Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Aloe vera atau lidah buaya memang telah terbukti sangat bermanfaat bagi kulit. "Lidah buaya memiliki sifat antioksidan, antibakteri, dan anti-inflamasi yang meningkatkan penyembuhan, melembabkan kulit, dan mencegah penuaan," tutur dokter spesialis kulit dan kosmetik yang berbasis di New York, Michele Green, M.D., seperti dikutip dari situs Eating Well.
Menurut studi tahun 2020 di Molecules, tanaman lidah buaya mengandung lebih dari 75 senyawa aktif berbeda, termasuk vitamin, mineral, dan asam amino. Senyawa ini dapat membantu mengatasi berbagai kondisi kulit, seperti luka bakar ringan, sayatan, dan eksim. Menurut studi yang sama, penelitian tentang lidah buaya juga menunjukkan beberapa manfaat yang menjanjikan untuk kanker dan diabetes, meskipun penelitian lebih lanjut perlu dilakukan.
Berikut adalah beberapa manfaat lidah buaya yang dapat meningkatkan rutinitas perawatan kulit
1. Meredakan Luka Bakar
Dokter Green mengatakan lidah buaya dapat meredakan luka bakar akibat sinar matahari dan luka pada kulit dengan meningkatkan sintesis kolagen dan ikatan silang. "Ini membantu mengurangi jaringan parut yang timbul dan mempercepat penyembuhan luka,” katanya.
Menurut studi tahun 2018 di Molecules, lidah buaya juga mengandung senyawa yang disebut aloin dan antrakuinon, yang memiliki manfaat antiinflamasi dan antioksidan yang dapat membantu meringankan rasa sakit dan mempercepat penyembuhan.
Namun, Green memperingatkan bahwa lidah buaya hanya boleh dioleskan pada luka bakar tingkat satu dan dua yang ringan hingga sedang. Luka bakar yang lebih parah perlu dirawat di fasilitas medis.
2. Melembabkan Kulit.
Karena lidah buaya mengandung humektan—zat yang menarik air dari udara atau dari dalam kulit—tanaman ini dianggap sangat bermanfaat untuk jenis kulit kering. “Lidah buaya secara khusus mengandung mukopolisakarida, yang mengikat kelembapan pada kulit,” kata Green.
“Ini juga memiliki efek kohesif dengan merekatkan sel-sel kulit epidermis yang mengelupas, menghasilkan kulit lebih lembut dan meningkatkan integritas kulit," lanjutnya.
3. Memudarkan flek hitam
Menurut Green, ada dua senyawa dalam lidah buaya yang bisa memudarkan flek hitam dan stretch mark yaitu aloesin dan aloin. Dalam sebuah penelitian tahun 2018 yang diterbitkan dalam The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology, aloesin dioleskan empat kali sehari selama 15 hari dan terbukti efektif dalam mengobati hiperpigmentasi akibat sinar UV dan pascajerawat.
Dan sebuah studi tahun 2020 di Journal of Clinical and Investigative Dermatology menunjukkan bahwa ekstrak daun lidah buaya yang ditambahkan ke bahan dasar krim mungkin efektif dalam mengobati melasma, yaitu bintik hitam pada kulit, biasanya di wajah.
4. Mengatasi Jerawat.
Lidah buaya mengandung asam salisilat alami, nitrogen urea, asam sinamat, fenol, dan belerang—semuanya menghambat pertumbuhan jamur, bakteri, dan virus.
“Ia juga memiliki kemampuan anti-inflamasi, yang menekan P. acnes, bakteri penyebab jerawat,” kata Green. Asam salisilat saat ini merupakan salah satu cara terbaik untuk mencegah jerawat karena asam salisilat melepaskan sel-sel mati dari lapisan luar kulit dan mengurangi kemerahan dan peradangan.
5. Mengobati eksim
Kambuhnya psoriasis—suatu kondisi peradangan yang menyebabkan bercak merah, gatal, dan bersisik—mungkin lebih baik ditangani dengan campuran lidah buaya, berkat sifat anti-inflamasinya.
Hal yang sama juga berlaku untuk eksim, suatu kondisi kulit yang menyebabkan kulit menjadi merah dan gatal serta lebih rentan terhadap infeksi jamur dan bakteri.
"Lidah buaya memiliki sifat antiseptik, antibakteri, antijamur, dan antiinflamasi yang dapat meredakan eksim dengan menghidrasi dan melindunginya dari kontaminan," kata Green.
6. Memperlambat Keriput
Karena lidah buaya mengandung vitamin C dan E, masuk akal jika tanaman ini dapat membantu mencegah pembentukan radikal bebas, yaitu molekul penyebab kerusakan sel.
Sementara itu, asam salisilat yang dikandungnya bertindak sebagai pengelupas kulit yang lembut dan setelah sel-sel kulit mati yang mengganggu tersebut hilang, produk perawatan kulit Anda yang lain mungkin akan menembus permukaan dengan lebih baik dan bekerja lebih efektif. (M-3)
Lebih dari 600 pelari dari berbagai wilayah ikut memadati Meikarya Run 2024. Fasilitas Central Park dirasa pas untuk berbagai event olahraga.
Nangka memiliki kemampuan besar untuk menyerap karbondioksida (CO2) hingga 126,51 kg/tahun.
Dalam menyediakan benih yang berkualitas, proses pemuliaan tanaman memegang peranan kunci.
Tak hanya itu, waduk Desa Ketanen, Kecamatan Panceng dan Waduk Sumengko di Desa Tebuwung, Kecamatan Dukun debit airnya pun juga sudah mengering.
KEPALA Staf Presiden (KSP) Moeldoko tampak kebingungan saat ditanya mengenai legalitas tanaman kratom, tanaman yang mengandung zat adiktif.
Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas (ratas) mengenai tanaman kratom, di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (20/6)
Salah satu fungsi yang sangat berguna adalah pelacakan langkah. Penelitian menunjukkan bahwa menetapkan target langkah harian dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kematian dini.
Penerbitan PP Kesehatan ini akan mengancam keberlangsungan hidup 9 juta pedagang di pasar rakyat yang menyebar di seluruh Indonesia
Maka dari itu, kalian perlu menghilangkannya dengan beberapa cara di bawah ini. Cara mengatasinya pun tidak sulit dan bisa dilakukan sendiri.
Biasanya oatmeal ini dikonsumsi saat pagi hari untuk sarapan. Tidak heran oatmeal dikonsumsi sebelum memulai aktivitas, karena dalam kandungannya makanan ini memiliki nutrisi tinggi.
Dokter spesialis penyakit dalam Rudy Kurniawan mengatakan sarapan dengan karbohidrat tetap diperlukan untuk membantu mempersiapkan metabolisme tubuh.
Terlepas dari kemajuan dalam sektor kesehatan, masalah over treatment atau perawatan berlebihan tetap menjadi isu signifikan di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved