Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MENTERI Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyampaikan, pihaknya akan menerapkan alat pendeteksi covid-19 dengan hembusan napas yakni GeNose, sebagai salah satu persyaratan perjalanan di empat bandara.
Penggunaan GeNose sudah diterapkan bagi penumpang kereta api jarak jauh pada 5 Februari dan akan diperluas ke sektor transportasi udara mulai April mendatang guna menekan penularan covid-19.
"Pada 1 April kita mulai di sektor udara, kita lakukan bertahap. Pertama kali di empat bandara. Bukan di (Bandara) Soekarno Hatta, tapi di (Bandara) Kualanamu, di Bandung, Jogyakarta dan Surabaya," kata Menhub dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI secara virtual, Selasa (16/3).
Nantinya, masyarakat cukup mengeluarkan Rp20 ribu untuk menggunakan GeNose sebagai syarat perjalanan udara yang tersebar di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, kemudian di Bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat.
Lalu di Bandar Udara Internasional Yogyakarta, Yogyakarta dan Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, Jawa Timur. "Baru secara perlahan kita akan gunakan GeNose pada 1 Mei di seluruh (transportasi) Indonesia," ujar Budi.
Kebijakan dengan menggunakan alat pendeteksi karya civitas Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut, menurut Menhub, dapat meringankan biaya masyarakat atau penumpang dalam berpergian.
"Mengingat biaya (tes) antigen dan PCR memberatkan, pemerintah bersama operator mendorong temuan anak bangsa, yaitu GeNose (digunakan). Ini relatif lebih murah dan terjangkau," pungkas Budi.
GeNose C19 adalah alat uji skrining covid-19 melalui hembusan nafas karya Tim Peneliti UGM dan didukung Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kemenristek/BRIN bersama stakeholder terkait lainnya. Hasil tes dari GeNose C19 dikatakan tergolong cepat, kurang dari 3 menit dan dianggap memiliki tingkat akurasi dengan sensitivitas dan spesifitas di atas 90%. (E-3)
TIM GeNose C19 UGM berhasil memublikasikan data riset GeNose C19 sebagai alat skrining Covi-19 di dua jurnal internasional bereputasi pada Agustus 2022.
GeNose C19 juga masih memegang izin edar untuk proses screening di tengah pandemi covid-19, dengan tingkat akurasi pada level 93-94%.
Salah satu tujuan penggunaan GeNose yaitu memperkuat pemeriksaan orang yang masuk ke DPR.
GeNose C19 diharapkan dapat memberikan solusi terjangkau dari sisi harga dan mudah dalam pengoperasian di tingkat masyarakat.
Dengan pembaruan kecerdasan buatan GeNose C19 yang sekarang, varian-varian baru virus SARS-CoV-2 yang muncul yakni varian D64G sudah masuk ke dalam database.
Kesempatan libur penggunaan GeNose C19 di sektor transportasi digunakan oleh Tim Peneliti dan Pengembang GeNose untuk menambah data varian baru covid-19 ke kecerdasannya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved