Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Temuan sisa-sisa gigi ikan mas purba di sebuah situs arkeologi bernama Gesher Benot Ya'aqov menunjukkan kemungkinan manusia telah mengenal metode memasak sejak 780 ribu tahun lalu. Manusia purba ternyata memasak makanannya dengan panas terkontrol menggunakan oven yang terbuat dari tanah ketimbang paparan api langsung.
Para peneliti sebelumnya menyebut manusia telah memasak daging sejak 1,5 juta tahun lalu. Hal itu berdasarkan penemuan sisa-sisa hewan yang hangus. Namun, penelitian tersebut tidak menyimpulkan bahwa manusia purba memasak makanannya, melainkan hanyalah tanda-tanda tidak langsung dari pembakaran. Bukti tersebut kemudian dianggap bukan tanda-tanda memasak yang jelas.
"Bukti sisa-sisa hangus itu bukan berarti memasak yang sebenarnya seperti saat ini, melainkan mereka hanya meletakkan makanannya ke dalam api," kata Irit Zohar dari Steinhardt Museum of Natural History di Tel Aviv, Israel seperti dilansir dari New Scientist, Senin, (28/11).
Bersama rekan-rekannya, Zohar meneliti permukiman berusia 780 ribu tahun di Gesher Benot Ya'aqov, tepatnya di lembah sungai Yordan, utara Israel. Di sana tidak terdapat sisa-sisa manusia purba. Namun, berdasarkan penemuan alat-alat batu, kemungkinan besar permukiman itu pernah dihuni oleh Homo erectus.
Di sana, para peneliti melihat gumpalan gigi ikan di sekitar area perapian yang pernah terbakar. Sebagian besar gigi tersebut milik spesies ikan yang dikenal karena gizi dan rasanya yang lezat, yaitu jordan himri dan jordan barbel. Para peneliti bertanya-tanya, apakah ikan tersebut dimasak dengan api kecil sehingga tulangnya lebih lunak dan rentan hancur, sementara giginya awet.
Lantas, Zohar dan timnya melakukan eksperimen dengan mengadaptasi teknik dari penyelidikan forensik manusia. Mereka menggunakan fraksi sinar X untuk mengungkap ukuran kristal di email gigi yang bervariasi sesuai suhu.
Mereka kemudian memanaskan ikan mas hitam sebagai pembanding pada suhu yang berbeda hingga 900 derajat celsius dan memeriksa ukuran kristal yang dihasilkan oleh gigi ikan. Mereka juga meneliti ukuran kristal dari fosil gigi jordan barbel usia 3,15 juta—4,5 juta tahun yang kemungkinan tidak pernah terpapar suhu tinggi.
Setelahnya, para peneliti mengumpulkan 30 gigi ikan dari puluhan ribu gigi yang ada di Gesher Benot Ya'aqov untuk membandingkan struktur email gigi dengan gigi yang diuji sebelumnya. Dari eksperimen tersebut mereka menemukan fakta gigi ikan dari pemukiman manusia purba memiliki pola struktur email yang menunjukkan ikan-ikan tersebut terpapar pada suhu 200—500 derajat celsius dan tidak terkena api secara langsung.
Menurut Zohar, manusia purba tidak hanya memakan ikan mentah, tetapi juga memasaknya di oven tanah. Hasil temuan itu membuktikan bahwa ikan mungkin dimasak utuh dalam oven tanah karena keberadaan tulang ikan hampir tidak ada di dekat sumber api.
"Ikan lebih bergizi, lebih mudah dicerna, dan lebih aman dimakan saat dimasak. Aktivitas memasak ikan dilakukan manusia purba memberikan bukti kemampuan kognitif mereka yang maju yang lebih besar daripada yang diyakini oleh peneliti sebelumnya," kata Zohar.
Sementara itu, Don Butler dari University of Alaska Fairbanks menyatakan, sulit memastikan apa sebenarnya niat manusia purba memanaskan sisa-sisa tulang hewan itu. Juga ada kemungkinan bahwa gigi ikan yang terpapar panas suhu rendah tersebut dibuang ke api kecil atau yang jauh dari pusat api.
Senada dengan Butler, Martin Jones dari University of Cambridge menuturkan, penemuan tersebut bisa jadi bukti interaksi dini manusia dengan api. Namun, manusia menurutnya tidak rutin memasak hingga jauh setelahnya.
(M-4)
Neanderthal adalah spesies kuno yang tinggal di Eurasia 40.000 tahun yang lalu.
Lapita, kelompok masyarakat keturunan Asia timur, secara arkeologis diakui sebagai orang pertama yang mendarat di pulau-pulau di Oseania Terpencil, yang meliputi Tonga, Samoa, dan Vanuatu.
Ia menambahkan, kebudayaan Indonesia tumbuh dari berbagai kesulitan hidup nenek moyang dulu.
Seorang arkeolog asal Austria, pernah melakukan kajian mendalam terhadap kebudayaan megalitik di Asia Tenggara dan Pasifik. Berikut tiga teori asal usul nenek moyang bangsa Indonesia
Penelitian ini didasarkan pada analisis beberapa sisa-sisa manusia purba, termasuk seluruh potongan gigi dan tulang, yang ditemukan di sebuah gua di Bulgaria tahun lalu.
DKPP Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menggandeng TP PKK menggelar lomba masak ikan dan cipta menu beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA) di Gedung Sunan Pandanaran Klaten.
DOSEN Rekayasa Keselamatan Kebakaran Universitas Negeri Jakarta Himawan Hadi menyampaikan peristiwa bencana kebakaran yang terjadi di pemukiman, khususnya daerah Jakarta
Mandu, salah satu camilan khas Korea, bisa menjadi alternatif sajian lezat untuk keluarga. Pengolahannya cukup praktis, berikut langkah-langkahnya.
Membuat sate kambing yang enak, empuk, dan tidak bau prengus memang memerlukan sedikit perhatian ekstra.
Memasak di rumah mendatangkan banyak manfaat, antara lain menjaga kebersihan makanan, menjamin terpenuhinya asupan gizi, dan mempererat bonding dengan keluarga.
Susu evaporasi, juga dikenal sebagai susu kental tanpa gula, adalah susu yang telah dihilangkan sekitar 60% kandungan airnya melalui proses penguapan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved