Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Microsoft Indonesia Tegaskan AI tetap Butuh Kreativitas Pengguna 

Andrei Wilmar
06/3/2024 10:30
Microsoft Indonesia Tegaskan AI tetap Butuh Kreativitas Pengguna 
Ilustrasi(Freepik)

CHIEF Partner Officer Microsoft Indonesia Linda Dwiyanti, Selasa (5/3), mengatakan penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) tetap harus didampingi dengan kreativitas manusia. Hal itu dikatakannya untuk menanggapi kekhawatiran bahwa AI akan menyaingi kreativitas manusia dalam menciptakan ide. 

Nyatanya, AI hanya akan membantu penggunanya mencetuskan ide-ide terbaru. Linda mencontohkan penggunaan fitur Bing Co-Pilot yang harus diberi masukan terlebih dahulu sebelum memberi hasil. Prompt atau masukan, jelas Linda, ditentukan oleh keunikan masing-masing pengguna. 

“Konten yang di-generate sangat bisa membantu setiap individu yang memakainya dengan keunikan masing-masing tergantung dari penggunanya,” ujar Linda dalam acara peluncuran program AI Mitra Integrasi Informatika Artificial Intelligence (MIAI), di Alila, SCBD, Jakarta Selatan. 

Baca juga : Bekerja Sama Dengan Microsoft, Mitra Integrasi Informatika Meluncurkan MIAI untuk Membantu Pekerjaan Karyawan

Semakin kreatif dan jelas visi pengguna, Linda mengatakan Co-Pilot akan bekerja semakin efektif. Nama Co-Pilot pun digunakan karena Microsoft merasa istilah itu paling cocok untuk menggambarkan kegunaan teknologi AI. Maka, pilot utama dari kreativitas sebuah karya tetaplah manusia. 

“Tidak untuk mengganti proses kreativitasnya sendiri, tetapi untuk membantu,” ucap Linda. 

Konten yang dihasilkan oleh AI pun akan berbeda pada tiap-tiap pengguna. Dia menegaskan bahwa setiap individu memiliki proses berpikir dan kreatif yang berbeda. 

Baca juga : Elon Musk Gugat OpenAI karena Dituding Khianati Misi Pendirian

“Maka Co-Pilot membantu membuat apa yang diinginkan,” lanjutnya. 

Pun demikian, di tengah keuntungan penggunaan AI, Linda juga menyoroti risiko dan tantangan di dalamnya. Hak cipta masih merupakan masalah yang keruh dalam penggunaan AI. 

Sebagai perusahaan yang berinovasi dan mengembangkan teknologi, Linda menuturkan cara Microsoft mengurangi risiko di dalam hak cipta adalah mendengarkan berbagai pihak. 

Baca juga : Microsoft Tekankan Dua Aspek Penentu Masa Depan AI di Indonesia

“Baik itu pemerintah, perusahaan teknologi lain, kami sangat pro-aktif, untuk memastikan bahwa teknologi yang kami buat bisa mengurangi risiko-risiko tersebut,” ungkapnya. 

Linda juga sedikit membocorkan rencana Microsoft ke depan. Dia mengatakan perusahaannya akan mengeluarkan inovasi baru yang belum bisa diumumkan. 

Melalui inovasi ini, Microsoft berinisiatif untuk memastikan AI yang dibuat perusahaan bertujuan untuk membantu manusia lebih produktif sembari menjaga hak cipta dari setiap individu yang bekerja di bidang kreatif. 

“Jadi nantikan, announcement-announcement ke depan yang Microsoft akan keluarkan dalam rangka untuk mendukung manusia untuk tetap berproses kreatif tetapi tetap melindungi hak cipta,” tutupnya. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya