Denmark Punya Modal Baik Jelang Piala Dunia 2022

MODAL baik dibawa timnas Denmark menuju Piala Dunia Qatar 2022. Tim Dinamit -julukan timnas Denmark-melaju ke Qatar tanpa hambatan berarti, mereka mampu menjadi juara Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa.

Tanpa ampun, Denmark memborong sembilan kemenangan dari 10 pertandingan. Dalam aksi mereka itu, Denmark mampu mencetak 30 gol dan hanya kebobolan tiga gol saja. Catatan itulah yang membuat Denmark melenggang ke Piala Dunia untuk keenam kalinya.

Dengan hasil positif yang telah mereka torehkan, Denmark begitu optimistis menatap Piala Dunia 2022. Semangat tinggi tim Dinamit pun kian membara mengingat mereka belum pernah mencicipi gelar juara. Jangankan juara, babak final pun, Denmark belum bisa menggapainya.

"Saya pikir tim ini memiliki potensi untuk mencapai level lain di Piala Dunia," kata pelatih Denmark Kasper Hjulmand dikutip dari FIFA.

"Ketika saya mengingat kembali semifinal Piala Eropa melawan Inggris di Wembley, misalnya, kami yakin kami bisa bermain jauh lebih baik daripada yang kami lakukan hari itu," tuturnya.

Pada Piala Dunia tahun ini, Denmark tergabung di Grup D bersama juara bertahan Prancis, Tunisia, dan Australia. Jika melihat kualitas secara peringkat FIFA, Prancis akan menjadi lawan terberat tim Dinamit di fase Grup.

Selain Prancis, yang merupakan juara bertahan, mereka saat ini juga menduduki peringkat 4 dunia. Sedangkan Denmark saat ini bertengger di peringkat 10 dunia. Sementara Tunisia berada di posisi 30 dunia dan Australian di 38 dunia.

Kendati Prancis jauh di atas Denmark secara peringkat, catatan positif diraih tim Dinamit dalam dua pertandingan melawan Prancis tahun ini. Dua kemenangan itu terjadi pada kompetisi Liga Negara UEFA, yang berlangsung Juni dan September lalu.

"Jika kami bisa bermain di level itu lagi, saya rasa kami memiliki peluang bagus untuk mendapatkan hasil bagus di Piala Dunia," ucap bintang timnas Denmark Christian Eriksen.

Torehan terbaik Denmark di Piala Dunia adalah menembus perempat final pada 1998 silam. Ketika itu Denmark dihempaskan Brasil 2-3 sehingga gagal mencapai semifinal.

Sejak saat itu, Denmark belum pernah menyentuh perempat final lagi. Mereka hanya mampu lolos ke 16 besar pada Piala Dunia 2002 dan 2018. Oleh karena itu, Denmark cukup ambisius tahun ini. Paling tidak bisa melangkah jauh lebih dari perempatfinal.

Tidak hanya itu, keberhasilan Denmark tembus Piala Dunia tahun ini jelas tidak terlepas dari tangan dingin Kasper Hjulmand. Pelatih 50 tahun ini memang tidak terkenal layaknya pelatih timnas lainnya.

Akan tetapi, Hjulmand ditenggarai punya optimisme tinggi untuk membawa Denmark melangkah jauh. Juru taktik asli Denmark ini memiliki jiwa nasionalisme tinggi, yang bakal jadi modal utama membuat Tim Dinamit benar-benar meledak di Piala Dunia tahun ini.

Semangat Eriksen

Eriksen akan kembali membela tim Dinamit di Piala Dunia tahun ini, sempat setelah diragukan kembali merumput mengingat kejadian kelam di Piala Eropa 2020. Kala itu, Eriksen mengalami serangan jantung yang membuatnya collapse dalam pertandingan melawan Finlandia.

Namun, Eriksen menegaskan, saat ini, dia dalam kondisi baik. Tampil di Piala Dunia bersama timnas Denmark untuk ketiga kalinya, adalah hal yang sudah Eriksen cita-citakan jika dia pulih.

"Saya pikir salah satu percakapan pertama saya dengan dokter adalah tentang itu (Piala Dunia). Sudah menjadi tujuan saya untuk bermain di Piala Dunia jika semuanya berjalan dengan baik," sebut Eriksen.

Saat itu, tidak ada yang menyangkan gelandang berusia 30 tahun itu bakal dikelilingi oleh paramedis dan rekan satu tim, saat ia terbaring tidak berdaya di lapangan Stadion Parken di Kopenhagen.

Tapi, saat ini, Eriksen telah kembali dan akan menjadi bagian penting dari tim Denmark di Qatar, kurang dari 18 bulan setelah petugas medis menggunakan defibrillator untuk menyelamatkan nyawanya.

"Saya merasa jauh lebih baik dan nyaman saat ini. Benar-benar tidak ada yang bisa menghalangi saya untuk tampil di Piala Dunia," tegasnya.

Semangat Eriksen ini tentu menjadi dorongan tambahan bagi para pemain timnas Denmark untuk menampilkan yang terbaik di Piala Dunia, Punggawa Denmark Pierre Emile Hojbjerg bahkan mengatakan kejadian itu memperkuat ikatan para pemain tim Dinamit.

"Secara emosional, kami saat ini sangat terhubung dan ini adalah sesuatu yang istimewa dan sangat kuat. Itu juga sesuatu yang tidak dipaksakan itu datang secara alami. Kami seperti ini sebelumnya tetapi (setelah insiden Eriksen) kami menjadi lebih jelas dan lebih nyata," terang Hojbjerg.

Di Piala Dunia, Denmark merupakan salah satu favorit juara, menyusul penampilan apik mereka di kualifikasi. Hojbjerg pun berharap skuadnya dapat tampil maksimal dan menjadi diri sendiri di Piala Dunia nanti.

"Salah satu hal yang paling istimewa adalah kami disebut sebagai salah satu favorit tahun ini, dan itu menjadi kekuatan tambahan untuk kami. Kami bukan Brasil, Jerman atau Prancis, tetapi kami memiliki sesuatu yang tidak dimiliki tim lain. Kami hanya harus bisa menggunakannya dan melihat seberapa jauh kami bisa melakukannya," tukasnya.