Griselda Sastrawinata: Menjadi Ibu dan Bagikan Ilmu Gratis

SETELAH menikah dengan Normand Lemay, rekan kerjanya yang juga merupakan pembangun cerita pada film Frozen, Griselda Sastrawinata kini telah menjadi ibu. Pasangan berbahagia itu empat bulan lalu dikaruniai seorang anak lelaki.

Anak lelakinya pun diundang Disney Indonesia untuk ikut Griselda datang ke Tanah Air. Setelah menjadi ibu, Griselda begitu kagum pada kehebatan seorang ibu bekerja dalam menjalani peran ganda.

“Dari segala proses yang telah saya jalani sepanjang hidup, memiliki bayi jauh lebih berat dari apa pun sejauh ini. Saya tidak tahu lagi seberapa banyak waktu tidur yang hilang selama 4 bulan ini,” ceritanya.

Dia mengaku selama 4 bulan menjalani tidur dan bangun setiap dua jam dan merasa otaknya menjadi tidak fokus. Dia mencontohkan ketika berbicara dengan bahasa Indonesia, kesanggupannya menjadi untuk sekadar kosakata kasual.

“Namun, ketika membicarakan film, karena sebelumnya tidak pernah memakai bahasa Indonesia saat membahas film di pekerjaan, otak saya menjadi tidak beker­ja,” akunya.

Hal yang paling membahagiakan ketika memiliki bayi saat proses produksi, kata dia, bayinya juga ikut mendapat nama dalam daftar kru film. Hal ini merupakan tradisi di Disney sebagai penghargaan bagi pasangan yang memiliki anak saat masa produksi berlangsung.

“Siapa pun yang lahiran selama berlangsungnya produksi, mereka mendapat kredit. Jadi ini film di mana saya, suami, dan bayi mendapat kredit. Harapan saya di masa depan, dia akan bekerja di Disney. Saya dan Normand juga masih bekerja di Disney. Lalu, kami bertiga bekerja sama dalam satu film di mana kami bertiga mendapat kredit,” tuturnya.

Dengan kecintaannya terhadap animasi dan Disney, Griselda berharap bisa bekerja di perusahaan itu seumur hidup. Baginya, itu sesuatu yang sangat mungkin, melihat ada seorang animator story artist yang masih bekerja di Disney meski telah berusia 86 tahun. “Dia pekerja terlama di Disney. Saya berharap bekerja di sana selamanya,” tukas Griselda.

Dalam mencapai proses kesuksesan hingga hari ini, Griselda dan Normand merasa bersyukur dan membagikan berbagai ilmu mereka secara gratis melalui sosial media. Itu karena perjalanan mereka tidak mudah, mengingat dia yang berasal dari Indonesia dan Normand yang dari kota kecil daerah Quebec Kanada.

Selain itu, berbagi ilmu secara gratis merupakan cara mereka membalas kebaik­an yang mereka dapatkan dari beragam orang selama ini.

“Jadi, kami mau meneruskan kebaikan dengan membuat art tips dan mempostingnya di Instagram setiap Selasa. Siapa pun boleh menggunakannya. Kami sadar, tidak semua orang punya akses seperti kami, dan ini pemberian kembali dari kami,” pungkasnya. (Try/M-1)