Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PARA ilmuwan mengembangkan metode inovatif untuk mendaur ulang baterai ion litium. Caranya, mereka menggunakan teknik pemisahan magnetik yang memurnikan bahan baterai secara efisien serta menjaga integritas struktural dan fungsionalitasnya.
Tim peneliti di Rice University yang dipimpin T.T. and W.F. Chao Professor of Chemistry and Professor of Materials Science and Nanoengineering, James Tour, sedang mengatasi tantangan lingkungan untuk mendaur ulang baterai ion litium secara efisien karena penggunaannya terus meningkat.
Tim tersebut telah memelopori metode baru untuk mengekstrak bahan aktif yang dimurnikan dari limbah baterai sebagaimana dijelaskan secara rinci dalam jurnal Nature Communications pada 24 Juli. Temuan mereka berpotensi memfasilitasi pemisahan dan daur ulang bahan baterai yang berharga secara efektif dengan biaya minimal, sehingga berkontribusi pada produksi kendaraan listrik (EV) yang lebih ramah lingkungan.
Baca juga : Prancis Manfaatkan Ilmu Nuklir untuk Daur Ulang Baterai Mobil Listrik
"Dengan melonjaknya penggunaan baterai, khususnya pada EV, kebutuhan untuk mengembangkan metode daur ulang yang berkelanjutan semakin mendesak," kata Tour dilansir dari Scitechdaiy.com.
Teknik daur ulang konvensional biasanya melibatkan pemecahan bahan baterai menjadi bentuk unsurnya melalui proses termal atau kimia yang membutuhkan banyak energi, mahal, dan berdampak signifikan terhadap lingkungan.
Tim tersebut mengusulkan bahwa sifat magnetik dapat memfasilitasi pemisahan dan pemurnian bahan baterai bekas.
Baca juga : Peneliti Kembangkan Komputer yang Mampu Pahami Emosi Manusia
Inovasi mereka menggunakan metode yang dikenal sebagai pemanasan Joule kilat bebas pelarut (flash Joule heating atau FJH). Teknik yang dirancang oleh Tour ini melibatkan pengaliran arus melalui bahan yang cukup resistif untuk memanaskan dan mengubahnya dengan cepat menjadi zat lain.
Dengan menggunakan FJH, para peneliti memanaskan limbah baterai hingga 2.500 Kelvin dalam hitungan detik, menciptakan fitur unik dengan cangkang magnetik dan struktur inti yang stabil. Pemisahan magnetik memungkinkan pemurnian yang efisien.
Selama proses tersebut, katoda baterai berbasis kobalt--biasanya digunakan dalam EV dan dikaitkan dengan biaya finansial, lingkungan, dan sosial yang tinggi--secara tak terduga menunjukkan magnetisme di lapisan oksida kobalt spinel luar. Ini memungkinkan pemisahan yang mudah.
Pendekatan para peneliti menghasilkan hasil pemulihan logam baterai yang tinggi sebesar 98% dengan nilai struktur baterai yang dipertahankan.
"Yang perlu diperhatikan, pengotor logam berkurang secara signifikan setelah pemisahan sambil mempertahankan struktur dan fungsionalitas material," kata Tour. "Struktur massal material baterai tetap stabil dan siap untuk dibentuk kembali menjadi katode baru." (Z-2)
Musim kemarau yang panas tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada perangkat elektronik, terutama ponsel.
Jika kamu mencari ponsel dengan harga terjangkau namun memiliki performa yang mumpuni, berikut rekomendasinya.
Pemerintah Indonesia menargetkan pengurangan emisi karbon, melalui beragam cara. Salah satu opsi yang diyakini paling berpengaruh, yakni memperkuat ekosistem kendaraan listrik.
All-new Kona Electric hadir menggunakan baterai yang diproduksi di Indonesia oleh PT HLI Green Power yang diresmikan 3 Juli lalu.
Industri baterai akan diarahkan menuju transisi energi bersih
Alifiah Azzahrah menampilkan karya desain interior Payabo House: Scavenger House. Karya itu menggunakan lebih dari 1.000 botol plastik daur ulang.
Jakarta Fair Kemayoran menjadi ajang untuk memperkenalkan inisiatif daur ulang botol plastik yang inovatif
Bank sampah menghadapi sejumlah tantangan. Antara lain, kurangnya kurangnya pembeli tetap bahan daur ulang serta keterbatasan kapasitas pengelolaan sampah dan keterampilan bisnis.
Upaya Alba Tridi mendukung proses daur ulang dan pengelolaan sampah disebut sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.
Perusahaan mampu memangkas jejak karbon hingga 60% pada setiap kemasan cat berukuran 2,5-liter atas pengurangan rangkaian produksi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved