Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PRESIDEN Komisaris Standard Chartered Bank Indonesia Rino Donosepoetro menilai faktor perlambatan ekonomi global akan sedikit mereda di tahun depan. Isu-isu seperti Perang Dagang AS-Tiongkok dan Brexit yang cukup berisiko diprediksi menurun.
"Mengenai (proyeksi ekonomi) 2020, pandangan kami 2020 agak lebih optimistis walaupun tetap dengan kewaspadaan," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi XI DPR dengan sejumlah bank internasional, Kamis (5/12) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
Ia mencontohkan, Perang Dagang AS-Tiongkok bisa mereda seiring pemilu di AS yang akan dilaksanakan tahun depan.
"Perkembangan dari Trade War sendiri kami expect akan membaik, di mana kemungkinan terjadinya deal-deal sejalan dengan pemilu yang akan berjalan di Amerika Serikat lebih mungkin terjadi," katanya.
"Kemudian risiko dari No-Deal Hard Brexit itu mungkin juga menurun. Jadi kalau pemerintahan di Inggris nanti Borish Johnson keluar sebagai pemenang, dan lain-lain, kemungkinan besar bahwa terjadinya deal untuk soft landing bagi Brexit tentu akan membantu perekonomian di dunia," imbuhnya.
Di sisi lain, Rino juga menyampaikan bahwa kondisi perbankan nasional cukup kuat dan tingkat kecukupan modalnya sangat solid di tengah perlambatan ekonomi global.
"Pertumbuhan kredit stabil walaupun mungkin agak sedikit lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya tetapi tetap bertumbuh selaras dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK). NPL secara industri pun dijaga pada posisi yang stabil. Tingkat NPL per September tahun ini persis sama dengan tingkat NPL September tahun lalu," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, CEO Citibank Indonesia Batara Sianturi menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak bisa hanya 5% per tahun jika ingin mencapai apa yang dicita-citakan pemerintah, yakni menjadi lima besar ekonomi dunia.
"Kita melihat tadi ada pertanyaan bagaimana kita nanti bisa menjadi high income country di tahun 2045 sewaktu kita merayakan 100 tahun kemerdekaan Indonesia. Memang tidak bisa diharapkan dari 5% growth," ujarnya.
Menurutnya, harus ada langkah yang out of the box demi mencapai target tersebut.
"Jadi saya rasa mungkin sesuai arahan dari Presiden Jokowi mengenai lima prioritas di human capital, infrastruktur, di birokrasi dan reformasi ekonomi, saya rasa mungkin harus ada out of the box growth source juga untuk mencapai posisi sebagai high income country," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo ingin Indonesia menjadi negara 5 besar ekonomi global pada tahun 2045 dengan Produk Domestik Bruto (PDB) US$7 triliun pada 2045. Dengan begitu, Indonesia juga bisa menjadi negara dengan masyarakat yang berpenghasilan tinggi. (Ifa/OL-09)
Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2023 menunjukkan bahwa angka anak tidak sekolah meningkat seiring bertambahnya usia.
JURU Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arief mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh positif dengan pertumbuhan di triwulan I 2024 mencapai 5,11 persen
Peran pemerintah daerah sangat krusial untuk mendukung pencapaian Indonesia menjadi negara maju. Optimalisasi peranan daerah dapat mempercepat Indonesia keluar dari middle income trap.
Iwan mengatakan penentuan kebijakan terkait IHT harus dirumuskan secara matang. Harus ada pertimabngan dampaknya bagi kemampuan industri dalam menyerap tenaga kerja.
YULIOT Tanjung resmi diangkat menjadi Wakil Menteri Investasi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi)
EKONOM Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menilai presiden terpilih Prabowo Subianto akan dihadapkan pada empat hal krusial ketika mulai menjadi Kepala Negara nantinya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved