Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PENGAMAT Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori menduga bahwa Badan Urusan Logistik (Bulog) belum dapat menyerap hasil panen petani karena harga pembelian pemerintah (HPP) masih jauh di bawah harga di pasar.
"Dugaan saya harga di pasar masih tinggi meskipun di beberapa tempat mulai turun. Itu membuat Bulog masih belum bisa beli karena harga gabah kering panen (GKP) masih di atas HPP," ungkapnya kepada Media Indonesia, Kamis (2/3).
Perlu diketahui, penerapan HPP baru membuat harga pembelian atas (ceiling price) terhadap GKP Tingkat Petani mencapai Rp4.550 per kg, GKP Tingkat Penggilingan Rp4.650 per kg, Gabah Kering Giling (GKG) Tingkat Penggilingan Rp5.700 per kg, dan Beras Medium di Gudang Perum Bulog Rp9.000 per kg. Penetapan ini mulai berlaku per tanggal 27 Februari 2023 lalu.
Khudori bercerita, di Palembang harga pembelian GKP mencapai lebih dari Rp5.000 per kg. Jika dibandingkan dengan penerapan HPP baru yang hanya Rp4.550 per kg, masih terdapat gap yang jauh.
Maka dari itu menurutnya penerapan HPP perlu direvisi ulang dan menyesuaikan kondisi di pasaran.
"Sepertinya HPP akan difinalkan lagi oleh Badan Pangan Nasional. Harga GKP akan mengerucut di atas Rp5.000 antara Rp5.300 sampai Rp5.400," ujar Khudori.
Baca juga: Sudah ada HPP Baru tapi, Bulog Belum Bisa Serap Hasil Panen Petani
Menurutnya, dengan harga yang sesuai, Bulog dapat menyerap panen dari petani. Terutama saat surplus besar yang kemungkinan akan berlangsung pada pertengahan bulan atau akhir Maret 2023 ketika panen masif di daerah disertai turunnya hujan saat ini.
Khudori menilai bahwa kecil kemungkinan Bulog akan melakukan impor jika mampu menyerap panen raya kali ini. Menurutnya, impor hanya akan terjadi jika hasil panen raya dan panen gadu tidak memuaskan.
"Belum ada kemungkinan impor. Impor idealnya dilakukan September karena kita bisa lihat realisasi panen raya dan panen gadu. Kalau tidak memuaskan baru bisa impor. Sekarang momentumnya untuk impor belum. Kalau impor sekarang bisa-bisa digebukin mereka," pungkasnya. (OL-17)
Harga beras terus mengalami penurunan di berbagai tingkatan, mulai dari penggilingan, grosir, hingga eceran, menjadikan beras sebagai kontributor utama deflasi pada Mei 2024.
Nilai tukar petani (NTP) April 2024 tercatat sebesar 116,79 atau anjlok 2,18% dibandingkan Maret 2024.
HARGA gabah di tingkat petani anjlok. Anjloknya harga gabah dikarenakan areal yang panen makin meluas. untuk gabah kering panen (GKP) di tingkat petani di Kabupaten Cirebon
Harga gabah di tingkat petani mengalami penurunan drastis. Hal ini diduga lantaran area panen yang semakin meluas.
Kebijakan fleksibilitas harga gabah dan beras yang dikeluarkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) diapresiasi. Sebab, hal itu akan meringankan kegundahan para petani dari penurunan harga
Kementan gencarkan program Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Pangan (Kesatria), ini salah satu upaya demi mendukung pelaksanaan kegiatan Optimalisasi Lahan Rawa, Pompanisasi Lahan
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut kenaikan harga beras pada Februari 2024 terjadi di semua tingkatan, mulai dari penggilingan, grosir, dan eceran.
Saat ini harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani mencapai Rp8.600 per kilogram.
PERUM Bulog Cabang Malang, Jawa Timur, menyatakan kesulitan menyerap gabah dan beras hasil panen petani lantaran melampaui harga pembelian pemerintah (HPP).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved