Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas PT Pertamina Persero berkomitmen terus mengoptimalkan penyaluran gas bumi di masa pemulihan ekonomi nasional saat ini. Berangkat dari komitmen tersebut, kinerja penjualan gas bumi PGN mengalami peningkatan sejak bulan Januari s.d Maret 2021 (TW I) diatas target.
Pada Triwulan I 2021, PGN berhasil membukukan pendapatan sebesar USD 733,15 juta. Dari pendapatan tersebut, PGN mencatat Laba Operasi sebesar USD 95,90 juta dan EBITDA sebesar USD 191,24 juta.
PGN berhasil meraih peningkatan laba distribusikan ke induk menjadi USD 61.5 juta atau Rp 870 miliar (kurs IDR/USD: Rp 14.147) pada Triwulan I 2021, meningkat dibandingkan periode yang sama pada Triwulan I 2020 sebesar USD 47.7 juta.
Pencapaian rata-rata penjualan gas bumi PGN Group s.d Maret 2021 sebesar 916 BBTUD atau meningkat 7.86% diatas target Triwulan I 2021. Adapun rinciannya, penjualan gas di PGN sebesar 835 BBTUD dan PT Pertagas sebesar 81 BBTUD.
Peningkatan didorong oleh pertumbuhan konsumsi gas bumi karena operasional pelanggan mulai rebound di sektor pembangkit listrik dan industri retail. Saat ini PGN telah melayani lebih dari 495.000 pelanggan di sektor rumah tangga, UMKM, industri, dan pembangkit listik.
Adapun posisi keuangan konsolidasian PGN per 31 Maret 2021, tetap menunjukkan posisi keuangan yang terjaga dengan total aset sebesar USD 7,52 miliar, total liabilitas USD 4,50 miliar, dan total ekuitas USD 3,02 miliar serta rasio lancar (perbandingan aset lancar dengan liabilitas jangka pendek) sebesar 1,8 kali. Hal ini menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya masih baik.
Direktur Keuangan PGN, Arie Nobelta Kaban mengungkapkan bahwa di Triwulan I 2021, PGN masih menghadapi ketidakpastian kondisi global dan nasional akibat pandemi COVID 19, namun PGN tetap dapat menjaga kinerja melalui upaya-upaya strategis yang diambil oleh Perseroan.
Melihat prospek demand gas bumi yang masih menjanjikan ke depan, dimana sesuai studi diperkirakan akan ada peningkatan permintaan sampai sekitar 550 juta ton per tahun pada tahun 2030, PGN akan berupaya untuk meningkatkan ekspansi bisnis LNG termasuk LNG Retail.
“PGN memiliki tanggung jawab besar dalam mengelola bisnis gas nasional untuk memenuhi kebutuhan gas domestik. LNG akan berperan semakin besar untuk menjaga kehandalan pasokan gas untuk konsumen,” imbuh Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Syahrial Mukhtar.
PGN akan membangun infrastruktur dan aset-aset yang dibutuhkan untuk mengelola LNG retail. Untuk pasar domestik, bisnis LNG akan memiliki kontribusi besar melalui proyek konversi BBM ke LNG untuk pembangkit listrik PLN dan wilayah-wilayah yang belum terjangkau pipa gas khususnya di wilayah timur Indonesia.
Untuk pasar luar negeri, perusahaan juga tengah melakukan pendekatan dengan pemain LNG di negara-negara target yaitu Filipina, Myanmar, Vietnam dan Thailand.
“Selain potensi bisnis LNG, PGN akan berperan aktif mendukung program RDMP Kilang salah satunya dengan membangun fasilitas Small Land-Based LNG Regasification Terminal di Cilacap yang diestimasikan dapat menghasilkan volume ramp up sampai dengan 111 MMSCFD,” papar Syahrial.
Dalam jangka menengah, PGN tengah membangun infrastruktur Pipa Gas Senipah-Balikpapan untuk memenuhi kebutuhan Kilang Balikpapan. Pipa Senipah-Balikpapan diestimasikan dapat mendukung penyaluran gas yang efisiensi untuk kilang dengan volume ramp up sampai 194 MMSCFD. Kedua infrastruktur gas untuk Kilang tersebut ditargetkan selesai pada tahun 2023.
“PGN juga berupaya melakukan efisiensi beban operasional di berbagai proses bisnis. Selain itu untuk menjaga likuiditas perusahaan manajemen mengambil kebijakan realisasi capital expenditure (CAPEX) dilakukan secara selektif/prioritisasi,” ujar Arie.
PGN grup ditahun 2021 ini juga akan menyelesaikan pembangunan Pipa Minyak Rokan sepanjang ± 367 KM dengan diameter 4-24 inchi di koridor Minas-Duri-Dumai dan Koridor Balam-Bangko-Dumai, Wilayah Kerja Rokan.
Diharapkan proyek tersebut akan menjadi salah satu sumber pendapatan jangka panjang yang berpotensi menyalurkan minyak 200.000 - 265.000 BPOD dan tentunya merupakan komitmen dalam menjaga efisiensi penyaluran salah satu backbone migas nasional.
Arie melanjutkan, PGN juga terus melakukan evaluasi terhadap pembiayaan proyek-proyek infrastruktur yang sedang direncanakan maupun sudah dibangun. Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap proyek mampu meraih skala ekonomi yang optimal dengan pembiayaan yang efisien.
“Gejolak perekonomian yang dipicu oleh pandemi COVID-19 yang terjadi sejak awal 2020 telah mengajarkan PGN untuk tetap fokus memperkuat fundamental bisnis. Namun, kami optimis mampu melewati berbagai tantangan ini dan menjadikan PGN semakin kuat di masa depan,” tutup Arie. (RO/OL-09)
PT PGN Tbk melaksanakan gas in atau penyaluran perdana gas bumi ke PT KCC Glass Indonesia selaku produsen kaca lembaran yang berada di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).
Subholding Gas Pertamina, PGN, melakukan uji coba penyaluran gas bumi pertama kepada pelanggan komersial yaitu Hotel Nusantara Ibu Kota Nusantara (IKN).
KPK sudah meminta status pencegahan kepada Dirjen Imigrasi Kemenkumham untuk dua orang itu.
KPK meminta Ditjen Imigrasi pada Kemenkumham menerbitkan status pencegahan kepada dua orang yang memiliki kaitan dengan kasus dugaan rasuah di PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk
Jika perlu DPR selaku badan legislatif dengan hak pengawas sesuai UU bisa membentuk Pansus DPR
Kategori Penghargaan ISEA 2023 yang diraih PGN Solution di antaranya The Best Safety Solution, The Best Safety Program, dan The Best HSE Team 2023.
PT Petrindo Jaya Kreasi membukukan laba bersih sebesar US$30 juta pada semester pertama 2024. Angka itu mengalami peningkatan dari posisi laba US$11 juta di semester pertama 2023.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyetor dividen sebesar Rp3,09 triliun kepada negara. PLN mencatat angka setoran terbaru itu lebih tinggi dibandingkan 2022 yang hanya Rp2,19 triliun.
Penyaluran kredit dan pembiayaan pada semester pertama 2024 tercatata sebesar Rp352,06 triliun
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan selruh entitas anak perusahaannya berhasil mencatatkan kinerja positif dengan membukukan laba Rp29,9 triliun pada triwulan II 2024.
Di semester I 2024, Unilever mencatat penjualan bersih sebesar Rp19,0 triliun dengan laba bersih sebesar Rp2,5 triliun.
Komisi VI DPR RI mengapresiasi BNI atas kinerja yang apik di sepanjang tahun ini. Perseroan juga dinilai inovatif karena menghadirkan terobosan berupa produk digital.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved