Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
BURSA Efek Indonesia (BEI) mengumumkan daftar perusahaan tercatat penyampaian laporan keuangan yang berakhir per 30 September 2020. Terdapat 814 total perusahaan dengan 695 perusahaan di antaranya yang mencatatkan saham dan wajib menyampaikan laporan keuangan.
Berdasarkan pemantauan bursa hingga 30 November 2020, total perusahaan tercatat yang menyampaikan laporan keuangan tepat waktu sebanyak 634 perusahaan.
Rinciannya, 627 perusahaan tercatat menyampaikan laporan keuangan interim yang berakhir per September 2020. Lalu, 1 perusahaan tercatat berbeda tahun buku, yaitu Januari untuk Laporan Keuangan Interim per 31 Juli 2020 dan 4 perusahaan tercatat berbeda tahun buku, yaitu Maret untuk Laporan Keuangan Interim per 30 September 2020.
Kemudian, 2 perusahaan tercatat berbeda tahun buku, yaitu Juni untuk Laporan Keuangan Tahunan (Diaudit). Sementara itu, terdapat 69 perusahaan tercatat yang belum menyampaikan laporan.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Diyakini Bawa Sentimen Positif Pasar
Adapun rinciannya ialah 52 perusahaan tercatat belum menyampaikan Laporan Keuangan Interim yang berakhir per 30 September 2020 dan dikenakan Peringatan Tertulis I. Kemudian, 1 perusahaan tercatat terlambat menyampaikan rencana audit oleh Akuntan Publik (dikenakan Peringatan Tertulis I).
Lalu, 10 perusahaan tercatat akan menyampaikan Laporan Keuangan Interim per 30 September 2020, yang ditelaah secara terbatas oleh Akuntan Publik. Berikut, 5 perusahaan tercatat akan menyampaikan Laporan Keuangan Interim per 30 September 2020, yang diaudit Akuntan Publik.
Serta,1 perusahaan tercatat berbeda tahun buku yaitu Juni belum menyampaikan Laporan Keuangan Interim (dikenakan Peringatan Tertulis I).
Kemudian, terdapat 111 emisi tercatat di bursa yang tidak wajib menyampaikan laporan keuangan. Rinciannya, 5 perusahaan tercatat di Papan Akselerasi, 49 perusahaan tercatat yang hanya mencatatkan Obligasi dan Sukuk, 46 Reksa Dana KIK (ETF), 3 DIRE KIK, 1 DINFRA, 5 EBA KIK, 1 Obligasi dan EBA SP dan 1 DJPPR.
Berikut daftar perusahaan tercatat hingga 30 November 2020 yang belum menyampaikan laporan keuangan interim dan dikenakan peringatan tertulis I:
1. ARGO PT Argo Pantes Tbk.
2. ARMY PT Armidian Karyatama Tbk.
3. ARTA PT Arthavest Tbk.
4. ATIC PT Anabatic Technologies Tbk.
5. AYLS* PT Agro Yasa Lestari Tbk.
6. BBRM PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk.
7. BEEF PT Estika Tata Tiara Tbk.
8. BOSS PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk.
Baca juga: BI: Aliran Modal Asing Meningkat, Rupiah Menguat
9. BTEL PT Bakrie Telecom Tbk.
10. CBMF PT Cahaya Bintang Medan Tbk.
11. CNKO PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk.
12. COWL PT Cowell Development Tbk.
13. CPRI PT Capri Nusa Satu Properti Tbk.
14. DEAL PT Dewata Freight International Tbk.
15. ELTY PT Bakrieland Development Tbk.
16. ENVY PT Envy Technologies Indonesia Tbk.
17. EPAC PT Megalestari Epack Sentosaraya Tbk.
18. ETWA PT Eterindo Wahanatama Tbk.
19. FINN PT First Indo American Leasing Tbk.
20. GOLL PT Golden Plantation Tbk
21. GTBO PT Garda Tujuh Buana Tbk.
22. HOMI PT Grand House Mulia Tbk
23. IATA PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk.
24. INDX PT Tanah Laut Tbk.
25. JGLE PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk.
26. JSKY PT Sky Energy Indonesia Tbk.
27. KBRI PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk.
28. KPAL PT Steadfast Marine Tbk.
29. KRAH PT Grand Kartech Tbk.
30. LAND PT Trimitra Propertindo Tbk.
31. LRNA PT Eka Sari Lorena Transport Tbk.
32. MABA PT Marga Abhinaya Abadi Tbk.
33. MDIA PT Intermedia Capital Tbk.
34. MDLN PT Modernland Realty Tbk.
35. MRAT PT Mustika Ratu Tbk.
36. MTRA PT Mitra Pemuda Tbk.
37. MYRX PT Hanson International Tbk.
38. NIPS PT Nipress Tbk.
Baca juga: Marak Investasi Tiongkok di RI, BKPM: Mereka Berani
39. NUSA PT Sinergi Megah Internusa Tbk.
40. PLAS PT Polaris Investama Tbk.
41. POLU PT Golden Flower Tbk.
42. PRAS PT Prima Alloy Steel Universal Tbk.
43. PSAB PT J Resources Asia Pasifik Tbk.
44. RIMO PT Rimo International Lestari Tbk.
45. ROCK PT Rockfield Properti Indonesia Tbk.
46. SIMA PT Siwani Makmur Tbk.
47. SKYB PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk. Tbk.
48. SUGI PT Sugih Energy Tbk.
49. TELE PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk.
50. TRAM PT Trada Alam Minera Tbk.
51. UNIT PT Nusantara Inti Corpora Tbk.
52. UNSP PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk.
53. VIVA PT Visi Media Asia Tbk.
(OL-11)
PT Petrindo Jaya Kreasi membukukan laba bersih sebesar US$30 juta pada semester pertama 2024. Angka itu mengalami peningkatan dari posisi laba US$11 juta di semester pertama 2023.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyetor dividen sebesar Rp3,09 triliun kepada negara. PLN mencatat angka setoran terbaru itu lebih tinggi dibandingkan 2022 yang hanya Rp2,19 triliun.
Penyaluran kredit dan pembiayaan pada semester pertama 2024 tercatata sebesar Rp352,06 triliun
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan selruh entitas anak perusahaannya berhasil mencatatkan kinerja positif dengan membukukan laba Rp29,9 triliun pada triwulan II 2024.
Di semester I 2024, Unilever mencatat penjualan bersih sebesar Rp19,0 triliun dengan laba bersih sebesar Rp2,5 triliun.
Komisi VI DPR RI mengapresiasi BNI atas kinerja yang apik di sepanjang tahun ini. Perseroan juga dinilai inovatif karena menghadirkan terobosan berupa produk digital.
Aktivitas merger dan akuisisi (M&A) diperkirakan akan mengalami peningkatan signifikan pada 2024. Hal ini sejalan dengan membaiknya proyeksi ekonomi global.
Pemberian izin penambahan perlakuan tertentu ini diharapkan dapat dimanfaatkan para perusahan untuk mendukung kegiatan industrinya.
PRESIDEN Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK) Indonesia, Mirah Sumirat, mengatakan angka PHK yang terjadi tiga kali lipat lebih besar dari data Kementerian Ketenagakerjaan, yakni 80 ribu orang.
Berkat kinerja yang apik di sepanjang 2023, BRI Insurance meraih pengahargaan dengan kategori General Insurance Market Leaders 2024 di acara Market Leaders Awards 2024.
Kepercayaan terus menjadi elemen kunci yang menentukan tempat kerja yang baik.
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved