Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
ATLET selancar ombak Indonesia Rio Waida mendapat kesempatan untuk mengikuti Olimpiade Paris 2024 setelah meraih hasil positif dalam mengikuti Kejuaraan Selancar Dunia World Surf League (WSL) di Pantai Teahupo'o, Tahiti di Polinesia Prancis, beberapa waktu lalu.
Di WSL Tahiti pada turnamen pro akhir Mei lalu, Rio berhasil masuk 16 besar setelah mencatatkan dua ombak terbaiknya yaitu 7,17 dan 6,87 dengan total skor 14,04. Penasaran dengan Rio Waida? Berikut adalah biodata, perjalanan karier, dan prestasinya.
Rio Waida lahir pada tanggal 25 Januari 2000 di Saitama, Jepang. Ia merupakan atlet selancar Indonesia yang memiliki darah keturunan jepang dari sang ibu, Kaoru Waida.
Baca juga : Raih Hasil Positif di Tahiti, Rio Waida Pede Tatap Olimpiade Paris 2024
Awalnya, Rio Waida dan keluarganya tinggal di Jepang. Kemudian saat Rio berumur lima tahun, ia dan keluarganya pindah ke Indonesia.
Tumbuh besar disebuah pulau yang terkenal dengan pantainya yang indah dan ombak yang menantang, Rio sejak kecil telah akrab dengan laut. Sebagai seorang penggemar selancara, Ayahnya, Muhammad Zaini memperkenalkannya pada olahraga ini ketika dirinya berusia lima tahun. Sejak saat itulah kecintaannya pada selancar mulai tumbuh.
Selain itu, pada usia 7 tahun, Rio mulai mengikuti kompetisi lokal dan memamerkan bakat luar biasa yang dimilikinya. Ia bergabung dengan klub selancar lokal di Bali, di mana ia dilatih oleh instruktur profesional yang membantunya mengasah keterampilannya.
Baca juga : Demi Tampil di Olimpiade Paris 2024, Rio Waida Perkuat Massa Otot
Kemudian pada usia 14 tahun, ia mengikuti kejuaraan di Jepang dan memperoleh sertifikasi profesional dari Federasi Selancar Profesional Jepang. Sejak saat itu, Rio bertekad menjadi peselancar profesional dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Karier Rio Waida dipenuhi dengan prestasi gemilang. Pada tahun 2018, Rio berhasil meraih medali emas pada Asian Games yang digelar di Palembang, Sumatera Selatan. Ini adalah pertama kalinya selancar ombak dipertandingkan di Asian Games dan kemenangan Rio ini menjadi sejarah bagi Indonesia.
Pada tahun 2019, Rio menjuarai seri kualifikasi Pro Junior di Jepang, yang membantunya mendapatkan tiket ke Kejuaraan World Surf League (WSL) Championship Tour. Di usianya yang ke 24 tahun, Rio termasuk salah satu peselancar elit dunia dan bersaing dengan nama-nama besar di dunia selancar.
Baca juga : Rio Waida Hadapi Wakil Italia dan Jepang di Putaran Pertama Olimpiade Paris 2024
Prestasi penting lainnya adalah kemenangannya di Sydney Surf Pro 2020, di mana Rio menampilkan penampilan yang luar biada dan mengalahkan beberapa peselancar terbaik dunia. Rio pun ikut berlaga di Olimpiade Tokyo 2020, sehingga menjadi salah satu atlet cabang olahraga selancar Indonesia pertama yang berlaga di Olimpiade.
Melihat banyaknya prestasi yang diraih, Rio punya cita-cita besar di masa depan. Salah satu tujuan utamanya adalah menjadi juara dunia pada kejuaraan World Surf League (WSL). Rio juga ingin mengikuti Olimpiade Paris 2024 dan meraih medali emas untuk Indonesia.
Selain itu, Rio juga bermimpi untuk mengembangkan olahraga selancar di Indonesia. Ia ingin mendirikan sekolah selancar untuk generasi muda di Bali, memberikan mereka kesempatan yang sama seperti yang dimilikinya untuk mengejar mimpinya menjadi peselancar profesional. (Z-6)
Atlet selancar ombak Indonesia, Rio Waida, merasa mati rasa seusai kekalahannya pada babak kedua Olimpiade Paris 2024, Senin (29/7).
LANGKAH atlet selancar Indonesia Rio Waida terhenti di Olimpiade 2024 Paris. Rio Waida yang tampil di nomor individu putra tersisih usai kalah di putaran kedua.
Di babak kedua atau babak eliminasi, Rio Waida akan berkompetisi di Heat 3 bersama dengan peselancar Afrika Selatan Jordy Smith.
Ia memecahkan rekor Olimpiade sebelumnya yaitu 2:03,86 yang dibuat oleh Zhang di Tokyo tiga tahun lalu
Novak Djokovic, menggambarkan Murray sebagaiĀ "pesaing yang luar biasa".
Khelif adalah salah satu dari dua atlet yang telah diizinkan untuk bertanding dalam tinju wanita di Paris.
Pada nomor 10 meter Air Riffle, Fathur Gustafian menduduki posisi ke-15 dengan 628,7 poin dan posisi ke-43 di nomor 50 meter 3 position dengan poin 574 dari 19 kali tembakan.
Andy Murray, yang telah memenangkan dua medali emas Olimpiade, dan pasangannya, Dan Evans, menyerah 6-2 dan 6-4 dari pasangan Amerika Serikat (AS) Taylor Fritz dan Tommy Paul.
Saat melawan wakil Korea Selatan Lim Shihyeon di babak 32 besar panahan perorangan putri Olimpiade Paris 2024, Rezza Octavia sama sekali tidak mampu berbicara banyak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved