Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
HARGA emas menguat pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB (1/2/2023) menghentikan kerugian selama tiga sesi berturut-turut. Hal ini karena investor kembali masuk ke pasar setelah dolar AS melemah menjelang keputusan kebijakan dari pertemuan dua hari Federal Reserve.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, terangkat 6,10 dolar AS atau 0,31 persen menjadi ditutup pada 1.945,30 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan mencapai level tertinggi sesi 1.946,90 dolar AS dan terendah 1.915,50 dolar AS.
Logam kuning mencatat kenaikan lebih dari 6,0 persen untuk Januari, merupakan kenaikan bulanan ketiga berturut-turut.
Emas berjangka merosot 6,40 dolar AS atau 0,33 persen menjadi 1.939,20 dolar AS pada Senin (30/1/2023), setelah menyusut 0,60 dolar AS atau 0,03 persen menjadi 1.929,40 dolar AS pada Jumat (27/1/2023), dan anjlok 12,6 dolar AS atau 0,65 persen menjadi 1.930,00 dolar AS pada Kamis (26/1/2023).
Dolar AS melemah pada perdagangan Selasa (31/1/2023) karena pelaku pasar mencerna data ekonomi terbaru sambil menunggu keputusan kebijakan penting dari Federal Reserve.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,18 persen menjadi 102,100. Dolar menuju kerugian bulanan keempat berturut-turut, membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya.
"Kami memiliki begitu banyak risiko yang didorong oleh peristiwa sepanjang minggu ini dan investor harus memperhatikan hal itu. Harga emas cenderung tidak stabil," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.
Data ekonomi yang dirilis Selasa (31/1/2023) juga mendukung emas. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa indeks biaya tenaga kerja AS, sebuah barometer yang diawasi Federal Reserve untuk tanda-tanda inflasi, meningkat 1,0 persen pada kuartal keempat tahun 2022, sedikit di bawah ekspektasi 1,1 persen dan kurang dari angka 1,2 persen pada kuartal ketiga. Angka tersebut juga merupakan keuntungan kuartalan terendah dalam setahun.
Indeks harga 20 kota S&P CoreLogic Case-Shiller turun disesuaikan secara musiman 0,5 persen pada November, menandai penurunan bulanan kelima berturut-turut.
Barometer? Bisnis ??Chicago dari Institute of Supply Management (ISM) turun menjadi 44,3 pada Januari dari revisi 45,1 pada Desember, meleset dari perkiraan konsensus para ekonom 45,3. Indeks kepercayaan konsumen dari Conference Board turun menjadi 107,1 pada Januari dari revisi naik 109,0 pada Desember.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 10,3 sen atau 0,43 persen, menjadi menetap pada 23,836 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 0,5 dolar AS atau 0,05 persen, menjadi ditutup pada 1.021,10 dolar AS per ounce. (Ant/OL-13)
Baca Juga: Dolar AS Jatuh ditengah Penantian Keputusan The Fed
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (31/7) ditutup menguat saat pasar menunggu kebijakan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) atau Fed Funds Rate.
Pada awal perdagangan Rabu (31/7) pagi, rupiah tergelincir 17 poin atau 0,10% menjadi Rp16.317 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.300 per dolar AS.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (30/7) ditutup merosot menjelang pengumuman hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) AS.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin (29/7) ditutup menguat seiring pasar memperkirakan inflasi domestik Juli 2024 melandai.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat (26/7) ditutup melemah setelah rilis data klaim pengangguran awal mingguan Amerika Serikat (AS) lebih rendah dari perkiraan.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (25/7) ditutup merosot di tengah sentimen risk off di pasar karena meningkatnya kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi AS.
Sinyal pemangkasan suku bunga The Fed dalam waktu dekat menjadi perhatian bagi Bank Indonesia.
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
IHSG dibuka menguat 59,46 poin atau 0,85% ke posisi 7.030,20. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 12,33 poin atau 1,41% ke posisi 883,75.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 47,04 poin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved