Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEBUAH perangkat mekanika berusia 2.000 tahun yang sering disebut sebagai "komputer" tertua di dunia berhasil direkonstruksi. Keberhasilan itu dicapai tim dari University College London (UCL), Inggris.
Dilansir BBC, Minggu (14/3), tim yang dipimpin oleh Prof. Tony Freeth itu berhasil memecahkan teka-teki tersebut menggunakan pemodelan komputer 3D.
Dengan cara itu mereka bisa membuat ulang seluruh bagian mesin, dan kini berencana untuk membangun replika mesin Antikythera secara penuh menggunakan bahan-bahan modern.
Baca juga: Ruang Tunggu Gladiator Era Romawi Dibuka Untuk Umum
Hasil riset itu pun telah dituangkan dalam publikasi ilmiah yang terbit pula di jurnal Nature.
“Model kami adalah model pertama yang sesuai dengan semua bukti fisik dan cocok dengan deskripsi dalam prasasti ilmiah yang terukir pada mesin tersebut,” ujar Pro. Freeth kepada BBC.
Mesin yang juga dikenal dengan sebutan 'Antikythera' itu telah membingungkan para peneliti dari berbagai belahan dunia sejak ditemukan pertama kali pada tahun 1901 di sebuah bangkai kapal era Romawi, di lepas pantai Yunani. Hanya 82 fragmen atau sepertiga bagian dari mesin asli yang bisa diselamatkan.
Baca juga: Sebuah Kota Perdagangan Era Romawi Ditemukan di Inggris
Para peneliti memperkirakan bahwa perangkat tersebut berfungsi untuk memprediksi gerhana dan peristiwa astronomi lainnya di masa lalu. "(Replika) Matahari, Bulan dan planet-planet lainnya ditampilkan secara mengesankan dalam kesinambungan gerak, inilah kecemerlangan dari (peradaban) Yunani kuno," tambah Freeth.
Ia mengungkapkan untuk rekonstruksi mesin itu, mereka melacak metode matematika Yunani Kuno dan serangkaian analisis data data X-Ray hingga akhirnya bisa menggambarkan partisi pelengkapnya. (M-1)
Lukisan itu ditemukan oleh para arkeolog yang melakukan penggalian di kota Romawi kuno itu, pada akhir pekan lalu.
Siapa tak kenal angka romawi? Paling tidak angka ini mudah ditemukan pada bab buku, skripsi dan penelitian.
Patung kaisar Romawi yang hidup dari tahun 145 hingga 211 M itu, baru-baru ini dikirim kembali ke Turki, namun tanpa kepala.
Palestina mendesak UNESCO untuk menghentikan proyek permukiman ilegal Israel di situs arkeologi Sebastia di Tepi Barat.
Setelah diperiksa dan digali, para peneliti memberi kesimpulan bahwa temuan yang tergolong besar itu berhasil mengumpulkan sebanyak 175 koin berupa dinar perak dari zaman Romawi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved