Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TIDAK seperti Twitter yang menambahkan label cek fakta dan memberi peringatan terhadap dua cuitan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, karena dianggap menyuarakan kekerasan, Facebook memilih mendiamkan. Trump kini memang dalam sorotan dan kritik dari warganya sendiri karena dianggap tidak mendukung melawan rasisme.
Demo dan protes terjadi di banyak negara bagian AS, bahkan sudah meluas ke luar negeri setelah kematian pria kulit hitam George Floyd di tangan polisi pada 25 Mei. Namun menanggapi protes dan demo masyarakat, Trump justru membuat postingan yang memasukkan frasa "ketika penjarahan dimulai, penembakan dimulai."
Ratusan karyawan Facebook, pada hari Senin (1/6) pun mendemo keputusan Zuckerberg yang tidak bertindak apa pun terhadap postingan itu. Karyawan menolak bekerja sebagai bentuk menunjukkan dukungan mereka kepada demonstran di seluruh negeri. Mereka melakukan semacam "pemogokan" virtual karena sebagian besar karyawan Facebook bekerja dari rumah akibat pandemi virus korona.
Kini, seorang karyawan Facebook mengundurkan diri sebagai protes atas keputusan Zuckerberg. Dalam sebuah pos publik di LinkedIn, karyawan yang merupakan ahli perangkat lunak bernama Timothy Aveni itu mengatakan dia sedang mencari pekerjaan baru, sebagai bentuk protes penolakan terus-menerus dari Facebook untuk bertindak atas pesan fanatik presiden yang bertujuan meradikalisasi publik Amerika.
"Saya takut pada negara saya, dan saya menonton perusahaan saya tidak melakukan apa pun untuk menantang status quo yang semakin berbahaya," tulis Aveni dilansir New York Times. Tidakan pembiaran ini juga berakibat saham Facebook turun 0,5% pada Selasa sore (2/6).
Zuckerberg berargumen dalam sejumlah kesempatan bahwa Facebook harus melakukan pendekatan lepas tangan, memberi kebebasan terhadap apa yang dipostingkan orang, termasuk kebohongan dari pejabat terpilih dan pihak lain yang berkuasa. Dia telah berulang kali mengatakan bahwa masyarakat harus diizinkan untuk memutuskan apa yang harus dipercaya.
"Secara pribadi, saya memiliki reaksi negatif mendalam terhadap retorika yang memecah-belah dan memanas ini. Tapi saya bertanggung jawab untuk bereaksi tidak hanya dalam kapasitas pribadi saya tetapi sebagai pemimpin sebuah institusi yang berkomitmen untuk kebebasan berekspresi," kata Zuckerberg dalam sebuah posting di halaman Facebook-nya, pekan lalu. (M-1)
Facebook, baru-baru ini, mengumumkan visi menuju era baru yang berfokus pada pembangunan media sosial generasi berikutnya bagi pengguna dewasa muda.
Aplikasi pesan instan lansiran Meta WhatsApp sedang menguji fitur baru yang akan mempermudah pengguna untuk mengirimkan foto ke pengguna lain.
Meta akan mencabut pembatasan yang diberlakukan pada akun Facebook dan Instagram mantan Presiden Donald Trump, menjelang Konvensi Nasional Republik.
kuasa hukum Pegi Setiawan, tersangka kasus pembunuhan Vina Cirebon melaporkan penyidik Polda Jawa Barat (Jabar) ke Propam Polri.
Pelaku berinisial M sengaja membuat akun dengan nama Icha Shakila untuk menjebak para korban.
Polisi akan memeriksa wanita berinisial S selaku pemilik akun Facebook Icha Shakila.
Polisi yang membunuh George Floyd, Derek Chauvin diserang dengan pisau di penjara.
Bagi bibi George Floyd, Angela Harrelson, di antara perkembangan yang paling menonjol setelah kematian keponakannya adalah pengakuan bahwa rasisme sistemik ada.
Chauvin, yang berkulit putih, divonis bersalah oleh persidangan Minnesota, dan dijatuhi hukuman penjara pada Juni tahun lalu, selama 22 tahun dan 1,5 tahun.
Hakim Paul Magnuson memvonis J Alexander Kueng dengan vonis penjara tiga tahun sementar Tou Thao divonis penjara 3,5 tahun.
Pria kulit putih berusia 46 tahun itu mengaku bersalah pada Desember 2021 karena melanggar hak sipil Floyd, pria kulit hitam berusia 46 tahun.
Chauvin tertangkap kamera berlutut di leher Floyd, yang disangka menggunakan uang palsu, selama lebih dari sembilan menit sehingga pria itu pingsan dan meninggal dunia pada 25 Mei 2020.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved