Campuran Kurma dalam Menu Berbuka

Kurma dan santan dalam satu masakan? Kenapa tidak, kurma menjadi penyeimbang dari santan yang pekat.

JIKA selama ini terbiasa memakan kurma secara langsung, cobalah mengubah rasa manis buah tersebut dalam masakan berbahan dasar santan. Rupanya buah yang terkenal banyak dihasilkan negara Timur Tengah itu bisa memberikan tambahan rasa nikmat dan sebagai penyeimbang banyaknya asupan karbohidrat serta kolesterol dari santan.

Siapa yang tidak kenal kalio, masakan khas Padang dengan kuah santan dan daging sapi sungguh nikmat. Akan tetapi, ada hal beda yang dilakukan Chef de Cuisine Hotel Doubletree by Hilton Jakarta, Ahmad Nurseha, dengan menambahkan potongan cincang kurma asal Arizona. Sebelum dimasak, pastikan tumisan bawang putih dan bawang merah sudah matang dan mengeluarkan bau harum. Setelah itu, baru campurkan cincangan kurma. Kalio itu dipilih bukan hanya karena resep asli Indonesia, melainkan juga dihasilkan dari proses setengah perjalanan saat membuat rendang, hanya 1-2 jam saja.

“Pakai daging sapi Amerika ini enggak perlu lama memasaknya, 5 menit saja sudah empuk. Setelah itu, baru masukkan santan dan bumbu lain seperti lada dan garam. Ingat masaknya setengah matang saja, jangan sampai jadi cokelat,” kata Ahmad sembari mengaduk masakan yang dibantu Duta Besar Amerika Serikat Robert O’Blake, di Seagrain Restaurant Hotel Doubletree by Hilton, Selasa (31/5).

Ahmad juga menambahkan potongan kentang agar asupan karbohidrat tercukupi. Rasa gurih, pedas, dan sedikit manis memberi kesegaran tersendiri bagi kalio yang pertama kali dipadukan dengan cincangan kurma. Sementara itu, daging yang dimasak masih bersifat setengah matang. Untuk selera Indonesia, daging bisa direbus hingga matang seutuhnya. Potongan buah kurma segar juga diberikan sebagai pemanis, tetapi tetap enak dan menyatu saat dimakan bersamaan dengan daging.

Penggunaan daging lokal juga bisa dijadikan pi­lihan untuk membuat tekstur yang lebih empuk. Caranya, kata Chef Seha, daging dimarinasi bersama bawang merah, bawang putih, serai, dan nanas yang sudah dihaluskan lalu diungkep selama 5-10 menit.

Si manis klapertart

Ada makanan besar, hendaknya juga diberikan pendamping berupa makanan ringan. Terlebih lagi untuk berbuka puasa, lebih pas disajikan makanan ringan dahulu, kemudian dilanjut dengan makanan besar yang berisikan karbohidrat. Menu yang kali ini direkomendasikan ialah makanan ringan khas Manado, klapertart.

Blake dengan sigap kembali membantu dengan mengaduk campuran susu, gula, dan santan hingga larut. Kemudian di wadah terpisah, Chef Seagrain Restaurant mencampur tepung terigu, tepung maizena, bubuk kayu manis, dan telur. Campuran yang berbentuk cairan kemudian disatukan dengan campuran bubuk, lalu disaring untuk mendapatkan adonan yang halus. Se­telahnya masukkan butter dan bubuk vanila. Bau wangi pun mulai merasuki hidung para tamu yang datang.

Rasanya tidak amis, gurih, dan segar dengan tambahan potongan daging kelapa sebagai pelengkap apalagi jika disajikan dalam kondisi dingin untuk menu berbuka puasa. (M-4)

miweekend@mediaindonesia.com