Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
JIKA ada predikat akademisi paling kontroversial, Ade Armando layak menyandangnya. Bukan karena ilmu yang ia ajarkan di perkuliahan, melainkan karena berbagai pendapatnya di media sosial.
Doktor bidang komunikasi yang mengajar di Universitas Indonesia dan Universitas Pelita Harapan itu lantang menyuarakan pendapatnya sejak Pilkada DKI Jakarta 2017 silam. Ia berani menunjukkan siapa yang ia bela dan siapa yang tidak. Kritik pedas masih sering ia lontarkan khususnya tentang kondisi dan kebijakan di DKI Jakarta.
Berbagai kritik pedas pun menyeret namanya ke dalam beberapa kasus. Namun, satu pun tak pernah berhasil menjebloskannya ke jeruji besi. Hal ini menimbulkan spekulasi di benak berbagai pihak terkait apakah Ade mempunyai ‘orang dalam’ yang kuat dalam hukum.
Dalam Kick Andy Double Check episode Perang Akal di Media Sosial yang tayang Minggu (20/6), yang menghadirkan Ade Armando, sama seperti yang lainnya Andy Noya penasaran terkait hal tersebut. Andy pun melontarkan pertanyaan perihal spekulasi yang beredar di tengah masyarakat itu. “Berkali-kali lolos, sampai ada yang bilang bekingnya kuat sekali. Setiap kali diperiksa, setiap kali lolos. Bagaimana ini?” ujar Andy.
Ade mengutarakan jika seringnya berhadapan dengan pihak berwajib membuat ia hafal bentuk pertanyaan dalam wawancara sehingga tak butuh waktu lama untuk menjawab.
Terkait kegawatan isu radikalisme dan sikap intoleran, Ade berpendapat hal itu sudah nyata di masyarakat. Ia pun memberikan contoh kasus ketika pihak yang menentang pemaksaan jilbab justru diserang.
Di sisi lain, Ade punya pandangan tersendiri soal batasan beropini di ranah publik. Baginya, batasan itu hanya bisa dibangun dengan memahami perbedaan etika dan etiket. Keduanya memiliki perbedaan jelas karena etika terkait pertimbangan-pertimbangan moral yang mendasar dan disepakati bersama, sedangkan etiket bergantung pada konteks dan kebutuhan.
Tak ketinggalan Andy meminta analisis Ade untuk Pilpres 2024. “Sebagian orang percaya pada pemahaman bahwa Pak Jokowi ialah presiden yang cukup tangguh untuk paham-paham yang sudah dibicarakan tadi sehingga muncul juga kekhawatiran Pak Jokowi selesai. Lalu bagaimana nasib negara kita, analisisnya bagaimana?” tanya Andy.
Simak jawaban lengkap Ade dalam tayangan malam ini. (*/M-1)
Meski kerap diremehkan sebagai pilot helikopter, Velyn tak ambil pusing dan membuktikannya dengan kinerja.
Semakin kamu berwawasan, perbedaan-perbedaan yang tadinya mencolok semakin tidak tampak dan yang terlihat hanya kebersamaan.
Butuh perjuangan besar untuk masuk ke fakultas tersebut, termasuk merelakan waktu untuk banyak mengasah kompetensi baik di sekolah maupun di luar.
Pernah kesulitan dalam menggapai pendidikan menjadi pemantik bagi Angga untuk menyediakan wadah agar tak ada lagi mimpi-mimpi baik yang harus dikubur.
Metro TV menjalin kerja sama dengan Monash University di kampus Monash University Indonesia ,BSD City ,Tangerang Selatan, Banten, Kamis (27/6).
METRO TV bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tangerang menggelar kegiatan donor darah bagi karyawan Media Group.
KETUA BEM UGM Gielbran Muhammad Noor mengungkapkan bahwa dirinya mendapat intimidasi setelah mengkritik Presiden Joko Widodo.
Menurut anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty, pihaknya akan menindak pelanggaran yang dilakukan lewat akun medsos personal, termasuk para buzzer atau pendengung.
Salsabila Syaira membantah isu perselingkuhan dan memastikan informasi tersebut adalah rekayasa berbasis fitnah dan kebohongan.
Para buzzer juga kerap menebar hoaks. Bahkan, membuat disinformasi untuk menggiring opini publik demi mencapai kemenangan pihak tertentu.
MENTERI Koordinasi Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menyinggung terkait maraknya buzzer (pendengung) yang muncul di media sosial.
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja, menyatakan akan menindak serta mengawasi pergerakan buzzer-buzzer politik di media sosial saat tahapan Pemilu 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved