Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MATA kering merupakan masalah yang kerap dialami oleh banyak orang. Terutama mereka yang sering berkendara dan menggunakan gawai. Meski terkesan sepele, kondisi mata kering yang dibiarkan dalam waktu lama bisa menimbulkan kerusakan dampak serius pada mata.
Dokter spesialis mata dari Universitas Indonesia, Tri Rahayu, mengatakan, mata kering yang tak tertangani dapat menyebabkan kerusakan pada permukaan mata akibat peradangan atau iritasi.
Mata kering merupakan penyakit mata yang disebabkan banyak faktor, yang tanda-tandanya termasuk hilangnya keseimbangan komponen air mata, ketidakstabilan air mata, hingga peningkatan kekentalan atau osmolaritas.
Baca juga: Hai Millenial Jaga Mata Yuk! Simak 3 Tips Berikut Ini
"Adanya kekurangan lapisan air mata dan ketidakstabilan air mata akan menyebabkan terjadinya iritasi, lalu menyebabkan terjadinya peradangan atau inflamasi. Inflamasi kemudian akan menyebabkan lagi berkurangnya lapisan air mata, dan lingkaran ini akan berjalan terus," kata Tri, Selasa, (18/7).
Untuk itu, Tri menekankan pentingnya mengenali gejala mata kering agar dapat dilakukan tatalaksana sesegera mungkin, sesuai dengan keluhan, penyebab, dan derajat mata kering, guna mencegah kerusakan pada permukaan mata.
Baca juga: Penggunaan Serum Atasi Penuaan Kulit Dini di Sekitar Area Mata
Gejala tersebut termasuk rasa tidak nyaman seperti ada yang mengganjal, sering merah, berair, terasa kering, sensasi berpasir, muncul kotoran, terasa lengket, dan kerap mengucek air mata.
Penting juga untuk rutin memeriksakan mata ke dokter spesialis mata setiap enam bulan sekali. Pasalnya, tak sedikit pasien mata kering yang tidak mengalami gejala.
"Hanya 60 persen pasien mata kering yang memiliki gejala. Artinya, lebih dari sepertiga pasien tidak bergejala dan tidak mengetahui bahwa dirinya mengalami mata kering yaitu sekitar 37 persen," kata Tri.
Adapun faktor risiko mata kering, di antaranya berusia di atas 50 tahun khususnya perempuan pasca menopause, pengguna lensa kontak, terlalu lama menatap layar elektronik, memiliki riwayat operasi atau penyakit mata lain, pengguna obat-obatan untuk penyakit tertentu, menderita penyakit metabolisme, serta sering berada di lingkungan berdebu, kering, dan terkena asap rokok.
(Ant/Z-9)
Orangtua disarankan melarang anak usia di bawah satu tahun menatap layar gawai serta membatasi waktu layar anak usia satu sampai tiga tahun maksimal satu jam.
Selain mengganggu kenyamanan, kondisi mata kering bisa menurunkan kualitas hidup penderitanya secara signifikan.
Mata kering adalah suatu kondisi yang memengaruhi lapisan air mata, tiga lapisan air mata yang menutupi dan melindungi permukaan mata.
Salah satu keluhan yang sering muncul dari penderita mata kering adalah mata berair.
Riasan mata yang tidak dibersihkan dengan benar akan menutupi saluran keluar kelenjar minyak yang terletak di kelopak mata.
Baik berkendara menggunakan motor maupun mobil, keduanya memiliki risiko yang sama untuk membuat mata kering.
Sekitar 80% kebutaan di Indonesia disebabkan oleh katarak. Operasi menjadi satu-satunya cara untuk memulihkan penglihatan pasien.
Kelainan kelopak mata dapat mengakibatkan iritasi, menghalangi pandangan, bahkan menyebabkan kebutaan. Tindakan operasi dapat mengatasinya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved