Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Menentukan Arah James Bond Setelah No Time to Die

Fathurrozak
08/10/2021 21:32
Menentukan Arah James Bond Setelah No Time to Die
Tokoh Nomi (Lashana Lynch) dalam salah satu adegan di film James Bond: No Time to Die.(IMDB)

Di Spectre, Madeleine Swann (Lea Seydoux) mengajukan pertanyaan untuk kekasihnya, James Bond tentang apa yang akan dilakukannya jika semua aktivitas sebagai agen rahasia itu berakhir.

Jawaban dari pertanyaan itu yang barangkali coba dijalani Bond di No Time To Die, film ke-25 waralaba James Bond, dan menjadi film perpisahan aktor Daniel Craig sebagai 007.

Bond dan Madeleine tengah menjalani masa liburan mereka dan seolah selayaknya sepasang kekasih yang mencoba hidup ‘normal,’ sebelum akhirnya aksi laga segera menyergap dan mengharuskan keduanya harus berpisah. Perpisahan itu, dipicu lantaran ketika Bond mengunjungi makam Vesper Lynd, kekasih Bond di Casino Royale, muncul serangan bom, yang kemudian diikuti aksi serangan orang tak dikenal. Bond menduga kekasihnya saat ini, Madeleine, penyebabnya.

Naskah yang ditulis Neal Purvis, Robert Wade, dan Phoebe Waller-Bridge ini mengisyaratkan alih-alih sekadar aksi laga dan segala keglamoran yang generik, mereka coba mengeksplorasi kerapuhan yang menjadi patah hati.

Dengan durasi yang panjang (2 jam 43 menit), No Time To Die memang punya waktu yang cukup untuk menguraikan masa lalu Madeleine, yang kemudian berkelindan dengan tokoh penjahat utama di film ini, Lyutsifer Safin (Rami Malek). Termasuk menguraikan gagasan Safin tentang pemusnahan umat manusia lewat senjata biologisnya. Memang, gagasan Safin ini juga bukan suatu yang asing lagi, semacam ambisi sakit hati dari si villain di superhero. Kita mungkin bisa merujuknya yang paling dekat pada Thanos-nya Marvel.

Di tengah masa pensiunnya, Bond lalu mendapat tawaran dari kawan lamanya di CIA, Felix Leiter (Jeffrey Wright) untuk membawa ilmuwan Dr. Obruchev (David Dencik), yang meramu senjata biologis bernama Heracles. Misi untuk membawa Obruchev yang kabur itu sama-sama diinisiasi oleh MI6 dan CIA. Tapi, kedua badan intelijen itu tidak saling berkomunikasi dan bekerja sama. Yang kemudian mempertemukan Bond dengan agen 007 baru, Nomi (Lashana Lynch).

No Time To Die juga masih menunjukkan wajah musuh lama, Blofeld (Christoph Waltz) pimpinan organisasi Spectre yang kini berada di penjara dengan keamanan ketat. Formula untuk menggunakan karakter yang berada di lingkungan terdekat agen rahasia yang bekerja sama dengan villain seperti C (Andrew Scott) dengan Blofeld, di No Time To Die, dengan musuh utama adalah Safin, Logan Ash (Billy Magnussen), yang merupakan mitra Felix di CIA, dia adalah orang yang membelot. Setelah upaya membawa Obruchev berhasil dilakukan Bond, dibantu dengan Paloma (Ana de Armas), Ash lalu menyingkirkan Felix dan Bond kemudian membawa Orbuchev ke Safin.

26 dan Setelahnya

Cary Fukunaga, sebagai sutradara mengemas No Time To Die dengan sentuhan emosional dan punya muatan lapisan yang ditawarkan. Kehadiran Nomi, memang menjadi semacam tanda tentang pertanyaan yang selama ini kerap menjadi pembahasan, mengenai apakah Bond memang harus selalu laki-laki kulit putih. Di samping pertanyaan lama tentang apakah James Bond masih tetap relevan.

Meski Barbara Broccoli masih enggan berbicara siapa suksesor Craig sebagai 007 selanjutnya, tentu akan menarik melihat lebih kisah dari Lynch atau Nomi dalam waralaba ini.

Berbicara soal sosok James Bond yang selama ini selalu diperankan aktor kulit putih dengan salah satu formula hubungannya dengan Bond Girl, barangkali rumusan itu bakal diuji pada perubahan kultur yang mendorong progresivitas di dalam layar. Casting 007 selanjutnya ke aktor minoritas, atau kulit berwarna tentu bakal mengubah arah waralaba James Bond ke-26 dan setelahnya. (M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya