Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
KURS Dolar sedikit melemah pada akhir perdagangan Senin atau Selasa pagi WIB (19/10), setelah data menunjukkan produksi di pabrik-pabrik AS mencatat penurunan terbesar dalam tujuh bulan pada September, menghapus kenaikan sebelumnya di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve mungkin lebih dekat untuk menaikkan suku bunga daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Produksi manufaktur AS terpukul karena kekurangan semikonduktor global yang berkelanjutan menekan produksi kendaraan bermotor, memberikan bukti lebih lanjut bahwa kendala pasokan menghambat pertumbuhan ekonomi.
Gangguan pasokan menambah kekhawatiran tentang inflasi yang tinggi dan
menambah ekspektasi bahwa bank sentral AS perlu bertindak untuk mengatasi
kenaikan harga.
"Prospek bank sentral global untuk menjadi lebih agresif melawan kekhawatiran inflasi yang berkembang dapat menempatkan dolar AS di bawah beberapa tekanan, meskipun Fed pada gilirannya dapat bertindak lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya, mendukung dolar," kata Ronald Simpson, direktur pelaksana, analisis mata uang global, di Action Economics.
Indeks dolar yang mengukur <em>greenback</em> terhadap enam mata uang utama saingannya menysut 0,02 persen menjadi 93,95. Indeks sebelumnya mencapai 94,17 karena imbal hasil obligasi pemerintah AS meningkat.
Dolar Selandia Baru naik setelah data menunjukkan bahwa negara itu menghadapi tekanan harga tertinggi dalam satu dekade. Kiwi terakhir dikutip 0,7081 dolar AS, setelah sebelumnya naik ke tertinggi satu bulan di 0,7105 dolar AS.
Sterling sempat mencapai level tertinggi 20 bulan terhadap euro setelah Gubernur bank sentrak Inggris, Bank of England (BoE), Andrew Bailey mengirim sinyal baru bahwa bank sentral bersiap untuk menaikkan suku bunga karena risiko inflasi meningkat.
Euro terakhir naik 0,24 persen terhadap pound Inggris di 0,8455, setelah
sebelumnya jatuh ke serendah 0,8427. Euro juga menguat 0,11 persen menjadi
1,1610 dolar AS, setelah sebelumnya turun menjadi 1,1570 dolar AS. Tahun
ini euro jatuh 5,0 persen.
Analis di Bank of America mencatat pada Senin (18/10/2021) bahwa mata uang terkait komoditas, termasuk krona Norwegia serta dolar Kanada dan Australia, telah menjadi pemain terbaik sejak musim panas karena harga-harga energi naik, sementara euro dan yen adalah yang terburuk.
Mata uang Jeopang, Yen mendekati level terendah baru tiga tahun, dengan dolar bertahan naik 0,01 persen pada 114,27 yen, mendekati level 114,46 pada Jumat (15/10/2021) yang terakhir dicapai pada Oktober 2018. (Ant/OL-13)
Baca Juga:Harga Emas Kembali Turun 2,6 Dolar AS
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (31/7) ditutup menguat saat pasar menunggu kebijakan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) atau Fed Funds Rate.
Pada awal perdagangan Rabu (31/7) pagi, rupiah tergelincir 17 poin atau 0,10% menjadi Rp16.317 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.300 per dolar AS.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (30/7) ditutup merosot menjelang pengumuman hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) AS.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin (29/7) ditutup menguat seiring pasar memperkirakan inflasi domestik Juli 2024 melandai.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat (26/7) ditutup melemah setelah rilis data klaim pengangguran awal mingguan Amerika Serikat (AS) lebih rendah dari perkiraan.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (25/7) ditutup merosot di tengah sentimen risk off di pasar karena meningkatnya kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved