Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PERTUMBUHAN kedai kopi di Indonesia dewasa ini dapat dikatakan sedang masif-masifnya. Namun, tidak banyak kedai kopi yang setiap harinya menghasilkan ratusan bahkan ribuan gelas kopi, sadar bahwa mereka menjadi salah satu penyumbang sampah plastik baru.
Kedai Kopi Nako menjadi salah satu dari sekian kedai kopi di Indonesia yang paham betul permasalahan sampah plastik yang timbul akibat bisnis mereka. Karenanya, sebuah program dilakukan untuk menekan sampah plastik yang dihasilkan dari kedai kopi mereka.
Ditemui di Jakarta International Coffe Conference, Co-Founder Kopi Nako, Robert Wanasida, mengungkapkan, salah satu upaya penekanan sampah plastik yang dilakukan Kopi Nako adalah program daur ulang sampah plastik, yang mana sampah-sampah itu dirubah menjadi furniture penunjang untuk kedai mereka.
"Jadi prosesnya, gelas plastik (dari pembeli dine-in) itu kami cuci dan kemudian kami olah atau kami recycle untuk jadi panel-panel yang digunakan menjadi meja. Kalau pengunjung mampir ke Kopi Nako di Senayan, itu semua panel-panel mulai dari meja bar hingga meja untuk pengunjung itu semua hasil recycle dari gelas pelastik kami," tutur Robert, Minggu (19/11).
Diterangkan Robert, dalam upaya daur ulang tersebut pihaknya tidak bekerja sendiri, mereka bekerja sama dengan salah satu perusahaan pendaur ulang sampah pelastik. Dalam proyek daur ulang menjadi panel-panel meja di Senayan, Kopi Nako berhasil mendaur ulang 700kg sampah pelastik dengan perkiraan 1kg sampah pelastik sama dengan 150 cup.
"Kami saat ini juga segera membuka kedai baru di Bali, akan segera buka sekitar 2 pekan lagi. Nah sama seperti kedai kami di Senayan, untuk di Bali Itu kami berhasil mendaurulang 1 ton lebih sampah pelastik dari bisnis kami, dan kita gunakan juga untuk (menjadi furniture penunjang) di sana," ungkapnya.
Disinggung terkait bagaimana dengan nasib sampah plastik yang dihasilkan dari pembeli yang memilih take away, Robert menyebut, saat ini pihaknya sedang berupaya untuk menghadirkan pengemasan produk menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan.
"Ini yang rada sulit. Paling yang bisa kami lakukan adalah mengunakan barang-barang yang ramah lingkungan. Dan ini masih proses untuk dulakukan," sebutnya.
Mengedepankan konsep 'dari Kopi Nako untuk Kopi Nako', Robert mengatakan program ini lebih dari sekadar upaya menekan sampah plastik. Ini juga sebagai edukasi bagi para karyawan Kopi Nako terkait pentingnya meminimalkan penggunaan bahan-bahan sekali pakai dalam kehidupan sehari-hari.
Melibatkan langsung karyawan mulai dari pelayan hingga barista dalam peroses pengumpulan dan pencucian sampah pelastik di masing-masing kedai, dari sana diharapkan dapat menjadi edukasi baru kepada karyawan akan pentingnya penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
"Kenapa kami lakukan (proses pengumpulan sampah pelastik) itu kepada karyawan kami, ini sebagai upaya Untuk mengajak mereka agar memulai sustainability Waste. Jadi itu bentuk edukasi juga sehingga mereka bisa mulai sadar untuk mengurangi penggunaan plastik," pungkas Robert. (M-2)
Wirausaha kecil dan menengah terus didukung untuk mengembangkan bisnis mereka secara berkelanjutan yaitu dengan turut mengurangi kemiskinan dan polusi plastik di Indonesia.
Hal Itu diketahui setelah IWP melakukan studi yang didanai oleh Food and Agriculture Organization (FAO) atau organisasi khusus bentukan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di tahun 2021.
Aphindo meminta pemerintah melakukan pengetatan impor produk barang jadi plastik dari negara lain untuk memproteksi industri hilir plastik dalam negeri.
Alifiah Azzahrah menampilkan karya desain interior Payabo House: Scavenger House. Karya itu menggunakan lebih dari 1.000 botol plastik daur ulang.
Tujuan dari peringatan ini adalah untuk mengingatkan kita akan dampak buruk penggunaan kantong plastik sekali pakai terhadap lingkungan
Gerakan Sekolah Sehat menghadirkan rangkaian kegiatan guna memaksimalkan terciptanya sinergi lingkungan antara keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Pengunjung kapal juga dapat melihat contoh dan sampel objek daur ulang yang diperoleh melalui penggunaan mesin berteknologi rendah oleh Plastic Odyssey.
Pemerintah juga memberikan insentif berupa penghargaan publikasi untuk kinerja yang baik dalam pengelolaan sampah plastik.
Jakarta Fair Kemayoran menjadi ajang untuk memperkenalkan inisiatif daur ulang botol plastik yang inovatif
Sampah plastik di Indonesia terus meningkat karena gaya hidup instan dan serba cepat yang mengandalkan kemasan plastik untuk makanan dan minuman.
Kementerian Koperasi dan UKM mendorong lembaga pengelola bank sampah di seluruh Indonesia untuk bisa mendapatkan legalitas atau badan hukum seperti koperasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved