Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ke dua Februaru ditutup melemah di level 6,521.66 (-0,22%). Pelemahan didorong oleh sektor industri dasar (-1,73%) dan sektor tambang (-1,46%).
"Pergerakan dipengaruhi oleh sentimen global dan rilis data CAD (current account deficit/defisit neraca transaksi berjalan) Indonesia yang dinilai kurang baik. Pelemahan cukup terbatas ditopang oleh stabilnya nilai tukar rupiah," ujar analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper, Senin (11/2).
Di sisi lain bursa Amerika Serikat ditutup bercampur. Dow Jones ditutup 25,106.33 (-0,25%), NASDAQ ditutup 7,298.20 (+0,14%), S&P 500 ditutup 2,707.88 (+0,07%).
Pasar AS ditutup bercampur. Investor saat ini lebih fokus kepada negosiasi antara US – Tiongkok yang masih terus berlanjut.
"Investor memiliki kecemasaan apabila negosiasi tidak membuahkan hasil, maka pertumbuhan ekonomi dunia akan terkena dampak secara signifikan," tambahnya.
Baca juga: Neraca Pembayaran Diprediksi Surplus
Hingga saat ini belum ada persetujuan apa pun dan batas akhir sudah kian dekat yaitu pada awal bulan Maret 2019. Hal ini dikuatkan oleh pernyataan President Trump bahwa tidak akan bertemu denga President Xi Jinping hingga lewat sudah melewat bulan Maret tersebut.
"IHSG diprediksi melemah dengan resistance pada level 6,543 - 6,532 dan support pada level 6,504 - 6,487," ulasnya.
Pergerakan indeks masih akan dipengaruhi sentimen global terutama kesepakatan antara Tiongkok dan US serta data CAD Indonesia yang kurang baik.
Stabilnya nilai tukar rupiah dan data cadangan devisa yang dinilai cukup baik diharapkan dapat menopang pergerakan.
"Secara teknikal pergerakan IHSG berpotensi membentuk double bottom yang mengindikasikan akan terjadi pembalikan arah tren," ungkapnya.
Adapun beberapa event pada pekan ini yang mampu mempengaruhi gerak indeks antara lain pengumuman penjualan ritel Indonesia, laporan bulanan OPEC di AS, pidato Gubernur bank sentral AS The Fed Jerome Powell, dan pengumuman neraca perdagangan. (OL-3)
IHSG dibuka menguat 59,46 poin atau 0,85% ke posisi 7.030,20. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 12,33 poin atau 1,41% ke posisi 883,75.
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
Sejumlah perusahaan sudah memiliki syarat yang cukup untuk terjun ke bursa, baik dari sisi keuangan maupun tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG).
Selama masa penawaran umum pada 3-6 Juni 2024, total permintaan yang masuk mencapai 25,54 miliar lembar Saham atau senilai Rp2,8 triliun, jauh di atas yang ditawarkan 620 juta lembar saham
Skema full periodic call auction (FCA) dianggap rugikan para investor saham ritel
HINGGA April 2024, BEI mengumumkan daftar 41 emiten yang berisiko dihapus pencatatannya dari bursa saham. BEI melaporkan bahwa 41 emiten tersebut telah disuspensi lebih dari 6 bulan.
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 47,04 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (29/7) sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup menguat 0,72 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/7) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor energi.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (25/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved