Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Mulai 1 April, GeNose Diberlakukan di 4 Bandara

Insi Nantika Jelita
16/3/2021 12:01
Mulai 1 April, GeNose Diberlakukan di 4 Bandara
Calon penumpang meniup kantong tes deteksi COVID-19 dengan metode GeNose C19 di Stasiun Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (11/3/2021).(Antara)

MENTERI Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyampaikan, pihaknya akan menerapkan alat pendeteksi covid-19 dengan hembusan napas yakni GeNose, sebagai salah satu persyaratan perjalanan di empat bandara.

Penggunaan GeNose sudah diterapkan bagi penumpang kereta api jarak jauh pada 5 Februari dan akan diperluas ke sektor transportasi udara mulai April mendatang guna menekan penularan covid-19.

"Pada 1 April kita mulai di sektor udara, kita lakukan bertahap. Pertama kali di empat bandara. Bukan di (Bandara) Soekarno Hatta, tapi di (Bandara) Kualanamu, di Bandung, Jogyakarta dan Surabaya," kata Menhub dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI secara virtual, Selasa (16/3).

Nantinya, masyarakat cukup mengeluarkan Rp20 ribu untuk menggunakan GeNose sebagai syarat perjalanan udara yang tersebar di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, kemudian di Bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat.

Lalu di Bandar Udara Internasional Yogyakarta, Yogyakarta dan Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, Jawa Timur. "Baru secara perlahan kita akan gunakan GeNose pada 1 Mei di seluruh (transportasi) Indonesia," ujar Budi.

Kebijakan dengan menggunakan alat pendeteksi karya civitas Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut, menurut Menhub, dapat meringankan biaya masyarakat atau penumpang dalam berpergian.

"Mengingat biaya (tes) antigen dan PCR memberatkan, pemerintah bersama operator mendorong temuan anak bangsa, yaitu GeNose (digunakan). Ini relatif lebih murah dan terjangkau," pungkas Budi.

GeNose C19 adalah alat uji skrining covid-19 melalui hembusan nafas karya Tim Peneliti UGM dan didukung Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kemenristek/BRIN bersama stakeholder terkait lainnya. Hasil tes dari GeNose C19 dikatakan tergolong cepat, kurang dari 3 menit dan dianggap memiliki tingkat akurasi dengan sensitivitas dan spesifitas di atas 90%. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya