Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PESELANCAR Indonesia Rio Waida harus puas menduduki peringkat ketiga dalam putaran pertama selancar ombak Olimpiade Tokyo 2020, Minggu, (25/7) pagi WIB. Hal itu membuatnya harus kembali beradu kekuatan di babak eliminasi putaran kedua.
Bertanding di Tsurigasaki Surfing Beach, Tokyo, atlet kelahiran Saitama, Jepang, itu bersaing dengan tiga atlet lainnya di Heat 3 yakni Mesinas Lucca (Peru), Andino Kolohe (Amerika Serikat) dan Wilson Julian (Australia).
Dalam debutnya di Olimpiade, Rio yang mengenakan jersey berwarna biru dengan nomor punggung 19 mencatatkan skor 9.96 poin, berselisih cukup jauh dengan Lucca di posisi pertama yang mencatatkan 11.40 poin, dan Kolohe di posisi kedua dengan catatan 10.27 poin. Sedangkan Julian finis di posisi keempat dengan skor 8.77.
Dapat diketahui, ini merupakan debut pertama olahraga selancar di Olimpiade Tokyo, di mana 20 atlet putra dan 20 atlet putri berlomba untuk merebut medali.
Baca juga: Potensi Badai Jepang Ancam Peluang Surfer Rio Waida
Pada Olimpiade kali ini, selancar berlangsung dalam enam putaran, di mana putaran pertama merupakan babak non-eliminasi, terbagi dalam lima heat yang terdiri dari empat peselancar pada tiap heat-nya, dua peselancar teratas langsung menuju putaran ketiga, sementara dua terbawah harus kembali beradu di babak eliminasi putaran kedua.
Di babak eliminasi putara kedua akan melombakan dua Heat yang terdiri dari masing-masing lima peselancar. Di babak tersebut, tiga peselancar teratas akan melaju ke putaran ketiga, sementara dua peselancar terbawah akan tersingkir dari Olimpiade Tokyo.
Dengan perolehan Rio yang finis di posisi ketiga, atlet berusia 21 tahun itu harus menuju ke eliminasi putaran kedua yang dijadwalkan akan berlangsung pada Minggu, (25/7) siang WIB.(OL-5)
Atlet selancar ombak Indonesia, Rio Waida, merasa mati rasa seusai kekalahannya pada babak kedua Olimpiade Paris 2024, Senin (29/7).
LANGKAH atlet selancar Indonesia Rio Waida terhenti di Olimpiade 2024 Paris. Rio Waida yang tampil di nomor individu putra tersisih usai kalah di putaran kedua.
Di babak kedua atau babak eliminasi, Rio Waida akan berkompetisi di Heat 3 bersama dengan peselancar Afrika Selatan Jordy Smith.
Awalnya, Rio Waida dan keluarganya tinggal di Jepang. Kemudian saat Rio berumur lima tahun, ia dan keluarganya pindah ke Indonesia.
Di ajang WSL Tahiti Pro, yang berlangsung akhir Mei lalu, Rio Waida berhasil menembus 16 besar setelah mencatatkan dua ombak terbaiknya 7,17 dan 6,87 dengan total 14,04 poin.
Massa otot Rio Waida perlu ditingkatkan mencermati karakteristik ombak di Pantai Teahupo'o, Tahiti yang terkenal ganas dengan ketinggian bisa mencapai belasan meter.
Di babak kedua, Rio harus mengakui keberuntungan yang Jordy Smith dari Afrika Selatan. Kondisi ombak yang kurang mendukung membuat Rio harus menunggu ombak besar datang meski tak kunjung datang
Rio saat ini dalam kondisi sehat dan siap untuk berkompetisi di Olimpiade Paris 2024, yang berlokasi di Pantai Teahupo'o, Tahiti.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved