Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

G20 Akan Gunakan Seluruh Instrumen Untuk Hadapi Potensi Krisis 

M. Ilham Ramadhan Avisena
28/4/2022 17:37
G20 Akan Gunakan Seluruh Instrumen Untuk Hadapi Potensi Krisis 
Logo G20 di nBundaran HI, jakarta(Antara/Sigid Kurniawan)

KEPALA Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu menuturkan, negara anggota G20 berkomitmen untuk menggunakan seluruh alat maupun instrumen yang tersedia dan berkualitas dalam menghadapi krisis saat ini.

"(Itu digunakan) terutama pada mereka yang paling terkena dampak seperti perempuan, pemuda, pekerja informal dan pekerja terampil rendah, dan juga pada ketidaksetaraan," kata Febrio dalam CSIS Global Dialogue 2022, Kamis (28/4). 

G20, lanjutnya, juga telah menegaskan kembali komitmennya untuk memajukan agenda berwawasan dengan menetapkan rencana aksi G20. Hal itu juga diikuti oleh dorongan pada agenda 2030 untuk pembangunan berkelanjutan guna mencapai pembangunan global yang lebih kuat, lebih hijau, dan seimbang.

Di saat yang sama, negara anggota G20 juga perlu menyesuaikan target kebijakan apa yang sesuai dengan pemulihan ekonomi, menjaga stabilitas keuangan, kesinambungan fiskal, dan juga tetap menjaga dari risiko penurunan dan limpahan negatif.

Baca juga : Kemenaker Resmikan Permenaker 4/2022 tentang Klaim JHT, Tak Perlu Tunggu Hingga 56 Tahun

"Dengan perang di Ukraina, ini membuat tantangan global menjadi lebih kompleks, krisis geopolitik, ditambah dengan tantangan global yang masih dihadapi sebelumnya," kata Febrio. 

Karenanya, Indonesia selaku Presidensi G20 2022 mengedepankan dialog dengan tiap negara anggota forum tersebut. 

"Sebagai Presidensi G20, Indonesia akan selalu menjaga dialog. Karena, sekali lagi, G20 dibangun di atas konsensus. Kami melakukan lusinan konsultasi dengan anggota untuk menemukan pendekatan terbaik dalam menavigasi dampak perang dan juga pada krisis geopolitik saat ini," pungkas Febrio. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya