Ramos dan Pique Lupakan Rivalitas Hadapi Israel

BERSETERU di lapangan bersatu dalam semangat kebangsaan. Itulah yang tergambar dari bergabungnya anggota tim Real Madrid Sergio Ramos dan pemain Barcelona Gerard Pique di tim nasional Spanyol, demi menghadapi Israel dalam kualifikasi Piala Dunia 2018 di Gijon, Sabtu (25/3).

Dalam kancah kompetisi lokal dan regional, dua klub itu merupakan seteru abadi. Keduanya pun tak sungkan mendeklarasikan perdamaian demi tim Matador. Terlebih peran Ramos sangat lah diperlukan untuk menjadi komandan tim, seperti juga dia mengenakan ban kapten di El Real.

"Tidak mungkinlah kami menolak panggilan ini dan kami bersatu dalam semangat olahraga. Mungkin saja kami bisa saling lempar batu, tapi hal itu tak mungkin terjadi. Tentu saja semua ini sangatlah baik kondisinya," tutur Ramos, Kamis (23/3).

Saat ini, lanjutnya, memang masih dalam kondisi rivalitas antara Barcelona dan Real Madrid. "Hal itu tak akan pernah berubah, tapi itu bukan berarti saya tak mau memberikan dia pelukan ketika melihatnya di sini," tambah Ramos.

Dalam pandangan Ramos, segala sesuatu bisa saja terjadi di lapangan. Ketika permainan usai kita akan berjabat tangan dengan lawan. "Kunci sukses dari sebuah tim adalah persatuan. Saya kira kita punya tim yang luar biasa, dan punya kewajiban merawatnya," tukas pemain berusia 30 tahun ini.

Dalam posisi sama-sama pemain bertahan, Ramos dan Pique jelas menjadi tumpuan Spanyol. Bahkan, arsitek tim nasional Julen Lopetegui mengaku tidak mengkhawatirkan kondisi rivalitas keduanya.

Ramos dan Pique sebetulnya sudah bermain bersama dalam seragam tim nasional sejak 2009. Mereka juga yang mengantar tim Matador ini menyabet supremasi bergengsi Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012. Ramos sudah bermain dalam Piala Dunia 2006 dan Piala Eropa 2008.

Namun, Piala Dunia 2018 akan menjadi ajang terakhir mereka bersama. Pasalnya, Pique sudah mencanangkan bakal gantung sepatu dari tim nasional seusai ajang di Rusia tersebut. (AP/OL-2)