Merayakan Kekumuhan

Mukesh Ambani, 57, merupakan pemimpin Reliance Industries Ltd dan konglomerat paling kaya di India pada 2016, menurut majalah Forbes. Di tingkat dunia, Ambani bertengger di peringkat ke-36 dengan jumlah kekayaan US$21,5 miliar atau setara Rp298,721 triliun.

Ambani memiliki rumah 27 lantai yang diyakini sebagai rumah termahal di dunia senilai US$1 miliar berwujud gedung tinggi. Rumahnya menjulang di tengah kekumuhan Mumbai, dilengkapi bioskop, beberapa kolam renang, dan helipad.

Surat-surat kabar setempat mengatakan rumah itu memerlukan 600 orang untuk merawatnya dan menurut Times of India, rekening listrik pertama rumah itu senilai 7 juta rupee atau Rp1,3 miliar.

"Tempat parkir mobil di rumahnya seperti gedung kantor," imbuh pemandu wisata kami.

Dalam hati saya berujar, wow! Namun, omongan itu saya telan kembali setelah bus memberhentikan saya di Dhobi Ghatt. "Apa ini?" ujar saya.

Saat itu orang-orang di sekitar saya berebut turun dari bus menuju sebuah titik.

Laundry raksasa

Saya bertanya, "Apa sih yang dilihat di sini?" Cuma rumah beratap terpal kumuh berdebu dengan jemuran baju yang melambai-lambai, di tengah riuhnya laju kereta api.

Seorang anggota rombongan menunjuk arah jemuran baju tak jauh di hadapan kami. Oh, ternyata Dhobi Ghatt itu tempat laundry (pencucian) baju bertenaga manusia yang terbesar di India.

Ya ampun! Rasanya saya tak percaya kota berisi banyak konglomerat ini dengan santainya mempertontonkan kekumuhan mereka kepada para pelancong yang datang ke sana. Bagaikan langit dan bumi!

Rupanya, tontonan kampung kumuh juga ditawarkan kepada Pangeran William dan istrinya Kate Middleton, saat kunjungan dinas Kerajaan Inggris, April 2016.

Mumbai bahkan berencana membangun sebuah museum kekumuhan yang akan menampilkan sisi lain kawasan kumuh terbesar di Asia itu, termasuk lokasi film Slumdog Millionaire yang hit pada 2008 silam. Sekali lagi, wow!