Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEPUTUSAN PT Pertamina (Persero) yang terus memberikan subsidi harga bahan bakar minyak (BBM) dianggap dapat menggerus pendapatan perusahaan pelat merah itu di tengah lonjakan harga minyak dunia.
Pengamat Energi Center For Energy Policy Kholid Syeirazi membandingkan, harga BBM Pertamax yang dijual Pertamina sebesar Rp9.000 per liter dengan harga BBM RON 92 yang dijual Shell dengan Rp12.990 per liter.
Baca juga: Pinhome Permudah Miliki Rumah Bagi Mereka Berpenghasilan Rendah
"Ada selisih Rp4.000 yang ditanggung Pertamina. Jadi yang boncos itu nanti Pertamina," ungkapnya dalam Forum Diskusi Denpasar 12 secara virtual, Rabu (16/3/2022).
Kholid kemudian bertanya-tanya sampai kapan kemampuan Pertamina untuk melakukan subsidi BBM di saat harga minyak meroket di atas US$100 per barel.
Menurutnya, dengan tidak menaikkan harga Pertalite misalnya, perusahaan negara itu akan merugi karena menanggung harga keekonomian BBM tersebut.
"Ini pasti menggerus laba Pertamina. Pada akhirnya kalau sudah tidak kuat atau lempar handuk akan menyerahkan ke pemerintah," ungkapnya.
Sekretaris Umum Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU) itu menyebut, jika pemerintah memutuskan BBM yang disubsidi dijual dengan harga pasar, maka bakal terjadi inflasi.
"Ini seperti maju kena, mundur kena. Jadi terserah pemerintah mengambil risiko apa, Pertamina yang rugi atau pemerintah yang mengambil alih ini," tegasnya.
Pertamina telah memutuskan tidak menyesuaikan harga Pertalite dengan mematok harga jual Rp7.650 per liter. Harga tersebut tidak berubah sejak tiga tahun terakhir.
Sebelumnya, Vice President Corporate Communication PT Pertamina Fajriyah Usman menjelaskan, untuk mengurangi tekanan lonjakan harga minyak mentah dunia terhadap peningkatan biaya penyediaan BBM, Pertamina melakukan berbagai efisiensi di segala lini, termasuk menekan biaya produksi BBM dalam negeri.
Baca juga: Semen Baturaja Implementasikan Proses Industry 4.0 dengan Adopsi AI
Langkah lainnya ialah memaksimalkan penggunaan minyak mentah domestik dan mengoptimalkan penggunaan gas alam untuk penghematan biaya energi.
“Pertamina sangat berhati-hati dalam menetapkan harga," sebutnya dalam keterangan resmi beberapa waktu lalu. (Ins/A-3)
Yudha juga menyampaikan kesiapan armada untuk mendukung pendistribusian BBM 1 harga
BBM Satu Harga merupakan amanah untuk mewujudkan pentingnya keadilan bagi seluruh masyarakat.
Menteri ESDM Arifin Tasrif meresmikan 26 lembaga penyalur atau stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) bahan bakar minyak (BBM) Satu Harga di wilayah Maluku dan Papua.
Pertamina memiliki peranan melayani kebutuhan publik dan juga komersial bisnis. Untuk pelayanan kebutuhan publik, pihaknya mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional.
Pertamina pun mencatat kenaikan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 60%, lebih tinggi dari target perusahaan, dengan nilai TKDN mencapai USD 1,5 miliar.
Kebijakan penyesuaian BBM non-PSO secara fkultuasi mengikuti penurunan harga minyak dunia tepat
Pertamina Patra Niaga menyiapkan 1.179 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Siaga yang beroperasi 24 jam selama libur Natal dan Tahun Baru
Jika kepuasan terhadap Jokowi turun akibat keputusan BBM, publik akan mencari alternatif pemimpin yang tak terafiliasi dengan pemerintahan saat ini.
Cucho mengamankan tiga poin yang mengangkat Watford naik satu peringkat ke peringkat 18.
Dengan penggunaan BBM berkualitas, bisa membantu mengurangi efek rumah kaca dan emisi polutan udara lewat penurunan kadar NO dan NO2.
Pasalnya, masyarakat sudah beralih ke bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, seperti pertalite atau pertamax.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved