Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Pertamina: Pertalite Tak Dihapus di 2022 Rencananya hanya Premium

Insi Nantika Jelita
26/12/2021 13:56
Pertamina: Pertalite Tak Dihapus di 2022 Rencananya hanya Premium
Pengendara sepeda motor mengisi BBM di salah satu SPBU di Kota Depok, Jawa Barat.(MI/Barry F)

Corporate Secretary Subholding Commercial And Trading PT Pertamina (Persero) Irto Ginting memastikan tidak ada penghapusan bagi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di tahun depan. Masyarakat diminta tidak cemas akan penggunaan BBM tersebut.

"Kami masih menyediakan Pertalite tahun depan. Masyarakat tidak perlu khawatir dan tetap menggunakan BBM sesuai kebutuhan dan sesuai spek kendaraannya," ungkapnya kepada Media Indonesia, Minggu (26/12).

Pertamina hanya berencana menghapus bahan bakar minyak dengan nilai oktan (Research Octane Number/RON) rendah 88 alias Premium di 2022 mendatang. Dengan demikian, masyarakat bisa beralih memakai BBM Pertalite dengan RON 90, atau jenis lain seperti Pertamax (92) dan Pertamax Turbo (98).

Irto menegaskan, keputusan untuk menghapus perlahan pemakaian Premium merupakan keputusan pemerintah pusat.

"Keputusan penghapusan premium merupakan kewenangan Pemerintah. Saat ini masyarakat sudah mulai sadar dan menggunakan BBM berkualitas atau BBM yang sesuai dengan spek kendaraannya," ujarnya.

Pertamina, kata dia, juga terus mengedukasi dan akan memberikan benefit tambahan kepada masyarakat untuk menggunakan BBM berkualitas.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan, pemerintah mengurangi penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium secara bertahap. Langkah ini tecermin dengan membatasi outlet penjualan premium mulai tahun ini.

Menurutnya, sudah banyak negara yang sudah mulai meninggalkan penggunaan premium yang beroktan rendah. Tercatat, hanya ada empat negara di dunia yang masih mengonsumsi premium dengan RON 88, termasuk Indonesia.

Pihaknya mendorong agar masyarakat Indonesia meninggalkan pemakaian BBM premium. Serta, mengimbau masyarakat untuk beralih memakai bahan bakar yang ramah lingkungan.

"Kita tertinggal dari Vietnam yang sudah Euro 4 dan akan masuk ke Euro 5. Kita masih Euro 2," ucap Arifin beberapa waktu lalu. (OL-13)

Baca juga: PPI kembali Ekspor 120 Ton Kopi ke Mesir



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya