Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
RAPAT Gabungan DPR untuk membahas masalah pangan diundur karena Menteri Perdagangan M Lutfi tidak hadir. Padahal Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Menteri ESDM Arifin Tasrif menghadiri undangan itu.
"Rapat kami undur karena Menteri Perdagangan tidak hadir. Padahal menteri-menteri yang lain sudah hadir semua dan mereka juga ada acara dan membatalkannya hanya untuk hadir di rapat yang sangat penting ini karena menyangkut hajat hidup rakyat Indonesia. Tentu sikap menteri perdagangan ini mengecewakan dan kami sesalkan," kata Rachmat Gobel, Wakil Ketua DPR, yang memimpin rapat tersebut, Kamis (17/2).
Kamis pagi ini, DPR mengadakan rapat gabungan yang melibatkan Komisi IV, Komisi VI, dan Komisi VII dengan menghadirkan Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian ESDM. Hadir pula Ketua Komisi IV Sudin, Wakil Ketua Komisi VI Martin Manurung, dan Ketua Komisi VII Sugeng Suparwoto. Para anggota dari tiga komisi tersebut dan para pejabat eselon I dari tiga kementerian tersebut juga sudah hadir. Rapat ini membahas masalah kelangkaan pangan, harga pangan, dan hal-ihwal tentang pangan secara keseluruhan.
Gobel mengatakan, rapat gabungan itu diadakan untuk mencari solusi atas kenaikan terus menerus harga-harga barang kebutuhan pokok yang menjadi hajat hidup rakyat banyak, mulai dari harga minyak goreng dan kini harga kacang kedelai. Sebelum itu ada kenaikan harga gula, telur ayam, daging ayam, bawang putih, dan lain-lain. Hal itu terjadi sejak 2021 dan berlanjut hingga kini. Rapat juga untuk mencari solusi tentang kelangkaan dan ketersediaan pangan. Rapat juga akan membahas masalah pupuk untuk pertanian, strategi pertanian, dan industri pangan. "Apalagi sebentar lagi masuk Ramdan dan Lebaran. Soal pangan ini juga bisa berdampak pada inflasi, ketenagakerjaan, dan kemiskinan. Selain tentu masalah perut semua orang," katanya.
Setelah membuka rapat, ia meminta pendapat masing-masing komisi atas ketidakhadiran menteri perdagangan tersebut. Sebelum itu, ia membacakan surat dari menteri perdagangan tentang alasan ketidakhadirannya, yaitu ada acara lain yang tidak bisa dibatalkan. Tak disebutkan acara tersebut.
Menanggapi hal itu, Dedi Mulyadi dari Komisi IV menyampaikan, "Kami usul agar rapat ditunda karena tak ada Menteri Perdagangan. Padahal di situ intinya." Sedangkan dari Komisi VI, Gde Sumarjaya Linggih, menyatakan, "Kami setuju dengan Komisi IV agar rapat ditunda. Ini masalahnya di Kementerian Perdagangan. Kementerian lain hanya penunjang. Ini menyangkut sembilan bahan pokok." Dari Komisi VII, Maman Abdurrahman, menyatakan, "Setuju ditunda. Tapi tidak bisa menunggu setelah masa reses. Ini masalah mendesak."
Setelah mendengar pendapat dari masing-masing komisi dan berdiskusi dengan pimpinan tiga komisi yang duduk di kursi pimpinan sidang, Gobel mengetuk palu menunda rapat gabungan. Namun kemudian Dedi Mulyadi mengangkat tangan meminta berbicara. "Perlu ada tindakan terhadap menteri yang tidak hadir ini," katanya. Setelah rapat selesai, para pimpinan komisi dan anggota DPR menyampaikan kekecewaan dan kekesalannya terhadap ketidakhadiran Menteri Perdagangan.
Gobel mengatakan, sebetulnya tiga menteri lain juga memiliki agenda lain. Namun karena mereka sependapat dengan DPR bahwa masalah pangan sangat penting, mereka memilih hadir dalam rapat gabungan ini. "Menjadi pejabat negara itu harus memiliki hati nurani. Karena itu kami membuat rapat ini untuk mencari solusinya. Perajin tahu dan tempe sudah mengancam akan mogok produksi karena harga kacang kedelai naik terus. Dari harga Rp8.500 per kg sekarang sudah lebih dari Rp11 ribu. Ini ada apa? Masak tidak ada solusi," kata Gobel.
Menurutnya, soal pangan tidak bisa diselesaikan oleh satu lembaga tetapi lintas sektoral. "Karena itu kami membuat rapat gabungan. Soal kedelai dulu Indonesia pernah swasembada. Mengapa sekarang 80% impor? Mengapa petani bisa kapok menanam kedelai? Pasti ada sebabnya," katanya. Soal minyak goreng, katanya, hingga kini masih belum selesai karena masih langka dan masih mahal padahal sudah ada subsidi. "Ini semua butuh penjelasan dari pemerintah, terutama Menteri Perdagangan. Kita bahas, kita cari solusinya bersama. Tapi ini malah tidak hadir. Tentu mengecewakan," katanya.
Baca juga: Vincent Raditya Dkk Kena Peringatan karena Promosikan Judi
Menurutnya, soal pangan Indonesia harus bisa berdaulat karena jumlah penduduk Indonesia sangat besar. "Tak bisa terus bergantung pada negara lain. Bapak Presiden Jokowi sudah benar memiliki visi trisakti, yang salah satunya mandiri di bidang ekonomi, salah satunya soal pangan. Jadi jangan sampai menterinya tak mau atau tak mampu mewujudkannya," katanya. Menurutnya, tanah Indonesia luas dan subur, petaninya pun rajin. "Jadi aneh jika Indonesia tak bisa berdaulat pangan," katanya. (OL-14)
Rachmat Gobel mengingatkan pelaku industri dalam negeri untuk waspada terhadap rencana pemerintah yang akan menerapkan bea impor tambahan terhadap sejumlah produk impor.
HARGA alat kesehatan dan obat di Indonesia jauh lebih mahal daripada di negara lain. Penyebabnya, masih ada pejabat yang kurang memiliki visi dan komitmen dalam membangun industri dalam negeri.
Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel, menyoroti masalah pengelolaan ekonomi nasional yang ditandai dengan tumbangnya sejumlah industri dalam negeri dan maraknya PHK.
Joint Commission yang diajukan ialah di bidang ekonomi, sosial, dan politik.
KETUA Tim Pengawas Pembangunan Daerah Perbatasan DPR RI, Rachmat Gobel, meminta pemerintah agar tidak mengurangi perhatiannya dalam pembangunan di daerah perbatasan.
MENTERI Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melepas ekspor perdana komoditas jagung sebesar 50.000 ton menuju Filipina. Selain itu, Mentan juga mengirim jagung untuk pasar domestik
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyita barang impor ilegal yang dikelola oleh WNA
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid memastikan bahwa pihaknya akan melindungi sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dari gempuran barang impor ilegal.
Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan penaikan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng rakyat atau MinyaKita dari semula Rp14.000 per liter Rp15.700 per liter sudah berlaku.
Jaksa Agung Burhanuddin yakin bisa mengungkap kasus ini hingga ke akar-akarnya bersama Kementerian Perdagangan
Zulkifli Hasan menegaskan bahwa pemerintah tidak akan merevisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melakukan pelepasan ekspor produk dekorasi dari salah satu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di wilayah Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved