Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) mengupayakan diversifikasi pangan sebagai salah satu program peningkatan ketersediaan pangan di era kenormalan baru.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan program tersebut sebagai Cara Bertindak (CB) 2 yang mencakup diversifikasi pangan berbasis kearifan lokal yang fokus pada komoditas pangan lokal tertentu, pemanfaatan pangan lokal secara massif, dan pemanfaatan lahan pekarangan.
"Kita kampanyekan gerakan diversifikasi pangan lokal. Kita nyatakan diverifikasi pangan lokal adalah kekayaan dan budaya bangsa. Bukan hanya beras yang kita miliki. Tapi yang kita miliki berbagai pangan lainnya. Ada ubi-ubian, jagung, sorgum, sagu, kentang, labu dan lainnya" ujar Mentan SYL dalam kampanye Gerakan Diversifikasi Pangan, di Jakarta, Minggu (28/6).
Selaras dengan Mentan SYL, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Agung Hendriadi mengungkapkan bahwa terdapat banyak potensi pangan lokal untuk mendukung ketahanan pangan, yang dapat diidentifikasi dan didorong agar tiap provinsi mempunyai komoditas pangan lokal andalan.
“Diversifikasi pangan ini adalah bagaimana kita tidak bergantung pada pangan tertentu khususnya beras. Kita punya kearifan lokal untuk diangkat sebagai komoditas alternatif pengganti beras, itu yang harus kita dorong di semua daerah” ujar Agung, saat dihubungi, Minggu (26/07).
Melalui video conference bersama dinas pangan dari provinsi seluruh Indonesia, Kamis (23/7), Agung meminta setiap daerah untuk fokus pada satu atau dua komoditas pangan lokal sumber karbohidrat non beras, agar potensi pangan lokal dapat secara optimal dikembangkan sesuai keunggulan wilayah.
“Kita memetakan sasaran lokasi pengembangan pangan lokal, dan juga action plan yang mencakup ketersediaan bahan baku, aksesibilitas, hingga pemanfaatannya,” jelas Agung.
Berdasarkan pemetaaan tersebut, terdapat enam komoditas pangan lokal sumber karbohidrat yang potensial dikembangkan yaitu singkong, talas, sagu, kentang, pisang, dan jagung.
Upaya diversifikasi pangan lokal ini ditargetkan menurunkan konsumsi beras dari 94,9 kg per kapita per tahun menjadi 85 kg per kapita per tahun pada tahun 2024. Selain itu, upaya ini diharapkan dapat menumbuhkan UMKM pangan sebagai penyedia pangan lokal.
“Untuk mencapai target tersebut, produksi pangan lokal itu harus naik dan yang penting juga ada yang mengolah, saat ini permintaan juga terus meningkat, kita akan bantu dorong pemasarannya melalui Pasar Mitra Tani yang ada di seluruh Provinsi,” tegasnya.
“Pangan lokal ini bisa dikonsumsi langsung sebagai pengganti nasi. Itu yang kita harapkan, kita dorong ini sebagai bahan pangan pengganti beras,” pungkas Agung. (OL-09)
Persoalan pangan adalah isu global yang harus ditangani serius.
Dalam gelaran ini juga dipamerkan hewan sumber daya genetik asli Jawa Barat yaitu Domba Garut, Sapi Pasundan, dan Ayam Sentul.
WAKIL Menteri Investasi Yuliot Tanjung mengungkapkan rencana pemerintah untuk memberikan fasilitas impor bagi perusahaan pertanian.
Kebutuhan beras masyarakat Kabupaten Cianjur selalu terpenuhi setiap tahun
PEMERINTAH saat ini terus bekerja secara intensif untuk membahas bagaimana meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari pupuk bersubsidi.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) berkomitmen terus membantu pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pangan lokal.
Daun kelor kering sebanyak 100 gram diketahui mengandung senyawa protein 2 kali lebih tinggi daripada yoghurt, vitamin A yang 7 kali lebih tinggi daripada wortel.
Kesuksesan Serdang Bedagai memberi contoh bahwa pemberian pangan lokal, seperti ikan gabus sangat dibutuhkan untuk pengentasan stunting dalam waktu singkat.
Sagu, tanaman khas Papua yang kaya akan karbohidrat, kembali menemukan tempatnya di hati masyarakat Papua melalui proyek Lumbung Sagu yang menggabungkan tradisi dengan inovasi baru.
Kemendes PDTT bersama International Fund for Agriculture Development (IFAD) mendorong inovasi dalam meningkatkan ketahanan pangan kawasan pedesaan di Indonesia Timur.
"Seharusnya ini sudah disiapkan jauh-jauh hari untuk antisipasinya agar tidak jatuh korban. Korban yang jatuh berulang-ulang menunjukkan pemerintah, terutama Pemda, tidak belajar."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved