Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PERUSAHAAN bidang jasa konsultasi, PT ITSEC Asia Tbk (CYBR), akan melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) dengan kisaran harga Rp100-Rp110 per saham.
ITSEC Asia menargetkan dapat menghimpun dana segar sebanyak-banyaknya Rp110,96 miliar atau setara dengan 15,64% dari total modal ditempatkan.
Baca juga: Anggota Erajaya Group, Eral Tawarkan Saham 20% ke Publik
Direktur Utama ITSEC Asia Andri Hutama Putra menjelaskan dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi efek rencananya digunakan perseroan untuk modal kerja, perluasan tim cybersecurity, dan R&D.
"Selanjutnya, pengembangan produk, peningkatan alat teknologi dan berbagai rencana taktis untuk mendorong pertumbuhan pendapatan di masa depan," kata Andri, di Jakarta, Selasa (18/7).
ITSEC Asia saat ini telah mengantongi surat pre-efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan masa penawaran awal bagi calon investor sejak 14-21 Juli 2023.
Masyarakat selaku calon investor dapat menghubungi pihak penjamin emisi efek ITSEC Asia yakni, Mirae Asset Sekuritas untuk melakukan pemesanan saham ITSEC Asia dengan kode emiten CYBR.
Baca juga: Resmi IPO, Vektor Terima Pendanaan Rp875 Miliar
Andri juga menyampaikan prospek pertumbuhan industri teknologi keamanan siber di Indonesia saat ini masih sangat luas.
Perseroan melihat masih luasnya segmen pasar yang dapat digarap itu mendorong perseroan melakukan aksi korporasi dengan melantai di Bursa Efek Indonesia melalui IPO.
"Langkah IPO ini sebagai bentuk penguatan bisnis dan reputasi perseroan untuk mendukung strategi dan taktik perseroan mengembangkan layanan dan menjangkau pasar," kata dia.
Ia menambahkan perseroan juga berhasil meningkatkan pendapatan bersih sebesar 154% pada periode pertama 2022 dibandingan dengan periode pertama 2020.
"Kemudian, pada 2021 tumbuh 60,93% daripada periode sama 2020, dan pada 2022 tumbuh 58,07% daripada periode sama 2021," ujarnya.
Adapun total pendapatan bersih diperoleh dari laporan konsolidasi perseroan yang beroperasi di tiga negara yaitu Indonesia, Singapura, dan Australia.
Baca juga: Pasar Modal Indonesia Masuk di Dalam 10 Besar IPO Global Kuartal I-2023
Pertumbuhan bisnis ini, lanjut dia, menjadi tolok ukur kesuksesan ITSEC Asia menjadi salah satu perusahaan keamanan informasi yang terdepan dan terpercaya di industri ini.
“ITSEC Asia terus berkomitmen membangun ekosistem keamanan siber yang mumpuni di Indonesia. Pertumbuhan bisnis ini hasil dari kepercayaan klien dan pasar pada layanan dan solusi ITSEC Asia dalam menjawab tantangan keamanan siber terkini bagi perusahaan dan organisasi."
"Melalui langkah IPO ITSEC Asia, lebih luas kami mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya ITSEC Asia menciptakan ekosistem digital yang aman untuk masa depan,” tutup Andri.
ITSEC Asia adalah salah satu perusahaan cyber security terbesar di Asia Pasifik yang memberikan layanan cyber security di 17 negara di wilayah Asia Pasifik, Australia, dan Selandia Baru. (RO/S-2)
Sejumlah perusahaan sudah memiliki syarat yang cukup untuk terjun ke bursa, baik dari sisi keuangan maupun tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG).
IPO sendiri merupakan sebuah langkah penggalangan dana yang digunakan oleh perusahaan melalui pasar modal, di mana perusahaan menjual sahamnya kepada publik untuk pertama kalinya.
Setelah IPO, perusahaan menargetkan di 2024 penjualan dapat meningkat hingga 20%. Pada jangka panjang lima tahun ke depan, pihaknya menargetkan pendapatan per bulan sebesar Rp100 miliar.
Dalam rencana IPO, perseroan membuka harga penawaran awal (bookbuilding) Rp100-Rp105 per saham dengan maksimal 680 juta lembar
Selama masa penawaran umum pada 3-6 Juni 2024, total permintaan yang masuk mencapai 25,54 miliar lembar Saham atau senilai Rp2,8 triliun, jauh di atas yang ditawarkan 620 juta lembar saham
PT Benteng Api Technic atau BAT Refractories berencana menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham di BEI dengan melepas 620 juta saham.
MENURUT laporan dari Cybersecurity Ventures, kerugian akibat kejahatan siber secara global diperkirakan US$10,5 triliun per tahun pada 2025. Angka ini melonjak dari US$3 triliun pada 2015.
DI era digital yang semakin maju, peran negara dalam memastikan pertahanan dan keamanan siber sangat krusial.
Microsoft memperkirakan sekitar 8,5 juta komputer di seluruh dunia dinonaktifkan akibat gangguan IT global yang disebabkan pembaruan dari perusahaan keamanan siber CrowdStrike.
Ilmu tentang keamanan dan audit sistem informasi juga diajarkan di program studi terkait teknologi informasi di Cyber University Indonesia
Orangtua khawatir anak sering bermain Roblox dan Minecraft? Ini saran dari para ahli agar anak tetap aman bermain.
PT Telkom bersama Yayasan Pendidikan Telkom Bandung menggelar pelatihan Cyber Security Awareness untuk siswa SMK.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved