Kesegaran Lurik

SETIDAKNYA hampir dua tahun ini nama Lulu Lutfi Labibi meroket di dunia mode. Desainer asal Yogyakarta itu seperti memberi napas baru pada lurik. Ia menunjukkan gaya busana yang segar dengan penuh teknik draping tetapi juga tetap kental tradisi.

Penggemar koleksinya termasuk juga artis terkenal seperti Dian Sastrowardoyo. Lulu pun membuktikan dirinya bukan seorang desainer karbitan lewat konsistensi kesegaran dalam karyanya.

Seperti itu pula yang terlihat dalam koleksi yang dipamerkan Mei lalu di Jakarta. Pria yang mendesain sejak 2005 dan membuka label siap pakai pada 2012 itu menyuguhkan koleksi bertema renjana.

Memiliki arti kekuatan yang dimiliki oleh anak perempuan yang merindukan spiritual, tema itu diterjemahkan dalam koleksi yang menabrakkan berbagai kain Nusantara.

Memang, selain lurik, Lulu menggunakan tenun Kupang dan kain dengan motif bunga kuno. Pada gaun pendek dengan siluet A line, Lulu membuat detail unik dengan bentuk kerahnya yang besar ala pelaut. Sementara itu, bagian bawah baju dibuat tidak beraturan. Gaun tersebut tampil manis dan sangat klasik, mengingatkan pakaian perempuan di era kerajaan Jawa.

Kesegaran lain tampil dalam atasan bergaya wrap bercorak bunga dengan warna biru. Padanannya berupa luaran lurik dan celana bermodel kulot lurus warna cokelat. Koleksi busana Lulu dapat digunakan mulai acara santai hingga semiformal.