Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
RATUSAN hektare ladang tanaman pangan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur terancam gagal panen akibat waduk di Pantura alami kekeringan selama beberapa bulan terakhir ini.
Keringnya debit air membuat sebagian petani di kawasan tersebut resah.
Kondisi tersebut membuat sebagian petani lainnya sengaja membiarkan lahannya terlantar tanpa tanaman.
Baca juga : Antisipasi Gagal Panen saat Musim Kemarau, Petani di Babel Diminta Asuransikan Sawah
Sejumlah waduk di wilayah utara kabupaten ini di antaranya, waduk di Banyutengah, waduk Desa Pantenan, embung Desa Banyutengah di Kecamatan Panceng.
Selain itu, waduk Desa Mentaras, dan waduk Siraman di Kecamatan Dukun sudah mengering sejak sebulan terakhir.
Tak hanya itu, waduk Desa Ketanen, Kecamatan Panceng dan Waduk Sumengko di Desa Tebuwung, Kecamatan Dukun debit airnya pun juga sudah mengering.
Baca juga : Terdampak Kekeringan, Petani Blora Berupaya Selamatkan Tanaman Padi
Air pada waduk tersebut terkuras untuk menyelamatkan tanamam padi dan jagung yang jauh dari saluran irigasi di bawahnya.
Kondisi tersebut, juga mengakibatkan debit air waduk dialirkan dalam jumlah besar sejak tidak adanya hujan dalam beberapa bulan terakhir hingga debitnya mulai mengering.
Sedangkan, bagi lahan tanaman pangan yang jauh dari irigasi waduk dibiarkan merangas kekeringan.
Baca juga : Tidak Kenal Libur, Kementan Percepat Tanam dan Gerdal Wereng di Kulonprogo
"Ya, tidak bisa apa-apa. Kita hanya bisa pasrah tanaman sudah mulai mengering," keluh Wahid (57), petani Desa Ketanen, Kecamatan Panceng, Selasa (26/6) siang.
Dengan mengeringnya debit pada sebagian besar waduk dan embun di wilayah tersebut, mengakibatkan ratusan hektare tanaman pangan terancam gagal panen.
Sedangkan, sebagian lahan lainnya yang berada dibawah irigasi waduk tersebut dibiarkan tanpa tanaman, paska panen musim tanam pertama.
Baca juga : Ratusan Hektare Sawah Terdampak Banjir di Bengkulu
"Secara umum, panen tidak maksimal. Apalagi ditambah adanya serangan sejumlah hama tanaman," tambah Kasmuri (51), petani Desa Tebuwung, Kecamatan Dukun.
Menurut dia, tidak adanya hujan turun dalam lebuh dari dua bulan terakhir membuat sejumlah waduk di kecamatannya mulai mengering.
"Termasuk, yang terbesar Waduk Sumengko debit airnya terkuras habis sejak sebulan laku," katanya.
Selain waduk Sumengko, lanjut dia, waduk Mentaras dan waduk Siraman juga kelah mengering sejak dua bulan terakhir. Terutama, saat hujan sudah tidak turun lagi di sekitar kawasan setempat.
Dengan mengeringnya sejumlah waduk dan embung disekitar wilayahnya tersebut membuat petani sengaja membiarkan lahannya bekas panen terlantar tanpa tanaman. Hal ini dilakukan untuk memcegah agar tidak terjadi puso pada saat menjelang tanaman sedang tumbuh. (YK)
Puluhan hektare sawah di Purwakarta terancam gagal panen setelah pasokan air mengering.
Petani di daerah tersebut berharap ada perhatian dan solusi dari pemerintah untuk mengatasi kekurangan air untuk lahan persawahan agar panen tetap berkelanjutan.
serangan hama wereng batang coklat (WBC) dan tikus yang terjadi di wilayah Kabupaten menyebabkan banyak para petani mengalami kerugian setelah lahan yang telah mereka tanam terserang hama
Akibatnya bencana alam kekeringan lahan sawah yang sebelumnya melanda sekitar 100 ha (hektare) di Kabupaten Pidie, kini terus meluas ke Kabupaten Aceh Besar. Itu karena sejak dua bulan terakhir
Sekitar 100 hektare (ha) sawah di Pidie, Aceh, kini mengalami kekeringan. Lahan seluas itu tersebar di Kecamatan Indrajaya, Sakti, Mila dan Kecamatan Delima.
Sejumlah desa yang jagungnya gagal panen tersebar di Kecamatan Panceng. Antara lain, lahan di Desa Pantenan, Ketanen, Banyutengah, Prupuh, Wotan, Suwalan, Sumurber, Serah, Sukodono
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tenggara mencatat sekitar 400 hektare lahan sawah milik warga di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, terendam banjir.
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo meninjau langsung pelaksanaan pemberian bantuan 300 unit pompa untuk pengairan sawah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved