Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TUMBUH menjadi koperasi modern yang tangguh dan dipercaya, Koperasi Jasa Tri Capital Investama (TC Invest) kini sedang mempersiapkan diri untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2025.
TC Invest berharap dengan melantai di bursa akan memberikan semangat bagi pergerakan koperasi untuk bangkit menjadi sokoguru perekonomian nasional yang mendorong peningkatan kesejahteraan para anggotanya.
Itu disampaikan Ketua Pengurus Koperasi Jasa TC Invest Dr Iqbal Alan Abdullah MSc di sela Business Summit TC Invest the Bridge to IDX, di Grand Inna Kuta, Bali, Minggu (30/7). Pertemuan berlangsung sejak Jumat (28/7).
Baca juga: Ini Empat Emiten Baru Yang Melantai di Bursa Efek Indonesia
“Insya Allah kami bertekad melalui business summit ini mempersiapkan diri melangkah ke bursa. Kami ingin agar koperasi Indonesia bisa lebih hebat lagi seperti koperasi-koperasi besar di Eropa, Amerika, Jepang dan negara lain,” ucap Iqbal.
Hadir juga Ketua Pengawas Koperasi Jasa TC Invest Dr Aripin dan Sekretaris Koperasi Jasa TC Invest Jones Sirait.
Selain itu, Managing Director Agus Jamiatul Firdaus, Operation & Legal Director Dedi Gunawan, Finance & Administration Director Azizah Zuhriyah, dan Business Director Adji Srihandoyo.
Di sela-sela business summit, Koperasi Jasa TC Invest menandatangani MoU dengan Asosiasi Peternak Sapi Potong Bali. MoU ditandatangani Ketua Pengurus Koperasi Jasa TC Invest Iqbal Alam Abdullah dengan Ketua Umum Asosiasi Peternak Sapi Potong Bali Komang Mahendra.
Baca juga: Hidupkan Kembali Koperasi sebagai Bagian dari Pembangunan Perekonomian Nasional
Menurut Iqbal, koperasi jasa TC Invest berkembang menjadi koperasi sehat dan terus bertumbuh serta berkesinambungan dengan layanan yang memudahkan anggotanya di 17 kota di Indonesia.
Di sisi lain, TC Invest fokus membesarkan UMKM dan pengembangan sektor riil seperti dikehendaki pemerintah, bahkan terlibat dalam pembangunan rumah bersubsidi bagi rakyat dan berpartisipasi dalam pengembangan pendidikan hingga digitalisasi.
“TC Invest menunjukkan kinerja terbaik selama masa pandemi covid-19 saat banyak bisnis rontok kami justru berkembang pesat. Ini karena kepercayaan para anggota yang sangat tinggi dengan standar pengawasan yang sangat ketat yang kami bangun."
"Itu sebabnya kami ingin melompat lebih tinggi dengan mempersiapkan diri melantai di bursa pada 2025 mendatang, itu target kami. Segala sesuatunya sedang dipersiapkan, antara lain melalui business summit kali ini," kata Iqbal.
Baca juga: Koperasi, Pilar Ketahanan Ekonomi Keluarga
Koperasi TC Invest lahir pada 2016 dengan anggota lebih dari 9.000 orang.
Koperasi ini memiliki unit bisnis sehat mulai dari TCI Mart, peternakan/penggemukan sapi (TCI Farm), pembangunan perumahan bersubsidi (TCI Property), pemberdayaan masyarakat (keberpihakan pada UMKM/TCI Sahabat UMKM), layanan haji dan umroh (Aminin Travel) hingga unit simpan pinjam.
Sebagai koperasi digital, TC Invest memiliki aplikasi i Juara dan TCI Mobile untuk memudahkan anggota bertransaksi dan berniaga.
Untuk memenuhi layanan keuangan lebih luas, TCI juga memiliki Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan berencana menambah sejumlah BPR lagi di berbagai daerah.
Koperasi ini juga meraih kepercayaan dari Bank BNI, Bank BRI, dan Bank BCA untuk memberikan layanan terbaik bagi anggota TC Invest.
TCI Farm dan TCI Property ialah dua program terbaru yang akan diluncurkan pada awal Agustus 2023 ini. (Ant/S-2)
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
IHSG dibuka menguat 59,46 poin atau 0,85% ke posisi 7.030,20. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 12,33 poin atau 1,41% ke posisi 883,75.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 47,04 poin.
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (29/7) sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup menguat 0,72 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/7) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor energi.
Sejumlah perusahaan sudah memiliki syarat yang cukup untuk terjun ke bursa, baik dari sisi keuangan maupun tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG).
IPO sendiri merupakan sebuah langkah penggalangan dana yang digunakan oleh perusahaan melalui pasar modal, di mana perusahaan menjual sahamnya kepada publik untuk pertama kalinya.
Setelah IPO, perusahaan menargetkan di 2024 penjualan dapat meningkat hingga 20%. Pada jangka panjang lima tahun ke depan, pihaknya menargetkan pendapatan per bulan sebesar Rp100 miliar.
Dalam rencana IPO, perseroan membuka harga penawaran awal (bookbuilding) Rp100-Rp105 per saham dengan maksimal 680 juta lembar
Selama masa penawaran umum pada 3-6 Juni 2024, total permintaan yang masuk mencapai 25,54 miliar lembar Saham atau senilai Rp2,8 triliun, jauh di atas yang ditawarkan 620 juta lembar saham
PT Benteng Api Technic atau BAT Refractories berencana menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham di BEI dengan melepas 620 juta saham.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved