Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
STATUS Indonesia kembali naik menjadi negara berpendapatan menengah atas tak akan menjamin kinerja pertumbuhan ekonomi di tahun-tahun berikutnya. Sebab, perubahan status tersebut bersifat sementara lantaran banyak ditopang oleh pendapatan ekspor komoditas olahan primer dan setengah jadi.
Demikian dikatakan Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira saat dihubungi, Selasa (4/7).
"Begitu harga komoditas mulai melandai, tekanan ekspor dan pelemahan sektor turunan komoditas akan membuat ekonomi kembali melemah," tuturnya.
Baca juga:Ini Tanggapan Sri Mulyani Terkait Imbauan IMF Soal Larangan Ekspor
Dia menambahkan, inflasi dan suku bunga yang naik akan menjadi penghalang motor ekonomi domestik untuk tumbuh rata-rata di angka 7% pascapandemi. Karenanya Indonesia tidak boleh berpuas diri dengan status kelas menengah atas karena membutuhkan pertumbuhan 7% untuk lompat ke status negara maju.
Lebih lanjut, Bhima mengatakan, perubahan status Indonesia memberikan manfaat dari sisi bunga pinjaman yang lebih rendah di pasar. Sebab, negara yang memiliki status baik memiliki rating utang yang lebih baik. Itu pada akhirnya mendorong peningkatan kepercayaan investor dan mitra dagang.
Baca juga: Ketidakpastian Perekonomian Global Meningkat, Permintaan Domestik Membaik
Namun di saat yang sama, naiknya status Indonesia juga dapat berimplikasi negatif. Sebab nantinya Indonesia akan banyak meminjam dengan skema pasar dan bukan hibah maupun pinjaman lunak.
"Kelemahan lainnya adalah fasilitas perdagangan sebagai contoh soal GSP (generalized system of preferences) untuk ekspor ke AS bagi di Indonesia bisa dievaluasi karena dianggap Indonesia sudah tidak layak mendapat fasilitas penurunan tarif dan bea masuk ke negara maju," tutur Bhima.
Sementara itu, ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai peningkatan status Indonesia mengindikasikan pemulihan ekonomi Indonesia relatif lebih cepat dibandingkan dengan negara-negara lain setelah menghadapi pandemi covid-19. Itu sekaligus menjadi sinyal bahwa perekonomian Indonesia membaik di tahun 2022.
Salah satu potensi manfaat dari peningkatan status itu ialah dari sisi persepsi risiko di Indonesia yang membaik, sehingga para investor menjadi semakin tertarik dalam berinvestasi di Indonesia, baik investasi secara langsung maupun investasi di pasar keuangan.
"Sedangkan dalam rangka keluar dari middle income trap, salah satu yang perlu dilakukan adalah mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga ke level high income," kata Josua.
Pemerintah, lanjutnya, perlu mendorong kebijakan strategis untuk mencari sumber-sumber pertumbuhan ekonomi yang baru, secara khusus bagaimana mendorong re-industrialisasi pada sektor padat karya. Itu bertujuan agar perekonomian dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, beberapa hambatan dalam perekonomian yang sudah dicanangkan pemerintah seperti peningkatan kualitas infrastruktur fisik dan non-fisik perlu dilanjutkan. Itu terutama dibarengi dengan peningkatan kualitas SDM, sehingga dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja.
"Belum lagi penekanan pada pemberdayaan dan peningkatan skala ekonomi dari segmen UMKM, sehingga dapat mendukung kemampuan entrepreneurship yang pada akhirnya dapat menciptakan usaha-usaha baru yang juga dapat mendorong penyerapan tenaga kerja," pungkas Josua. (Mir/Z-7)
Kinerja perekonomian Indonesia tersebut, terhitung masih lebih baik dibandingkan dengan Tiongkok, Malaysia, Amerika Serikat, dan Korea Selatan. Jerman dan Arab Saudi.
Pada bulan Juli 2023 Indonesia ditetapkan menjadi negara upper middle income, berada di level sama dengan sesama di kawasan ASEAN yakni Thailand dan Malaysia
Pemerintah terus berupaya untuk menyikapi konstelasi global tersebut dengan strategi kebijakan yang jitu dan antisipatif.
PERISET dari Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai ada potensi sumber-sumber pertumbuhan ekonomi tak akan berkinerja optimal di tahun depan.
Hal ini tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2024 yang sedang disusun.
Menko Polhukam RI Hadi Tjahjanto mengatakan, rata-rata transaksi judi online (daring) di kalangan masyarakat ekonomi menengah ke atas mencapai Rp40 miliar.
status Indonesia yang kembali menjadi negara berpendapatan menengah atas (upper middle income country/UMIC) dapat memberikan dampak positif, utamanya dari sisi investasi.
DEWAN Perwakilan Rakyat (DPR) mengkritik kebijakan insentif mobil listrik karena hanya menyasar masyarakat kelas atas.
Sri Mulyani menyebutkan tren konsumsi rumah tangga menengah ke atas ke depannya berpotensi akan masih tumbuh kuat, salah satunya tercermin dari simpanan di bank.
BPS mencatat konsumsi rumah tangga pada kuartal III-2022 ini mengalami pertumbuhan sebesar 5,93% secara tahunan atau year on year.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved