Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
'SATU Panting Sejuta Rasa', itulah tema yang diusung para seniman muda di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam gelaran musik bertajuk "The Warriors of Panting" di panggung terbuka Bakhtiar Sandarta Taman Budaya Kalsel, Jumat (29/6) malam.
Kepala Taman Budaya Kalsel Suharyati, ada sekitar 70 seniman muda yang terlibat dalam pergelaran musik panting--musik dengan gitar khas Kalsel--secara kolosal tersebut.
"Mereka adalah seniman-seniman muda berbakat yang ingin tampil untuk melestarikan musik tradisi daerah ini, dan kami sangat mendukung dan memberikan ruang seluas-luasnya untuk berkarya," ujarnya.
Menurutnya, ada sebanyak 16 seniman muda yang ahli memainkan alat musik gitar panting, yang unjuk kebolehan dalam pergelaran kolosal berkolaborasi dengan musik modern.
"Kami mengapresiasi keahlian mereka ini sebagai generasi pelestari kesenian musik panting, bahkan bisa berpadu dengan musik moderen," ujarnnya.
Suharyati berharap, akan banyak lagi seniman muda yang bermunculan di daerah itu, tidak hanya di kesenian musik tradisi, tapi juga teater, sastra dan tari.
"Sebagai langkah pelsetarian kesenian daerah, Taman Budaya Kalsel akan memberikan pembinaan bagi pelestarian kesenian sebagai warisan daerah tersebut," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provensi Kalsel M Yusuf Effendi menyatakan apresiasinya atas pergelaran sukses musik panting kolosal tersebut.
Baginya, adanya pergelaran ini menunjukkan kesenian musik panting masih sangat lestari, sebab masih banyak generasi pegiat penerusnya.
"Kami sangat senang melihat kenyataan ini, ternyata kesenian musik panting masih sangat diminati anak-anak muda di daerah kita. Artinya kelestariannya akan terus terjaga," ujarnya.
Bahkan, tuturnya, Dinas Pendidikan provinsi mulai pula menggerakkan pendidikan kesenian kesekolah-sekolah, sehingga generasi muda di daerah itu akan terus tahu apa saja kesenian warisan nenek moyangnya.
"Karena kebudayaan itu adalah jati diri daerah kita, maka harus kita jaga bersama," katanya. (Antara/OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved