Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEHADIRAN sebuah teknologi aplikasi aquatech di Indonesia memang tak seramai industri fintech yang sedang berkembang pesat saat ini. Pasalnya, perjalanan penciptaan sebuah teknologi berbasis ilmiah tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Tahapan yang harus dilaluinya cukup panjang, melewati proses pembelajaran atas kegagalan yang pernah terjadi. Sehingga pada akhirnya mampu menghadirkan komposisi dan formula yang ideal untuk menjalankan sebuah tambak udang.
Salah satu startup aquatech di Indonesia yang meniti karirnya dari awal adalah DELOS merupakan penyempurnaan dari siklus ke siklus tambak itu sendiri.
Dimulai sejak tahun 2016 hingga kini, DLA terus berinovasi secara digital, hingga bermuara pada aplikasi teknologi DELOS yang kemudian diperkenalkan kepada publik. Dilengkapi dengan teknologi kontrol bernama Aquahero, DELOS dirancang sebagai konsultan ahli para petambak udang.DELOS. Terlahir dari perjalanan panjang sebuah tambak udang konvesional bernama Dewi Laut Aquaculture (DLA) yang berlokasi di Garut, Jawa Barat,
CEO DELOS, Guntur Mallarangeng, dalam siaran persnya mengatakan bahwa dengan keterlibatan DELOS mampu membuat hasil panen DLA naik secara signifikan.
"Kami berhasil memaksimalkan budidaya, dengan tebaran 180 ekor per meter persegi, rasio konversi pakan dibawah 1.5 dan survival rate diatas 85%, yang akhirnya kami dapat melebihi 40 ton per hektar dengan lama budidaya 90 hari," ungkap Guntur, Jumat (7/1)
Selain dari tolak ukur itu, DELOS dalam pengaplikasiannya pun mampu mengukur seberapa besar pemberian pakan yang ideal, sehingga tidak berlebihan dan membuang banyak biaya bagi petambak. Harapannya, pada hasil akhirnya mampu mendapatkan nilai Rasio Konversi Pakan (FCR) yang baik di bawah 1.5. Jika demikian, udang akan tumbuh sesuai dengan bobot yang ditargetkan di awal oleh petambak.
“Jika tambak-tambak udang di Indonesia bisa menerapkan sains, teknologi, dan operasional yang terbaru dan terbarukan, maka produktivitas per hektar para pelaku budidaya di Indonesia akan menjadi lebih kompetitif di ajang global. Peluang ini sangat baik bagi industri perikanan di Indonesia apalagi negara kita adalah negara maritim dengan sumber daya lautnya yang melimpah – bahkan seharusnya bisa melampaui kemampuan maritim negara manapun," harap Guntur.
Dalam waktu dekat ini, biasanya petambak udang akan memasuki masa panen parsial. Pada tahap ini pun DELOS akan memberikan rekomendasi tentang kondisi air tambak kepada para mitra, juga jumlah persentase udang yang akan dipanen pada tiap kolamnya, hingga pemberian tambahan vitamin, mineral, dan imunostimulan sebelum panen parsial yang akan disarankan, agar udang yang terpanen nanti memiliki bobot yang lebih padat dan mencegah udang melakukan moulting atau berganti kulit.
Menurut Guntu, budidaya udang dengan penerapan teknologinya tentunya bukanlah hal yang mudah. Sangat perlu bagi petambak menyesuaikan mind set dengan aplikasi tersebut. Sebab, bukan berarti ketika DELOS diaplikasikan ke dalam tambak udang konvensional, tidak serta-merta langsung disulap berhasil.
"Kami memiliki peran sebagai konsultan ahli yang akan mendampingi petambak dalam berbagai situasi. Lazimnya sebuah tambak udang umumnya, terkadang ada kalanya muncul kondisi krisis atau masalah terjadi. Di saat itulah, DELOS mengeluarkan rekomendasi yang harus dijalankan oleh petambak, dan jika kondisi sudah normal maka petambak harus menjalankan rekomendasi dari DELOS sepenuhnya,” tutupnya. (OL-13)
Baca Juga: Ciptakan Talenta Digital, Tokocrypto Buka Kesempatan Magang untuk Mahasiswa
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan bahwa kerjasama dengan Vietnam telah menghidupkan ekosistem budidaya lobster di Indonesia.
Peneliti Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia, Eliza Mardian turut mengomentari harga bawang merah yang harganya kian meroket naik.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, memastikan bahwa hingga saat ini belum ada perubahan dalam aturan terkait benih bening lobster di Indonesia.
Bagaimanapun juga area budidaya ikan lele harus terus dipantau keamanannya. Oleh sebab itu perangkat kamera keamanan sangat dibutuhkan dalam hal ini.
Jamur produksi dari KWT Takalar sudah dikenal hingga Makassar sebagai pemasok bibit jamur tiram putih dan aneka produk olahan jamur.
Saat ini terdapat 50% spesies sidat di dunia terdapat di Indonesia. Potensi besar tersebut bisa dilestarikan dan dimanfaatkan.
SEORANG pemancing udang di aliran sungai Bukit Layang, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung, ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa, Minggu (28/7).
Sekitar pukul 20.00 WIB. Seorang nelayan bukit layang yang sedang berada tidak jauh dari lokasi korban, mendengar suara orang merintih dan terdengar suara orang tercebur ke air.
Nelayan pantai selatan, Kebumen, Jawa Tengah (Jateng), saat ini sedang semringah. Pasalnya, tangkapan udang jerbung sedang melimpah ruah di laut pantai selatan.
Seafood Bakaran yang didirikan duo kreator TikTok, Aidan Mirza dan Ivan Laf, resmi dibuka. Mereka menargetkan punya 20 gerai pada tahun ini secara keseluruhan.
Pelaku usaha industri udang di Tanah Air didorong untuk melirik pasar domestik di tengah ketidakstabilan pasar ekspor global.
Acara itu mengedepankan audiensi dan diskusi dari para pembudidaya yang berkaitan dengan kesejahteraan para petani dan masyarakat desa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved