Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEBIJAKAN pemerintah yang terus mendorong agar industri dan perekonomian Indonesia terus berjalan patut diapresiasi. Diharapkan pula semua bisnis masyarakat selama pandemi dua tahun ini dapat kembali bangkit dan bertumbuh.
Realitas itu ikut dirasakan manajemen Cheetah Safety Wear. Cheetah juga mengapresiasi peran pemerintah yang tidak henti-hentinya mewajibkan semua produk memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI).
"Kami berterima kasih atas kebijakan pemerintah yang terus mendorong menjalankan berbagai industri, terutama infrastruktur di tengah pandemi. Ini membuat bisnis kami tetap bisa survive selama dua tahun terakhir," kata Daniel Tjitra, Direktur PT Forta Larese, perusahaan yang memproduksi Cheetah Safety Wear, Senin (11/4).
Baca juga: Menko Perekonomian: Ekonomi Digital Indonesia Tertinggi di Kawasan
Daniel menambahkan, pihaknya juga berharap pemerintah bisa terus mempromosikan pentingnya alat pelindung diri (APD) bagi pekerja, terutama di lokasi kerja yang berisiko tinggi. Itu karena kesadaran untuk pentingnya sepatu safety di kalangan pekerja lapangan masih kurang.
Banyak pekerja yang masih menggunakan sepatu biasa di lokasi kerja berisiko tinggi. Hal itu pula menjadi salah satu penyebab angka kecelakaan kerja masih tinggi.
"Di era digital ini, promosi pentingnya APD bisa melalui berbagai platform digital yang bisa langsung ditonton dari tangan sehingga bisa langsung menyentuh kesadaran pekerja akan pentingnya APD."
Saat ini, tepat di usia 50 tahun, Cheetah tetap berkomitmen menjadi menjadi brand yang dapat diandalkan di bidang keselamatan kerja. Cheetah mengharapkan produk yang dimunculkan dapat dikenakan dengan bangga oleh orang-orang yang membangun bangsa.
"Kami juga ingin terus berinovasi agar produk safety dalam negeri bisa memiliki kualitas dan keunggulan yang sama dengan produk yang berasal di luar negeri," kata Daniel.
Produk Cheetah Safety Wear banyak terserap di sektor manufaktur, otomotif, dan lini produsen CPO. Selain itu, Cheetah juga sudah lama melayani sektor pertambangan dan konstruksi di seluruh Indonesia.
Pada awalnya perusahaan ini memproduksi sepatu ABRI dan sandal kulit. Seiring dengan berkembangnya kebutuhan untuk sepatu safety, maka lini produksi untuk sepatu tentara dialihkan untuk memproduksi sepatu safety.
Pada 1980-an, perkembangan industri di Indonesia sangat pesat namun kesadaran untuk keselamatan kerja masih sangat rendah. Saat itulah sepatu safety Cheetah diciptakan karena pekerja di Indonesia membutuhkan sepatu yang berkualitas, tahan lama, dengan tentu harganya terjangkau. (RO/J-2)
Plh. Dirjen Binwasnaker dan K3, Sunardi Manampiar Sinaga, menekankan pentingnya peran Ahli K3 dalam mengawasi dan memastikan pemenuhan syarat-syarat K3 di tempat kerja.
Pemerintah Indonesia terus berupaya memperkuat kerja sama di bidang ketenagakerjaan dengan Republik Rakyat Tiongkok.
Kemnaker dan Korea Occupational Safety & Health Agency (KOSHA) telah menandatangani Implementing Agreement (IA) untuk Proyek Peningkatan K3 di Indonesia
Untuk mendukung program pemerintah, WSO Indonesia berusaha mendorong perusahaan-perusahaan agar menjalankan program budaya K3 di lingkungan kerja masing-masing.
Berikut penjelasan tentang kesehatan kerja yang dikutip dari buku pelajaran Komputer dan Jaringan Dasar untuk SMK/MAK kelas X dengan penulis Hanifah Wijayanti dan Penerbit CV Putra Nugraha.
PT GNI senantiasa bekerja sama dengan berbagai pihak sebagai upaya positif dan komitmen nyata perusahaan yang menjunjung tinggi penerapan K3.
DIREKTUR Jenderal Anggaran Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Askolani mengatakan, puluhan ribu kontainer yang sempat tertahan di Tanjung Priok dan Tanjung Perak ditangani oleh banyak pihak.
Mendag Zulkifli Hasan memimpin ekspose temuan sejumlah barang elektronik yang tidak memenuhi ketentuan
Pembuktian kandungan Bromat, dilakukan guna menopang dan menunjang kualitas dari produk secara berkelanjutan mulai dari bahan baku air alami, proses dan produknya.
BANYAK perusahaan baja asal Tiongkok yang beroperasi di Indonesia tidak memenuhi persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI). Hal itu disampaikan Mendag Zulkifli Hasan
SEBANYAK 27.078 ton atau 3.608.263 batang baja tulangan beton (BjTB) dimusnahkan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Di luar negeri, produksi Sarung Indonesia, khususnya Pekalongan di luar negeri sangat dibanggakan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved