Menyambut Transformasi Digital Indonesia

DULU, pendirian perusahaan terbatas (PT) butuh waktu lama, mulai pengajuan hingga pengeluaran izin, ditambah potensi gratifikasi saat bertemu petugas.

Guna menghindari itu, Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM memangkas prosesnya.

Kini dalam 30 menit izin bisa dikeluarkan.

Pihak pengaju cukup datang ke kantor notaris dengan membawa kartu tanda penduduk dan NPWP, lantas membayar PNBP.

Kecepatan dan transparansi layanan semacam itu merupakan satu dari sekian banyak penerapan teknologi digital.

Tidak dapat dimungkiri, transformasi digital makin diperlukan dan selayaknya diadaptasi dengan lebih cepat di Indonesia.

Tidak hanya untuk lembaga pemerintahan, transformasi digital juga diperlukan bagi perusahaan maupun personal.

Transformasi digital diyakini Fujitsu Indonesia.

Sejumlah inovasi berbasis information and communications technology (ICT) ditawarkan dalam Fujitsu Indonesia Media Gathering di Bali, 26 Mei.

Komputasi Cloud

Segelintir orang mungkin tidak paham cloud, padahal layanan ini banyak digunakan sehari-hari.

Bagi pengguna Facebook, Twitter, atau Google Mail, data yang diunggah tersimpan di public cloud.

Lalu ada private cloud, yakni layanan komputasi cloud untuk memenuhi kebutuhan internal organisasi atau perusahaan.

Biasanya perusahaan memilih private cloud untuk menjamin keamanan data.

Ada pula hybrid cloud yang merupakan gabungan dari keduanya.

Fujitsu menawarkan private cloud hosted service dengan keamanan tingkat tinggi.

Dandung Danardono, Country Head of Manager Service Fujitsu Indonesia, menjelaskan Indonesia bukanlah negara pertama bagi Fujitsu yang mendirikan cloud data center.

Vietnam sudah mendirikannya pada 2012, menyusul Thailand di tahun berikutnya.

Di Indonesia, data center-nya ialah TIER 3, dengan jendela-jendela yang tahan gempa, peluru, maupun bom, yang terletak di Bogor.

"Posisinya yang terletak kurang lebih 40 kilometer dari Jakarta menjadi salah satu keunggulan utama, menjamin kinerja, dan operasional selama 24 jam seminggu untuk platform pengelolaan critical pelanggan," ujar Dandung.

Menariknya, mereka juga menawarkan model layanan disaster recovery as a service (DRAAS), perlindungan data secara transparan, dan pemulihan yang cepat dengan data hilang mendekati nol.

Menurut Dandung, harga yang kompetitif memang menjadi salah satu daya tarik Fujitsu Cloud, tapi rasa amanlah yang paling memenangkan pelanggan.

Tokio Marine merupakan pelanggan mereka yang pertama memercayakan data ke Fujitsu.

Ben Dy, perwakilan perusahaan asuransi, mengatakan, "Ada kecenderungan perusahaan untuk membuat data center mereka sendiri, tapi itu memakan banyak dana. Lagi pula kami ingin fokus pada layanan kami yang utama, bukannya mengurusi data."

Sistem Transportasi

Layanan berbasis cloud juga bisa dimanfaatkan untuk sektor transportasi.

Fujitsu menghadirkan SPATIOWL, layanan berbasis cloud untuk mengelola dan mengolah data berbasis lokasi yang dihasilkan dari kendaraan bergerak, maupun beragam jenis sensor lain.

Sejak 2015, Fujitsu dilibatkan dalam program pemantauan lalu lintas di Makassar, baik dalam tol maupun di luar tol.

Berdasarkan data yang dapat dipindai secara real time, bisa diketahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk berkendara dari satu lokasi ke lokasi lainnya.

Video juga langsung terintegrasi dengan CCTV.

Tahun ini, di Makassar pun DAMRI dilengkapi dengan SPATIOWL.

Pihak manajer operasional bisa menemukan kendaraan secara efisien, juga bisa mendapat visualisasi kemacetan, dan menentukan perkiraan waktu tiba.

Penghematan

Dari Green Room Balai Kota Bogor, para peneliti Institut Pertanian Bogor bekerja sama dengan Fujitsu Indonesia mengembangkan sistem pemantauan energi.

Mereka memantau penggunaan listrik, baik di fasilitas komersial, fasilitas perkantoran, maupun pemerintahan.

Nantinya data itu bisa dimanfaatkan tidak hanya untuk menunjukkan jumlah konsumsi energi, tapi juga untuk pengambilan keputusan soal pemanfaatan energi.

Penyederhanaan

Berdasarkan data Global Simplicity Index (2013), 200 perusahaan teratas di dunia kehilangan potensi laba sebesar 10,2% atau setara US$237 miliar akibat kompleksitas di dalam perusahaannya.

"Banyak perusahaan yang sistemnya memegang informasi masing-masing, tidak terintegrasi, jadi pengambilan keputusan lambat," jelas Andi Hadinoto, Kepala Enterprise Solution Fujitsu Indonesia.

Kehadiran teknologi bisa membuat laporan terintegrasi dan dilakukan secara real time kendati tetap fleksibel.

Menurutnya, setiap perusahaan memiliki kendala yang berbeda.

Karena itu, perlu pemahaman menyeluruh soal sistem kerja perusahaan itu.

Solusi yang ditawarkan akan menyesuaikan kebutuhan.

Toyota contohnya, sebelumnya memiliki kendala dalam hal pembayaran mobil di diler.

Proses pembayaran dulu memakan waktu sampai 7 jam.

Pemanfaatan teknologi membuat proses itu dipangkas menjadi 5 menit saja.

Pola pembayaran inovatif

Sekolah di Moskow menggunakan Fujitsu Palm Secure Biometric untuk pembayaran nontunai dan tanpa kontak manusia untuk makanan di kantin.

Selain memudahkan pembayaran, orangtua mampu memantau makanan anak mereka di sekolah.

Teknologi itu juga bisa diterapkan di Indonesia.

Achmad S Sofwan, Managing Director Fujitsu Indonesia, yakin teknologi mampu mendorong masyarakat bekerja lebih kreatif dan hidup dengan lebih baik.

Namun, teknologi hanyalah alat.

Di tangan orang yang tidak mampu menggunakannya, alat itu akan sia-sia.

"Makanya kami berpusat pada manusia, menempatkan manusia di tengah segalanya," katanya.

(M-5)