Dedikasi hingga Akhir Musim Kompetisi

TEKA-TEKI mengenai masa depan pelatih Barcelona Luis Enrique akhirnya terjawab, kemarin.

Di tengah pesta gol Barcelona ke gawang Sporting Gijon 6-1 kemarin, ia mengumumkan akan menyudahi kebersamaan dengan Blaugrana saat kontraknya habis di penghujung musim nanti.

Sejak menukangi Lionel Messi dkk pada 2014, Enrique merasakan tekanan luar biasa setiap hari.

Meski sudah mempersembahkan lima dari enam gelar di dunia pada 2015, ia merasa tuntutan di pundaknya semakin besar sehingga dirinya merasa lelah dan akhirnya memutuskan tidak melanjutkan karier di Catalan.

"Saya takkan lagi berada di Barcelona pada musim depan dan ini merupakan keputusan yang sulit yang membutuhkan pertimbangan lama. Karena itu, saya tidak ingin menyia-nyiakan waktu dan akan mendedikasikan diri saya secara total di tiga bulan ke depan," kata eks juru taktik AS Roma itu.

Enrique tiba di Barcelona menggantikan Gerardo Martino pada musim 2014-2015.

Musim lalu, Barcelona sukses mempertahankan gelar La Liga dan Copa del Rey, tapi tersingkir di perempat final Liga Champions.

Presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu belum mengumumkan pengganti Enrique, tapi sejumlah nama sudah digadang-gadang.

Kandidat terkuat ialah juru taktik Athletic Bilbao, Ernesto Valverde.

Namun, para suporter lebih menginginkan arsitek Sevilla, Jorge Sampaoli.

Enrique sendiri tidak ingin pergi tanpa meninggalkan kesan.

Sejak awal, target untuk meraih tiga gelar, yaitu La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champions, telah dibebankan kepadanya.

Di liga lokal, ia kini punya kesempatan lebih besar.

Kemenangan 6-1 atas Gijon membuat timnya menyalip Real Madrid di puncak klasemen sementara.

Dalam laga di Nou Camp itu, Lionel Messi menjadi bintang dengan mencetak gol ke-36 dalam 36 pertandingan yang dijalaninya.

Tendangan bebas khasnya juga sempat membentur mistar sebelum pemain terbaik dunia lima kali itu diistirahatkan pada 30 menit terakhir laga.

Tertahan

Kesuksesan Barca menjadi tamparan bagi Real Madrid yang justru harus berupaya mati-matian untuk tidak terjerembap ke jurang kekalahan.

Los Blancos untuk pertama kali sejak pekan ke-9 harus lengser dari posisi puncak setelah hanya bermain imbang 3-3 dengan Las Palmas di Santiago Ber-nabeu. Untungnya, mereka masih punya satu laga simpanan melawan Celta Vigo.

Malam itu, El Real membuka harapan saat Isco mencetak gol pembuka di menit ke-8.

Namun, harapan itu kandas saat Las Palmas membalikkan skor menjadi 3-1 di menit ke-59.

Kondisi makin pelik karena Madrid sudah harus bermain dengan 10 orang setelah Gareth Bale diusir wasit di menit ke-47.

Beruntung di penghujung laga Cristiano Ronaldo menyumbang dua gol (86' dan 89') hingga skor berakhir imbang 3-3.

"Bale sudah meminta maaf," ujar pelatih Real Mad-rid, Zinedine Zidane, mengenai kartu merah pertama yang diterima pemain asal Wales itu sejak bergabung dengan Madrid pada 2013.

"Kami bukan lagi pemimpin klasemen, tapi liga belum selesai dan kami tidak akan menyerah," pungkasnya.

(AFP/R-4)