Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Industri Fragran dan Flavor Alami Peningkatan di Tengah Pandemi

Ghani Nurcahyadi
09/7/2021 21:41
Industri Fragran dan Flavor Alami Peningkatan di Tengah Pandemi
Biji Pala sebagai salah satu bahan baku industri fragran(Antara/Andika Wahyu)

LAPORAN terbaru  International Fragrance Association (IFRA) dan International Organization of the Flavor Industry (IOFI) dalam Laporan Keberlanjutan 2020-2021 menunjukkan Asia Pasifik berperan secara terpadu pada rantai pasok global dan aktivitas penelitian-pengembangan di industri fragran dan flavor. 

Wilayah Asia Pasifik juga menjadi pemasok utama bahan baku dan produsen terbesar untuk mint, cedarwood, tanaman nilam (patchouli), maupun beragam rempah dan ramuan herba lain. Ekstrak bahan-bahan baku tersebut menjadi kandungan utama dalam proses pembuatan produk perawatan pribadi, kebersihan, dan sanitasi, yang banyak dikonsumsi di Asia Pasifik dan wilayah lain. 

"Di tengah pandemi Covid-19, permintaan terhadap produk-produk ini terus meningkat berkat kesadaran konsumen dalam menjaga kebersihan, baik kebersihan diri dan rumah, untuk mengurangi risiko tertular penyakit. Nilai industrinya juga mampu menciptakan segmen pasar baru dan membuka lapangan kerja, serta mendorong peningkatan keahlian tenaga kerja," kata Sven Ballschmiede, Executive Director, IOFI falam keterangan tertulisnya.

Dalam hal pengadaan barang baku secara bertanggung jawab, lebih dari 70% responden dan sebagian besar pelaku pasar telah menjalin dialog dengan kalangan petani dan komunitas lokal. Banyak pelaku pasar juga telah memahami nilai-nilai hak asasi manusia, standar ketenagakerjaan, dan rencana aksi tentang keanekaragaman hayati. 

Dampak negatif terhadap lingkungan hidup yang dihasilkan industri F&F relatif kecil. Tiga dari empat responden, dan lebih dari 90% pelaku pasar telah memiliki strategi pengelolaan lingkungan berskala global, menerapkan langkah-langkah yang berorientasi pada lingkungan, serta mengurangi konsumsi dan sampah. 

Dalam hal kesejahteraan tenaga kerja, industri F&F memberikan standar yang tinggi bagi kesejahteraan tenaga kerja, dan menawarkan iklim kerja yang nyaman, kesetaraan dalam hal peluang kerja, keragaman, inklusi, dan pelatihan. Mayoritas pegawai di industri F&F merasakan manfaat dari peningkatan standar kesejahteraan tersebut. 

Baca juga : Pelaku UMKM Butuh Edukasi Keamanan Pangan

Dalam hal keamanan produk, industri F&F termasuk yang terbaik, dan hasil survei menunjukkan lebih dari 90% responden terlibat dalam dialog dengan pelanggan di sektor hilir tentang pengelolaan produk.

Dalam hal transparansi dan kemitraan, lebih dari tiga di antara empat responden telah memiliki strategi tata kelola responsif berskala global, termasuk pada seluruh perusahaan terbesar di industri ini. 

"Hasil dalam laporan ini menunjukkan pencapaian keberlanjutan industri yang tinggi di lima Bidang Utama. Memang, ini menjadi upaya kolektif yang panjang dalam menyusun Piagam-nya. Namun hasilnya, industri F&F berada di jalur yang tepat. Kami akan terus mendukung berbagai perusahaan dan secara kolektif mengembangkan perangkat dan kemitraan bagi kemajuan industri pada laporan berikutnya," imbuh Ballschmiede

President Ifra Martina Bianchini mengatakan, aspek keberlanjutan merupakan hal yang wajib dipenuhi semua industri, termasuk industri F&F yang berakar dari alam. 

Melalui publikasi Laporan Keberlanjutan ini , kami telah membuat pencapaian penting dalam mewujudkan aspek keberlanjutan, Namun, upaya kami terus berlanjut guna memperluas implementasi Piagam Keberlanjutan, meningkatkan kesadaran publik, serta bekerja sama dengan para pelanggan, mitra, dan pemangku kepentingan untuk merancang berbagai produk masa depan yang aman dan berkelanjutan," ujarnya.

Berbagai pencapaian yang tercantum dalam Laporan Keberlanjutan 2020-2021 akan menjadi tolok ukur untuk laporan mendatang. Dengan demikian, para pelaku industri bisa memantau perkembangannya. Laporan ini juga mengangkat rangkaian aksi kolektif yang telah terjalin sejak Piagam Keberlanjutan IFRA-IOFI diluncurkan 11 bulan lalu. (RO/OL-7



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya