Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

TGIPF: Stadion Kanjuruhan tidak Layak Gelar Pertandingan Berisiko Tinggi

Dhika Kusuma Winata
09/10/2022 17:00
TGIPF: Stadion Kanjuruhan tidak Layak Gelar Pertandingan Berisiko Tinggi
Doni Monardo berjalan di pinggir lapangan saat memimpin TGIPF melakukan investigasi di Stadion Kanjuruhan.(Antara/Ari Bowo Sucipto.)

TIM Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) mengantongi berbagai data terkait pengusutan tragedi Kanjuruhan. Dari sisi infrastruktur stadion, temuan TGIPF mengungkap Kanjuruhan tak layak menggelar pertandingan berisiko tinggi.

Anggota TGIPF Nugroho Setiawan menyampaikan simpulan sementara bahwa Stadion Kanjuruhan tidak layak untuk menggelar pertandingan berisiko tinggi (high risk match). "Kesimpulannya sementara stadion ini tidak layak menggelar pertandingan high risk match. Mungkin kalau medium atau low risk masih bisa. Untuk high risk match kita harus membuat kalkulasi yang sangat konkret misalnya cara mengeluarkan penonton dalam keadaan darurat," ujar Nugroho.

Nugroho membeberkan berdasarkan rekaman CCTV di pintu 13 situasinya sangat mengerikan. Ia mengatakan para penonton yang terpapar gas air mata berebut untuk keluar sedangkan pintu 13 semestinya hanya digunakan untuk masuk.

Kanjuruhan, imbuhnya, juga tidak memiliki pintu keluar darurat yang semestinya bisa digunakan untuk memitigasi situasi luar biasa. "Situasinya pintu terbuka tetapi sangat kecil. Itu pun pintu seharusnya untuk masuk tetapi dipaksa sebagai pintu keluar. Situasinya orang berebut keluar sementara sebagian sudah jatuh pingsan, terhimpit, terinjak, karena efek dari gas air mata. Jadi miris sekali saya melihat detik-detik beberapa penonton tertumpuk dan meregang nyawa," ucap pria yang juga merupakan AFC Safety security officer itu.

Hal itu akan menjadi rekomendasi ke depan terkait infrastruktur stadion yang mempertimbangkan aspek keselamatan. Ke depan perlu perbaikan struktur pintu itu kemudian juga mempertimbangkan akses anak tangga yang tak ideal.

Ia menyebut standar anak tangga secara normatif ketinggiannya 18 cm dengan lebar tapak 30 cm. Di Kanjuruhan, ungkapnya, lebar tapak dan ketinggian anak tangga sama-sama mendekati 30 cm sehingga tak memenuhi unsur keamanan.

"Kalau dengan ketinggian normal tinggi 18 cm dan lebar tapak 30 cm kita berlari turun atau berlari naik itu tidak ada kemungkinan jatuh," tutur Nugroho. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu
Berita Lainnya