Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BUKAYO Saka dinobatkan menjadi pemain terbaik laga perempat final Euro 2024 antara timnas Inggris dan timnas Swiss. Winger Arsenal itu menjadi pemain kunci sepanjang laga termasuk ketika babak adu penalti berhasil menyumbang poin menebus kegagalan di final edisi 2020.
Inggris terus melaju di Euro 2024 usai menang atas Swiss di babak perempat final, Sabtu (6/7). Pada laga yang berlangsung di Duesseldorf, pasukan Southgate melewati adu penalti 5-3 setelah bermain imbang 1-1 hingga perpanjangan waktu.
Saka, yang gagal mengeksekusi penalti dalam kekalahan adu penalti Inggris di final 2020 melawan Italia, kini menjadi bintang pertandingan. Dia tampil apik dalam serangan dan mencetak gol penyeimbang Inggris.
Baca juga : Gareth Southgate Tegaskan Tekad Bawa Timnas Inggris ke Final Euro 2024
Saka juga berhasil menjadi salah satu eksekutor di babak adu penalti. Pemain Arsenal itu yakin penampilan melawan Swiss menjadi salah satu momen terbaiknya selama berseragam Inggris.
"Ini istimewa. Cara kami melawan dan sampai ke adu penalti. Terakhir kali kami menjalani adu penalti di Euro, kami semua tahu apa yang terjadi jadi saya sangat bangga kepada semua karena kami berhasil melewati batas," ucap Saka dikutip dari Eurosport.
Momen final Piala Eropa 2020 menjadi kenangan buruk bagi Saka karena dia gagal mencetak poin ketika adu penalti Inggris melawan Italia. Saka bersama Marcus Rashford dan Jadon Sancho ketika itu menjadi sasaran pelecehan.
Baca juga : Menang Adu Penalti Atas Swiss, Inggris ke Semifinal Euro 2024
Saka, saat itu, baru berusia 19 tahun melakukan tendangan kelima untuk Inggris dan sepakannya ditepis Gianluigi Donnarumma. Karena Inggris gagal juara saat itu, Saka menangis di lapangan.
Tiga tahun kemudian situasinya sangat kontras. Saka bukan lagi pemain remaja, melainkan kunci harapan Inggris. Dia menjadi penyelamat timnya berkat gol penyeimbang di babak kedua.
Saka juga berhasil mencetak poin ketika adu penalti. Ketika Trent Alexander-Arnold mencetak penalti terakhir, Saka tidak terburu-buru merayakannya. Dia malah berlutut dengan tangan terangkat sebagai tanda terima kasih.
Baca juga : Ivan Toney Kecewa Jarang Dimainkan di Euro 2024
“Saya percaya pada Tuhan, untuk bangkit dari hal seperti itu (gagal mengeksekusi penalti di Euro 2020) sungguh sulit tetapi saya menggunakannya untuk membuat saya lebih kuat dan hari ini saya mengambil kesempatan itu jadi saya bahagia," ungkapnya.
“Saya pikir ini menunjukkan betapa kami ingin memenangi turnamen ini karena dalam dua pertandingan terakhir kami tertinggal 1-0 di tahap selanjutnya dan bangkit kembali. Mudah-mudahan di pertandingan berikutnya, kami bisa menang dalam 90 menit," lanjut Saka.
Inggris akan menghadapi Belanda pada di semifinal. Adapun Belanda lolos setelah menang 2-1 atas Turki. (Z-1)
INGGRIS untuk kedua kalinya gagal mengangkat Piala Eropa. Tiga tahun lalu di stadion kebanggaan mereka di Wembley, mimpi ‘St George’s Cross’ dibuyarkan oleh Italia
Secara total 17 laga diidentifikasi terpengaruh aksi rasisme termasuk tiga laga yang melibatkan Slovenia, Rumania, dan Serbia.
Alvaro Morata dan Modri meneriakan yel-yel, Gibraltar adalah bagian dari Spanyol', saat perayaan keberhasilan timnas Spanyol menjadi juara Euro 2024.
Timnas Indonesia naik satu peringkat meski tidak menjalani pertandingan yang masuk dalam kalender FIFA disebabkan pergerakan peringkat selepas Euro 2024 dan Copa America.
Dengan tambahan 90,47 poin, Timnas Spanyol, yang sudah mengumpulkan 1.820,39 poin naik lima setrip ke peringkat tiga FIFA, dari sebelumnya di posisi kedelapan FIFA World Ranking.
Sebanyak 6 pemain timnas Spanyol masuk dalam daftar 11 pemain terbaik Euro 2024.
Pascal Gross merupakan penggemar Borussia Dortmund sejak masih kecil.
UEFA membuka proses penilaian disipliner terhadap kapten Spanyol Alvaro Morata dan rekan setimnya Rodri. Tindakan itu dilakukan menyusul nyanyian 'Gibraltar adalah Spanyol'.
Badan sepak bola Inggris itu mengatakan mereka butuh sesorang yang dapat membawa Inggris memenangkan turnamen besar.
SEPERTI dua anak merayakan kegembiraan, begitulah Lamine Yamal dan Nico Williams merayakan keberhasilan Spanyol untuk keempat kali menjuarai Piala Eropa
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved