Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Erick Janji Tindak Tegas Wasit Liga Indonesia yang bermain kotor

Basuki Eka Purnama
28/9/2023 06:00
Erick Janji Tindak Tegas Wasit Liga Indonesia yang bermain kotor
Wasit Thoriq Al Katiri (kanan) mengeluarkan kartu kuning di laga Liga 1.(ANTARA/Ari Bowo Sucipto)

KETUA Umum PSSI Erick Thohir berjanji akan menindak tegas wasit di Liga Indonesia yang bermain 'kotor' atau melakukan praktik tidak etis.

Hal itu ditegaskan Erick saat diminta tanggapannya terkait keputusan kontroversial wasit di Liga Indonesia yang memicu protes seperti yang terbaru ketika pelatih dan pemain Persija Jakarta, Thomas Doll dan Riko Simanjuntak melayangkan protes keras terhadap kepemimpinan wasit karena menilai timnya dirugikan pada laga melawan Bali United, yang berakhir dengan skor 1-1, di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (24/9).

"Wasit itu juga manusia. Kita sudah dorong wasit itu ada BPJS Kesehatan. Terjamin. Belum pernah ada selama berinvestasi. Pendanaan buat wasit, ya maksudnya secara dia meniup sudah standar yang bagus. Kalau ternyata wasitnya masih kotor, ya kita penjarakan," tegas Erick pada acara PSSI Partner Summit di kawasan Jakarta, Rabu (27/9).

Baca juga: Kasus Pengaturan Skor, Polri tak Tutup Kemungkinan Ada Tersangka Baru

Erick mengatakan, pihaknya akan terbuka terkait siapapun yang bermain kotor di sepak bola Indonesia. Oleh karenanya, Menteri BUMN itu mendorong seluruh pihak untuk bekerja sama membersihkan elemen kotor di sepak bola nasional, terlebih kini sudah ada Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola, yang beranggotakan Maruarar Sirait, Najwa Shihab, Ardan Adiperdana, dan Akmal Marhali.

"Jangan saling tuduh-tuduh, tetapi nggak ada bukti. Buktiin. Sekarang kita sudah punya Satgas Mafia Bola. Mereka bisa punya hotline sekarang," jelasnya.

"Saya pun siap dipanggil sama satgas kalau ada kecurangan saya. Artinya apa? Sekarang publik diberi akses. Jadi kalau tadi media ada laporan, laporin ke satgas. Apalagi kita sudah bekerja sama, satgas ini dengan pihak polisi," lanjutnya.

Baca juga: Polri Serius Usut Mafia Bola, agar Sepak Bola Indonesia tak Memble

Dalam kesempatan yang sama, Erick juga menanggapi isu tentang rumor dirinya akan menjadi salah satu kandidat cawapres untuk Pemilu 2024.

Dengan tegas, pria kelahiran 30 Mei 1970 itu mengatakan tidak ingin mencapur adukan sepak bola dan politik serta menggarisbawahi komitmennya menjadi Ketua Umum PSSI yang masih sampai 2027.

"Gini, jangan dicampur bola sama politik. Kita sudah sampaikan beberapa kali. Tugas saya sebagai Ketua PSSI sampai 2027," tegas Erick.

Erick kembali menegaskan jika ia menjadikan sepak bola sebagai 'jalan' politiknya, maka hal itu juga ia lakukan sejak dulu saat ia menjadi ketua panitia nasional penyelenggaraan Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, lima tahun silam.

"Kalau memang waktu itu saya ingin cawe-cawe di sepak bola, kenapa waktu itu Persija Juara saya nggak running Gubernur DKI? Atau ketika saya sukses Asian Games, kenapa saya nggak jadi Menpora gitu," ujar Erick memberikan perumpamaan.

Lebih lanjut, Erick menjelaskan, hingga kini, ia tidak pernah memosisikan dirinya sebagai sosok politisi dan menurutnya, sampai saat ini ia hanya seorang pejabat publik yang mempunyai tugas memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

"Karena saya tidak pernah menempatkan diri saya sebagai politisi. Ya, saya bekerja sebagai public servant. Ya, saya melayani, saya bekerja untuk Pak Jokowi, pemerintahan," ucap Erick.

"Saya fokus yang di depan mata aja. Sekarang ada Piala Dunia (U-17) fokusnya situ aja," pungkasnya. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya