.
Baca juga: Subsidi Pertamax Green 92 Dinilai bakal Beratkan Keuangan Negara
"Ini kan menyangkut masalah polusi juga, jadi kita mau etanol berapa persen itu dicampur supaya oktannya naik. Sampai hari ini kita lihat bahwa yang paling banyak berpengaruh soal polusi udara ya dari emisi tranportasi," jelasnya.
Selain rencana penghapusan BBM pertalite, untuk menekan polusi di Jabodetabek, Luhut menerangkan pemerintah tengah melakukan studi dengan Program Kemitraan Indonesia Australia untuk Perekonomian (Prospera). Hasil studi itu akan rampung pekan depan.
Baca juga: Mulyanto: Belum Ada Pembahasan Pergantian BBM Pertalite ke Pertamax Green 92
"Saya pikir setelah studi yang dilakukan dalam minggu depan, kita akan tahu target-target (program) dan ini sekaligus presiden akan tanda tangan supaya kita benahi semua soal polusi," tandasnya.
Sebagaimana diketahui, PT Pertamina berencana menghapus BBM pertalite dengan menggantikan produk Pertamax Green 92, percampuran bensin pertalite (RON 90) dengan etanol 7% (E7) di tahun depan. Pemerintah pun berencana memberikan subsidi terhadap BBM baru tersebut. (Z-11)
Mulai 1 Agustus 2024, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia mengalami penyesuaian yang cukup signifikan.
Pertamina Patra Niaga terus menerapkan pendataan QR Code Pertalite untuk kendaraan roda empat.
ANGGOTA Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah tidak terburu-buru membuat keputusan pembatasan distribusi BBM bersubsidi.
Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno meminta pemerintah segera melakukan sosialisasi terkait wacana pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
IHWAL rencana pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi, saat ini pemerintah dan PT Pertamina tengah memverifikasi data penerima subsidi BBM jenis pertalite dan solar.
Pembatasan pembelian BBM subsidi memerlukan pendataan secara akurat supaya tepat sasaran. Pasalnya, sekitar 80% pasokan pertalite masih ditenggak oleh orang kaya.
PT Pertamina Patra Niaga resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi yang terdiri dari pertamax turbo, pertamax Green 95, serta produk gasoil yaitu pertamina dex dan dexlite.
Pemerintah memastikan tidak akan melakukan pembatasan pembelian ataupun penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Pertamina memertimbangkan menurunkan harga jual BBM umum awal Juli 2024 seperti yang dilakukan beberapa operator SPBU swasta. Hal itu dilakukan karena acuan harga BBM di MOPS sejak Mei
Pemerintah memastikan belum ada pembahasan mengenai penaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM
Pengamat ekonomi energi dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Yayan Satyakti memperkirakan harga bahan bakar minyak (BBM) akan naik bulan depan seiring pelamahan rupiah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved