Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
EKSPANSI PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) dalam mengelola potensi panas bumi menjadi prioritas utama dalam dua tahun ke depan. Dengan kekuatan yang disokong dari 13 wilayah kerja panas bumi (WKP) dan satu wilayah kerja penugasan dengan kapasitas terpasang sebesar 1.877 MW. Sebanyak 672 MW dikelola langsung dan 1.205 MW melalui operasi bersama (join operation contract).
PGE menargetkan dapat meningkatkan kapasitas terpasang yang dikelola secara langsung menjadi 1 gigawatt (GW) dari 672 MW kapasitas terpasang. Karenanya, PGE akan menambah 340 MW dalam dua tahun mendatang. Penambahan 340 MW akan didapatkan dari proyek-proyek yang sudah siap dieksekusi seperti Hulu Lais (Unit 1 dan 2) sebesar 110 MW, Lumut Balai (Unit 2) sebesar 55 MW, serta optimalisasi teknologi binary di area-area existing seperti Hululais, Lumut Balai, Ulubelu, dan Lahendong.
Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Julfi Hadi juga mengungkapkan untuk mencapai target 1 GW, pihaknya mengimplementasikan strategi quick wins melalui optimalisasi pemanfaatan teknologi binary (co-generation) serta pemanfaatan electrical submersible pump (ESP). "Pulau Sumatra dan Jawa memiliki potensi sumber daya panas bumi sebesar 17,4 GW. Sebagai pulau yang paling banyak memiliki industri di Indonesia, panas bumi memiliki potensi untuk menjadi sumber daya utama baseload hijau untuk sektor industri. Melihat potensi yang besar, PGE berkomitmen memaksimalkan potensi tersebut serta akan mengeksplorasi wilayah lain," ujar Julfi.
Baca juga: Makmur, Pejabat IKN Dapat Tukin Rp98 Juta Plus Fasilitas Mewah
Julfi melanjutkan secara garis besar dalam pengembangan potensi geotermal di Indonesia PGE memiliki dua tantangan, yaitu secara komersial dan teknologi. Namun tantangan pengembangan panas bumi tersebut, kata dia, sudah berhasil dihadapi dengan baik oleh PGE melalui maksimalisasi peluang komersial dan optimalisasi teknologi.
Untuk mengoptimalkan peluang komersial tersebut, PGE mengembangkan produksi green hydrogen serta produksi green methanol. Selanjutnya lagi yaitu optimalisasi pemanfaatan sumber geotermal selain dari listrik, semisal dari steam dan brine untuk pemanas, geotourisme, pengering untuk keperluan agrikultur, ekstraksi silika, meningkatkan interkoneksi antara lokasi produksi geotermal dan secondary product di Pulau Sumatra. "Semua rencana yang sudah disiapkan PGE ini merupakan bentuk dukungan terhadap roadmap pemerintah dalam meningkatkan peran energi terbarukan dalam bauran energi nasional, yaitu menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemimpin kapasitas panas bumi di dunia dengan kontribusi sebesar 28% dalam rangka mencapai net zero emission," ujar Julfi.
Baca juga: Produsen Keselamatan Mobil Autoliv Tutup Pabrik di Jerman dan Inggris
Sepanjang gelaran Indonesia EBTKE Conference and Exhibition (ConEx) 2023, PGE menyiapkan sejumlah kerja sama strategis dengan beberapa pihak untuk dapat mendukung peningkatan produksi, ekspansi bisnis, serta pengembangan potensi panas bumi di Indonesia. "Ke depan, kami juga mengupayakan untuk bermitra dengan mitra-mita strategis internasional yang memiliki visi yang sejalan dengan PGE untuk mengembangkan potensi panas bumi guna memberikan akses ke energi bersih yang andal dan terjangkau untuk terus memajukan perseroan serta industri EBT Tanah Air," tutup Julfi. (RO/Z-2)
Pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Poco Leok, Flores, NTT, bakal berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi setempat.
Ketua Energy Institute for Transtition (EITS) Godang Sitompul mendukung penetapan Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagai Pulau Panas Bumi
Panas bumi memiliki potensi besar sebagai sumber energi terbarukan yang dapat berperan penting dalam upaya diversifikasi sumber energi di Indonesia.
Kementerian ESDM berupaya memperkuat kolaborasi pemerintah dengan sektor swasta dalam pengembangan pemanfaatan energi panas bumi dengan mendukung penyelenggaraan 10th IIGCE 2024.
BADAN Informasi Geospasial (BIG) terus mendorong penguatan integrasi data gayaberat nasional. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah dengan menggelar forum tahunan.
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) menyampaikan belanja modal atau capital expenditure (capex) yang dikeluarkan di tahun ini sebesar US$547 juta atau setara Rp8,5 triliun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved