Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Perubahan iklim semakin mengkhawatirkan hingga memicu gelombang panas ekstrem di seluruh dunia. Para Ahli Meteorologi dari Pusat Prediksi Lingkungan Nasional Amerika Serikat mencatat bahwa pada hari Senin, 3 Juli 2023 kemarin, menjadi hari terpanas yang pernah tercatat di dunia.
Melansir AFP pada Rabu (5/7), peneliti memaparkan bahwa suhu suhu global terpanas sepanjang sejarah bumi itu rata-rata mencapai 17,01 derajat Celcius (62,6 derajat Fahrenheit).
Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) mengungkapkan bahwa rekor ini menjadi suhu terpanas di bumi sejak dunia mencatat perubahan suhu yang dimulai pada 1979.
Tak hanya itu, fenomena iklim ini juga melampaui rekor suhu bumi terpanas pada 24 Juli 2022 melonjak hingga 16,92 derajat Celcius saat gelombang panas mengamuk di seluruh dunia.
Sejak awal Juli 1979 hingga tahun 2000-an, suhu udara bumi rata-rata berfluktuasi di antara angka 12 Celcius dan sedikit di bawah 17 Celcius pada hari tertentu sepanjang tahun, namun suhu tersebut rata-rata berada pada angka 16,2 Celsius.
Peneliti menyatakan biasanya suhu global rata-rata terus meningkat hingga akhir Juli atau awal Agustus. Namun, rekor senin lalu belum dikuatkan oleh pengukuran lain. Tetapi jika tak ada tindakan dalam mengatasi krisis iklim, suhu akan terus meningkat.
Peneliti memprediksi bisa jadi temperatur bumi akan semakin memanas dan angka tersebut akan segera terpecahkan di tahun-tahun yang akan datang, seiring dengan dimulainya musim panas di belahan bumi utara.
Pemantau iklim Copernicus dari Uni Eropa pada bulan Juni lalu mendapatkan fakta bahwa suhu rata-rata global di bulan utu merupakan yang terpanas yang pernah dicatat.
Lantas mengapa suhu dunia semakin panas? Para peneliti mengatakan ada sejumlah indikator pemicunya yakni perubahan iklim dikombinasikan dengan fenomena cuaca El Nino di Samudra Pasifik.
Selain itu, aktivitas manusia terutama pembakaran bahan bakar fosil terus melepaskan sekitar 40 miliar ton CO2 yang menyebabkan pemanasan bumi ke atmosfer semakin meningkat setiap tahunnya.(France24/M-3)
Banjir yang melanda Provinsi Nangarhar, Kunar, Badakhshan dan Panjshir di Afghanistan menyebabkan 40 orang meninggal dunia.
BPJN sangat merespon bencana alam yang melanda sejumlah daerah di Maluku, terutama di beberapa wilayah seperti di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dan Seram Bagian Timur (SBT).
Cuaca ekstrem potensial terjadi karena dipicu beberapa faktor. Di antaranya adalah aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) di wilayah Indonesia.
CUACA buruk seperti angin kencang dan gelombang tinggi masih melanda di kawasan perairan laut Selat Malaka, Provinsi Aceh.
Hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir berpotensi terjadi di kawasan pegunungan bagian tengah di enam daerah di Jawa Tengah.
Sekitar 83% jemaah haji yang meninggal selama musim haji 2024 adalah tidak resmi atau yang menggunakan visa nonhaji.
Menurut Kementan tidak ada cara lain menghindari krisisi pangan selain mengebut program pompanisasi dan oplah.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyoroti bahaya fenomena cuaca panas ekstrem yang semakin meningkat di banyak negara.
Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal PBB, mendesak negara-negara untuk bertindak menanggapi dampak panas ekstrem yang dipicu oleh perubahan iklim.
Suhu baru tertinggi yang tercatat sebesar 17,09 derajat Celcius, sedikit melampaui rekor sebelumnya sebesar 17,08 derajat Celcius yang terjadi pada 6 Juli 2023.
Untuk menghadapi tantangan ini, dibutuhkan generasi muda yang peduli pada lingkungan dan memiliki pengetahuan serta keahlian membangun masa depan berkelanjutan.
Langkah nyata ini juga sebagai bentuk dukungan BMKG untuk memberikan data yang lebih akurat dalam mewujudkan target Net Zero Emission tahun 2060.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved