Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BANK Indonesia mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan II-2023 turun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Posisi ULN Indonesia pada akhir triwulan II-2023 tercatat sebesar US$396,3 miliar, turun dibandingkan dengan posisi ULN akhir triwulan I-2023 sebesar US$403,2 miliar.
"Dengan perkembangan tersebut, ULN Indonesia secara tahunan mengalami kontraksi pertumbuhan 1,4% (yoy), melanjutkan kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 1,9% (yoy)," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono, Rabu (16/8).
Kontraksi pertumbuhan ULN ini terutama bersumber dari penurunan ULN sektor swasta. ULN pemerintah menurun dibandingkan dengan triwulan lalu.
Baca juga : Cadangan Devisa Akhir Januari Turun Jadi US$145,1 Miliar
Posisi ULN pemerintah pada akhir triwulan II-2023 tercatat sebesar US$192,5 miliar, turun dibandingkan dengan posisi triwulan sebelumnya sebesar US$194 miliar, atau secara tahunan tumbuh 2,8% (yoy). Penurunan posisi ULN pemerintah secara triwulanan disebabkan oleh pembayaran neto pinjaman luar negeri dan global bond yang jatuh tempo.
Sementara itu, penempatan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik meningkat seiring dengan sentimen positif pelaku pasar global yang tetap terjaga.
"Pemerintah tetap berkomitmen mengelola ULN secara hati-hati, efisien, dan akuntabel, termasuk menjaga kredibilitas dalam memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga secara tepat waktu," kata Erwin.
Baca juga : Utang Luar Negeri Indonesia Turun pada Oktober 2023
Sebagai salah satu komponen dalam instrumen pembiayaan APBN, pemanfaatan ULN pemerintah terus diarahkan untuk mendukung upaya Pemerintah dalam pembiayaan sektor produktif dan belanja prioritas, khususnya dalam rangka menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap solid di tengah ketidakpastian perekonomian global.
Dukungan ULN mencakup antara lain sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (24,1% dari total ULN pemerintah); administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (18,0%); jasa pendidikan (16,8%); konstruksi (14,2%); serta jasa keuangan dan asuransi (10,1%).
"Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,8% dari total ULN pemerintah," kata Erwin.
Baca juga : Cadangan Devisa Turun, Sektor Eksternal Indonesia Siap Bertahan
ULN swasta juga turun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Posisi ULN swasta pada akhir triwulan II-2023 tercatat sebesar US$194,4 miliar, turun dibandingkan dengan posisi pada triwulan sebelumnya sebesar US$199,7 miliar.
Secara tahunan, ULN swasta mengalami kontraksi pertumbuhan 5,6% (yoy), lebih dalam dibandingkan kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 3,0% (yoy).
Perkembangan itu dikontribusikan oleh makin dalamnya kontraksi ULN lembaga keuangan (financial corporations) dan perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) masing-masing sebesar 7,4% (yoy) dan 5,1% (yoy), dibandingkan dengan kontraksi triwulan lalu yang masing-masing tercatat sebesar 3,0% (yoy).
Baca juga : Utang Luar Negeri Indonesia Turun US$4,7 Miliar pada Mei 2023
Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor industri pengolahan; jasa keuangan dan asuransi; pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin; serta pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 78,2% dari total ULN swasta.
"ULN swasta juga tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 75,4% terhadap total ULN swasta," kata Erwin.
Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. ULN Indonesia pada triwulan II 2023 tetap terkendali, tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 29,3% dibandingkan dengan rasio pada triwulan sebelumnya sebesar 30,1%.
Baca juga : Pengamat: Penurunan Devisa tak Perlu Dikhawatirkan
Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh dominasi ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 87,7% dari total ULN.
Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
"Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian," kata Erwin. (Z-3)
Posisi ULN Indonesia tercatat sebesar US$403,9 miliar, turun dibandingkan dengan posisi ULN pada triwulan IV 2023 sebesar US$408,5 miliar dolar AS.
Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2024 sebesar US$136,2 miliar. Jumlah itu menurun dibandingkan posisi pada akhir Maret 2024 US$140,4 miliar.
Wakil Ketua MPR RI Syarifuddin Hasan atau yang akrab disapa Syarief Hasan meminta pemerintah segera memitigasi pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
BI mencatat posisi utang luar negeri pada Februari 2024 tetap terkendali sebesar US$407,3 miliar. Angka ini tumbuh 1,4% (yoy) dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya yang naik 0,2% (yoy).
UTANG Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Januari 2024 menurun. Posisi ULN Indonesia pada Januari 2024 tercatat sebesar US$405,7 miliar.
POSISI cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2024 tetap tinggi sebesar USD 144,0 miliar (Rp 2.253,71 triliun), kendati turun dibandingkan posisi pada akhir Januari 2024
Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi bakal melambat pada triwulan IV 2022 menjadi 5,3% setelah di triwulan III mencatatkan pertumbuhan 5,72%.
MENPERIN Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa sektor industri pengolahan nonmigas tumbuh signifikan pada triwulan III 2022. Ini menandakan aktivitas sektor manufaktur tumbuh.
Kinerja bank bjb selama Triwulan III 2022 mampu tumbuh positif di tengah tekanan ekonomi dan kenaikan inflasi.
SURVEI Perbankan Bank Indonesia (BI) mengindikasikan secara triwulanan (qtq) penyaluran kredit baru pada triwulan III 2022 tumbuh positif.
Di tengah tekanan inflasi global, BPS mengungkapkan, ekonomi Indonesia tumbuh impresif sebesar 5,44% secara year on year (yoy) pada kuartal II 2022.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved