PSSI Menyerah soal Pengaturan Skor

MENGGAPAI mimpi yang tak pernah terealisasi. Seperti itulah kisah sepak bola Indonesia.

Sekalipun jumlah penduduknya 371 kali lebih ba-nyak daripada Islandia (330 ribu jiwa), Indonesia tidak mampu mengorbitkan 24 pemain berbakat.

Tim nasional Islandia yang sering diganggu cuaca saat berlatih karena musim di negara mereka didominasi salju dengan gemilang menyingkirkan Belanda di babak penyisihan dan memaksa raksasa Inggris angkat koper di 16 besar Piala Eropa 2016 pada 28 Juni lalu.

Indonesia tidak pernah jera sekalipun dihukum.

Selama setahun masa pembekuan liga Indonesia (Mei 2015-Juni 2016), menurut Manajer Bisnis dan Hukum Persema Malang Bambang Suryo, watak persepakbolaan Indonesia tetap tidak berubah.

"Perilaku curang pengaturan skor yang membuat persepakbolaan kita tertinggal tetap saja terjadi."

Bambang memiliki rekaman adanya transaksi saat turnamen Piala Jenderal Sudirman dan Torabika Soccer Competition.

"Saya sudah melapor ke Kapolresta Solo dengan bantuan Kolonel Imam Suroso dari BOPI. Bahkan saya sudah sampaikan ke Menpora, tetapi tidak digubris," imbuh Bambang yang juga pernah dituduh terlibat pengaturan skor.

Direktur Hukum PSSI Aristo Pangaribuan berterus terang bahwa pengaturan skor sulit diberantas.

Kecuali pemerintah ikut serta dalam pembe-rantasan perilaku curang lewat aturan perundang-undang-an dengan menjerat korupsi swasta.

Aristo mengakui penegakan disiplin sepak bola di Indonesia memang tanggung jawab utama federasi.

Namun, pemerintah tidak boleh lepas tangan karena terkait dengan kasus korupsi.

"Di tingkat federasi, kami hanya dapat menjatuhkan sanksi etika seperti diberikan kepada PSS dan PSIS. Di luar orang-orang sepak bola yang terlibat, itu perbuatan pidana. Penegakan hukum yang harus berlaku," tandasnya.

Biang penyebab ketertinggalan sepak bola Indonesia, menurut pendapat Direktur Save Our Soccer Akmal Mahali, ialah keuangan PSSI tidak transparan.

Padahal, penghasilan puluhan miliar per tahun.

Pengaturan skor dapat diminimalkan jika PSSI mampu menjamin kesejahteraan para pemain.